TIGABELAS

29 2 0
                                    

Ketika kita mencintai seseorang hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyiapkan diri untuk kehilangan.

=====

"Semua itu bukan salah lo. Menang kalah itu hal yang biasa dalam pertandingan"

Saat ini Sunny ada dikelas Arka yang hanya ada mereka berdua didalamnya, mencoba menghibur Arka. Cowok itu sedang membaca buku yang Sunny tidak paham isinya. Sunny pikir Arka masih sedih perihal kekalahan saat turnamen. Padahal jika Sunny lebih teliti sangat jelas Arka sedang menghindarinya.

"Seenggaknya, lo ikut ke kantin bareng gue Ar. Gue yang traktir biar lo nggak galau lagi." Sunny terus membujuk Arka.

Cowok itu menggeleng, "mau belajar buat persiapan masuk PTN" jawab Arka asal.

"Demi kantong ajaibnya Doraemon, kita itu masih kelas sebelas, masih lama tau. Seenggaknya lo harus nikmatin masa SMA lo, Ar. Jangan serius-serius banget lah, kaku lo." Sunny berkata dengan heboh. Arka menatapnya, dan berpikir dalam Sunny bisa berkata seperti karena dia dirakdirkan pintar, dan gadis itu akan tetap pintar walaupun tidak belajar.

Arka tersenyum tipis melihat reaksi cewek itu, tanpa bisa ditahan tangannya terangkat untuk mengacak pelan rambut Sunny.

"Lo juga harus banyak belajar. Katanya mau masuk PTN bareng gue?" Arka mengingatkan.

Sunny cemberut, mengubah posisinya duduk dihadapan Arka.

"Nggak mau ke kantin banget ini?" Sunny masih belum yakin.

Arka menggeleng, "Lo aja," tuturnya.

Sunny bersidekap, "yaudah kalo gitu gue disini aja nemenin lo belajar sampe bel masuk"

"Terserah lo" jawab Arka.

Arka mmeengingat lagi saat turnamenya.

Hari itu semua kecewa, dan sedikit menyalahkan Arka atas kekalahan itu. Bahkan Ivan yang notabenya sangat peduli dengan sahabat sahabatnya, tidak mengerti akan tindakan Arka.

Jelas saja Arka disalahkan, ia bermain sangat kacau.

"Ada apa sama lo, Ar? Disini terlihat jelas yang bikin tim kita kalah itu lo." ucap Ivan sesaat setelah pertandingan. "Gue bukannya nggak sportif yang nggak menerima kekalahan. Tapi kita semua tau kalo lo seolah-olah sengaja mengalahkan diri. Ada apa? Masalah lo apa sampai mengorbankan tim lo sendiri?"

Arka tidak menjawab, dia berlalu begitu saja pada saat itu. Kepalanya sudah panas dan dia tidak mau dengar apa apa lagi.

Ivan sempat mendiaminya untuk beberapa hari, tapi setelahnya semuanya baik baik saja. Dan perlahan melupakan tindakan bodoh Arka pada saat turnamen.

***

Setelah beberapa hari Arka bersikap biasa saja melihat hubungan Sunny dan Darel. Tapi entah kenapa makin hari Arka makin muak melihat Darel terus ada disekitar Sunny. Bahakan Cowok itu membuat Arka sulit ada waktu berdua bersama Sunny.

Arka Makin geram saja. Menurutnya Darel ini sudah melebihi batas.

Arka tidak mengerti kenapa Sunny tidak pernah melihatnya lebih dari seorang sahabat. Arka sudah 12 tahun mengenal Sunny dan selalu ada untuk Sunny. Sementara Darel? Darel baru mengenal Sunny 2 bulan, tapi dia sudah bisa mebuat Sunny jatuh hati. 12 tahun miliknya kalah dengan 2 bulan milik Darel. Kenapa? Arka tidak mengerti.

Back To YouWhere stories live. Discover now