L. O. V. E 2

524 57 13
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi, seperti janji mereka tadi, mereka pun keluar kelas dan berjalan menuju halte bus bersama.

Di perjalanan suasana masih canggung, tak ada yang memulai pembicaraan, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

Hingga kaki Jeongyeon secara tak sengaja tersandung sebuah batu dan membuat nya oleng ke kanan, alhasil sebuah mobil membunyikan klakson nya dengan kencang dan membuat Jeongyeon kaget. Namjoon dengan sigap menarik Jeongyeon agar tidak terkena mobil.

"ck, apa yang kau pikirkan sih? Kenapa sampai bisa tersandung?" kini namjoon berjalan disebelah kanan.

"aku tidak melihat kalau ada batu disitu, aku takut" Jeongyeon memgang dadanya yang masih berdegup kencang, dia masih kaget dengan kejadian tadi, rasanya dia ingin sekali menangis tapi dia malu.

Namjoon kembali berjalan tanpa berbicara, sementara Jeongyeon, tubuhnya masih bergetar karena kaget, dan tak terasa dia menangis.

"hikss,, hikss,,," Jeongyeon menangis sambil berjalan pelan dibelakang namjoon. Namjoon pun seketika berhenti berjalan dan jeongyeon pun menabraknya.

"kenapa berhenti?" Jeongyeon masih mengusap air mata nya.

"kita sudah sampai di halte bus, mau berjalan kemana lagi?" namjoon lalu duduk di halte, Jeongyeon pun ikut duduk disampingnya.

Jeongyeon berusaha menenangkan dirinya, dia menarik napas panjang lalu membuangnya kasar.

"ternyata wanita seperti mu bisa menangis ya" namjoon mulai berbicara.

"ya bisalah, kan aku juga manusia, punya air mata" Jeongyeon mengeluarkan cairan bening dari hidungnya. (ingus😁)

"kau punya tisu?" Jeongyeon bertanya pada namjoon, namjoon menggeleng.

"yah, terus ini bagaimana?" Jeongyeon menunjukkan tangannya kedepan wajah namjoon.

"aih, jorok sekali, tunggu, aku punya sapu tangan" namjoon pun mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna biru dari dalam tas nya, lalu memberikannya pada Jeongyeon.

"terimakasih" Jeongyeon mengambil sapu tangannya dan mengelap hidung nya dengan itu.

"aku kira kau wanita yang tidak cengeng, ternyata hanya karena diklakson mobil saja kau menangis" namjoon tertawa menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"kau ini" Jeongyeon memukul namjoon pelan membuat tawa namjoon semakin kencang.

*hahah, aku senang bisa melihat nya tertawa begini* batin jeongyeon.

"namjoon-ahh, teruslah begini" kata Jeongyeon berhasil menghentikan suara tawa namjoon.

"begini bagaimana?" namjoon terlihat kebingungan.

"iya begini, mengobrol bersamaku, tertawa bersamaku, mungkin akan terdengar bodoh jika aku harus mengatakan ini, tapi apa kau tak pernah sadar jika selama ini aku selalu memperhatikanmu, bahkan aku tertarik denganmu" Jeongyeon tidak berani menatap mata namjoon.

"hmm... Kau tau kenapa aku tidak pernah bicara padamu?" tanya namjoon tiba tiba.
Jeongyeon menggeleng.

"sebenarnya, aku juga tertarik denganmu, entah, tapi aku suka melihatmu, melihat tingkah konyolmu, tawa mu, canda mu bersama teman teman mu" namjoon menatap mata Jeongyeon dalam membuat muka Jeongyeon memerah.

"kalau kau suka kenapa kau tidak mencoba untuk berbicara padaku?"

"aku sebenarnya mau, cuma entah kenapa mulutku menjadi bisu, bahkan aku tidak berani bertemu pandang denganmu"

JEONGYEON x BTS SHORT STORY Where stories live. Discover now