Chapter 20

1.7K 132 0
                                    

Kini perayaan ulang tahun Ibu Suri Agung Han akan dimulai, Selir Choi mempersiapkan nya dengan baik, bahkan Ibu Suri Hong memujinya kerja keras nya.

Banyak pejabat dan bangsawan yang diundang keacara itu, acara sangat meriah.

Namun kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjut nya.

"Choi sook-ui perayaan nya benar-benar meriah, kau menjalankan tugasmu dengan baik." Selir Choi tersenyum malu mendengar pujian dari Ibu Suri Hong, Sedangkan Kyung hwa dan Myung hwa yang mendengar pujian itu hanya tersenyum masam.

"Dia hanya tau berpesta saja." Kyung hwa mengangguk membenarkan ucapan Myung uwa.

"Jeonha ini makanan nya." Seul bi meletakkan makanan diatas meja, Kwangsun menganggukkan kepala dan Seul bi mundur beberapa langkah.

"Dia siapa?." Bisik Myung pada Kyung hwa.

"Aku juga tidak tahu, Seperti nya dia dayang baru."

"Dia terlalu cantik untuk seorang dayang." Myung hwa membenarkan ucapan Kyung hwa.

Tak jauh dari tempat keluarga istana berada, Han Tae jin melihat-lihat sekeliling istana.

Ia memandang sekitar nya dan tampak bosan, namun saat ia memandang kearah keluarga istana, ia langsung membulatkan mata nya.

"Seul bi kenapa disana? Apa dia menjadi dayang." Han Tae jin berucap dengan nada gelisah.

"Paman." Suara seorang anak kecil membuat nya memandang kearah suara itu.

"Ryung, kenapa kau disini?."

"Eomma menjadi seorang Dayang dan aku juga diperbolehkan tinggal di istana." Ucapan Ryung membuat Han tae jin gelisah.

"Menjadi dayang berarti mengabdikan diri pada Raja dan dia tidak boleh menikah dengan pria manapun." Han tae jin berucap dengan nada pelan, Ryung yang melihat nya berbicara sendiri mengernyitkan alisnya.

"Ryung, ayo kita ke eomma mu."

"Tapi disan..."

Tanpa mendengar ucapan Ryung, Han tae jin langsung menyeretnya ke tempat dimana para keluarga kerajaan berada.

Saat mereka berada disana, mereka berdua langsung memberi hormat, Seul bi yang melihat Ryung langsung menyuruh nya berada disisinya.

"Jadi anak itu anakmu?." Tanya Ibu Suri Agung Han pada Seul bi.

"Ye, mama."

"Ryung kesini." Panggil Ibu Suri Han pada nya, Ryung memandang ibu nya meminta persetujuan.

Seul bi menganggukkan kepala nya dan kemudian Ryung berjalan kearah Ibu Suri Han.

"Hormat hamba Daebi mama."

Ibu suri Han menepuk-nepuk tempat duduk disebelahnya, "duduklah."

Ryung mengangguk kecil dan kemudian duduk disebelah ibu Suri Han.

"Eomma mama, siapa nama anak ini?." Tanya Kyung hwa yang terlihat gemas pada Ryung.

"Dia Ryung."

"Mohon maaf mama menganggu pembicaraan anda, hamba izin permisi terlebih dahulu." Selir Choi bangkit berdiri kemudian memberi hormat.

Ia berjalan pergi bersama beberapa dayang nya menuju dapur.

Beberapa pelayan dari dapur membawa sebuah teko yang berisi teh. Seul bi memeriksa isi teh tersebut kemudian mengangguk.

"Jeonha apa boleh hamba berbicara dengan dayang Seul bi sebentar." Mereka semua yang awal nya tidak menyadari bahwa Han tae jin berada disana langsun memandang kearah nya.

"Han tae jin." Tae Jin memandang kearah suara itu dan membungkukkan badan nya.

"Halma mama."

"Ada apa kau disini?."

"Aku ingin berbicara sebentar dengan Dayang Seul bi, Apa boleh?."

"Pergilah." Setelah mendapat izin dari Ibu Suri Agung Han, Han tae jin menyeret Seul bi keluar dari sana.

Para pelayan kemudian mulai menyajikan teh, Ryung menatap nya dengan teliti.

Saat teh itu dituangkan kegelas Kwangsun, Ryung mencium bau aneh dan mengernyitkan alis nya.

"Mari kita minum."Mereka semua mengangkat gelas nya kecuali Ryung, ia menatap lekat gelas Kwangsun.

Saat Kwangsun akan meminum nya Ryung bergegas menahan nya.

"Ryung, ada apa?." Mereka semua menatap Ryung dengan tatapan heran, Ryung langsung mengambil gelas itu dan mencium nya.

"Paman, ada racun digelas ini."

Mereka semua yang berada di tempat itu menjauhkan gelas nya.

"Ryung." Panggil Seul bi ketika melihat anak nya berada didekat Kwangsun.

"Seul bi bukankah kau bilang bahwa teh nya aman, lalu kenapa ada racun?."

Seul bi langsung mengecek gelas Kwangsun dan Teko teh nya.

"Gelas nya yang beracun bukan teh nya, dan sepertinya racun ini racun yang mematikan."

Kwangsun membulatkan matanya dan langsung berdiri begitupun dengan yang lain nya.

"Siapa yang mempersiapkan gelas ini?." Para Dayang dan pelayan langsung bersujud kecuali Seul bi, mereka semua takut akan kemarahan Kwangsun.

"Aku bertanya sekali lagi." Tak lama Selir Choi datang dan melihat keadaan yang buruk.

"Selir Choi, ini semua tanggung jawabmu bukan? Gelas ku ada racun didalam nya, ada yang ingin kau jelaskan?."

Selir Choi memandang Kwangsun dengan tatapan bingung dan takut.

"Jeonha maafkan hamba, tadi Selir Choi memasukkan sesuatu kedalam gelas nya. Maafkan hamba tidak mengatakan ini sebelum nya." Selir Choi memandang pelayan itu dengan tatapan terkejut.

"Penjaga, bawa Selir Choi kedalam penjara."

"Jeonha kita harus mendengarkan penjelasan Selir Choi terlebih dahulu." Ucapan Yoon min hw sama sekali tidak digubris oleh Kwangsun.

Dua orang penjaga membawa Selir Choi ke penjara, beberapa pejabat dan bangsawan yang melihat nya berbisik-bisik.

Kwangsun langsung pergi dari tempat itu dan menuju paviliun nya.

*^*^*

MOON IN THE JOSEON'S SKY [END]Where stories live. Discover now