Teman Kecil!

919 64 0
                                    

"Bun, mu ngapain lagi sih? Kenapa kita enggak pulang aja?"tanya Alyssa yang kesal.

Bagaimana tidak kesal, awalnya Alyssa kira setelah acara perayaan ulang tahun eyangnya dia akan pulang ke Jakarta karena memang katanya Aidan juga sudah harus masuk kuliah. Tapi kini sekarang, mereka masih diam di villa ini bahkan katanya ada acara silahturahmi dengan teman lama eyangnya. Ya tuhan, rasanya Alyssa ingin berteriak dan mengatakan bahwa dia ingin segera pulang ke Jakarta dan bertemu dengan Angkasanya. Alyssa merindukan lelaki dingin itu. Sangat rindu.

"Acaranya belum selesai Al"jawab Diandra.

"Kan udah kemarin atuh Bun, Al pengen pulang. Kangen temen temen"rengek Alyssa.

"Hemm, bilang aja kamu kangen Angkasa kan?"goda Diandra pada putri semata wayangnya.

"Ih bunda! Kangen temen temen tau, Angkasa kan temen aku jadinya aku kangen dia juga. Yaudah deh, aku kangennya sama Keysa, Sona, Dira sama Dila"

"Loh, temen? Bunda kira kalian pacaran. Yaudah pacaran aja kalo gitu"

"IH BUNDA MAH! SEBEL AH!"kesal Alyssa sambil meninggalkan kamar Diandra. Ibu dua anak itu malah terkekeh dan menggelengkan kepalanya saat Alyssa kesal seperti itu.

Alyssa segera masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur besarnya. Sejujurnya memang iya, Alyssa sangat merindukan Angkasa. Tapi dia juga rindu teman temannya. Intinya Alyssa merindukan kehidupannya di Jakarta! Rasanya ingin sekali dia pulang saja sendiri ke Jakarta, kalo bisa.

"Al! Lo kok malah disini sih?"tanya Samara yang tampak anggun dengan dress cream yang membentuk tubuhnya.

Alyssa mengarahkan pandangannya kearah Samara yang sudah berkacak pinggang didepannya. Rambut panjang gadis itu terurai cantik.
"Terus harusnya dimana?"tanya Alyssa malas.

"Ya ke depan lah Al! Keluarga eyang Tirmo udah datang loh"ucap Samara sambil menghampiri Alyssa.

"Hubungannya sama gue apa?"

"Lo nggak seneng gitu? Bentar bentar jangan bilang kalo lo lupa?"

"Ra, lo ngomong apaansih? Sumpah ya kepala gue udah sakit jadi jangan tambah gue makin pusing"ucap Alyssa yang mulai frustasi.

"Hadeh! Mending kita langsung kesana aja. Lo ditungguin kampret!"

"Iya iya!"ucap Alyssa sambil berdiri dari tidurannya.

"Kenapa lagi Ra? Ayo tadi lo ajakin gue"tanya Alyssa ketika melihat Samara yang malah menatap dirinya seakan akan menanyakan sesuatu.

"Lo kedepan pake baju ini?"tanya Samara sambil melihat pakaian Alyssa dari atas sampai bawah. Alyssa bersumpah dia membenci setiap orang yang menatapnya seperti itu.

Lagi pula apa salahnya Alyssa menggunakan kemeja flanel merah hitam yang sengaja tidak dikancingkan sehingga memperlihatkan kaos hitam miliknya. Jeans robek robeknya pun masih tampak bagus. "Yaudah si, gue kagak suka pake dress kaya lo"jawab Alyssa sambil berjalan kearah pintu kamarnya diikuti Samara.

"Gue tau Al lo enggak suka pake dress, semalem aja lo gue paksa dulu baru mau. Tapi Al, ini kan beda"

"Sama aja! Udah deh Ra, gue udah mati kebosenan nih disini pengen cepet cepet pulang jadi mending gue kedepan terus salaman sama keluarga eyang Tirmo Tirmo itu terus gue balik ke kamar lagi tidur. Males tau!"kesal Alyssa mengoceh panjang lebar.

"Iketan lo beneran dulu sih!"saran Samara yang kali ini diikuti sarannya oleh Alyssa. Gadis itu membenarkan ikatan rambutnya dan ketika dirasa sudah rapih dia akhirnya melanjutkan jalannya menuju ruang utama agar semua ini dapat segera selesai secepat mungkin. Bahkan Alyssa sama sekali tidak menyangka bahwa efek rindunya pada Angkasa bisa sehebat ini.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang