Debt Collector

3.4K 354 13
                                    






















"Jimiiiiiiiinnnn!!!"

Ketika itu sore, saat Jung Hoseok yang menjadi kawan satu akademi tari berteriak lantang dari ujung koridor. Berlari tunggang langgang seperti di kejar debkolektor. Meski memang begitu, Jung Hoseok memang sedang dikejar-kejar penagih hutang.

Lelaki yang lebih muda dan mungil hanya diam di depan pintu, menunggu untuk dihampiri. Tatapan lugu serta raut wajah yang tampak bingung menggemaskan menyambut Hoseok yang terengah sampai harus menopang beban tubuh di kedua lutut.

"Hyung? Kenapa kau lari-lari seperti dikejar penagih hutang?" Jimin itu polos, gambaran balita yang memiliki postur tubuh orang dewasa.

Dengan susah payah Hoseok menganggukkan kepala. Sembari mengatur napas yang masih saling bersahutan, lelaki tersebut menegakkan tubuh. "Ya, aku memang sedang dikejar penagih hutang. Tolong, tolong aku ya, Jimin?"

Maka yang lebih muda merubah raut polos menjadi ikut cemas. "Lhoh, Hyung berhutang untuk apa? Apa Hyung benar-benar meminjam uang untuk membeli makanan Micky?"

Astaga, Hoseok ingin mencubit pipi Jimin atau memeluknya sepanjang malam karena raut menggemaskan itu. Ditambah tatapan mata seperti anjing yang selalu membuat siapa pun lemah. Nah, untuk alasan yang dilontarkan Jimin tadi sebenarnya itu hanya candaan, tapi sepertinya Jimin menelan guyonan itu mentah-mentah. Sedang fakta yang terjadi di lapangan jauh lebih konyol dari itu. Setidaknya menurut pandangan Hoseok.

"Kau tahu, Jimin, hanya kau yang mampu membantuku. Ini urusan hidup dan matiku. Jadi, kumohon dengan segenap hati kau mau membantuku. Oke?"

"Tapi aku tidak punya uang, Hyung. Aku baru saja membayar uang sewa flat dan membeli kebutuhan bulananku." di depannya, Jimin menekuk wajah. Turut bingung sekaligus cemas akan keadaan Hoseok.

Tapi, tanpa di duga. Hoseok justru tersenyum begitu lebar. "Tidak, aku tidak butuh uangmu."

"Huh? Lalu?"

"Diluar ada orang yang sedang menungguku. Tolong kau temui dia dan bantu aku bicara padanya. Katakan aku akan segera membayar hutangku secepatnya setelah aku terima gaji dari cafe minggu depan. Bisa 'kan?"

"Uhhh.... tapi, Hyung-"

"Jangan takut. Kau punya kemampuan bernegosiasi. Aku yakin dia akan percaya. Ya?" Hoseok menangkup tangannya di depan dada, memohon. "Ayolah, kumohon! Kau mau melihatku menggelandang karena diusir dari flat? Ingat, tetangga yang kau miliki hanya aku. Kalau kau ketakutan ketika hujan petir atau pemadaman listrik, kau tidak akan memiliki tempat melarikan diri."

"Baiklah!!" setengah hati Jimin menerima. Sejujurnya dia takut, tapi mau bagaimana lagi. Kalau Hoseok diusir nanti Jimin tidak punya tetangga lagi. Itu lebih mengerikan dibanding harus bertemu dan berbicara dengan penagih hutang.

"Assaaa!!!" Hoseok berjingkrak senang. Menyambar tangan mungil Jimin untuk digenggam. "Ayo, aku antar kau ke depan. Nanti kutunjukkan siapa yang harus kau temui."

Jimin pasrah saja diseret Hoseok keluar gedung. Ini akhir Februari, meski kuncup Sakura mulai tumbuh tetap saja cuaca dingin tidak bisa dihindari. Ketika mereka di depan gedung, angin berhembus cukup kencang. Membuat Hoseok lantas menoleh dan tanpa basa-basi membetulkan posisi syal yang melilit leher Jimin sampai menutupi sebagian wajah. Membuat lelaki Oktober itu nampak semakin mungil serta mengundang orang untuk melindunginya.

"Jangan sampai kau sakit. Aku bisa dipancung Hyungsik Hyung nanti. Nah, sekarang..." Hoseok memindai parkiran, lalu menunjuk sosok yang berdiri membelakangi mereka. "Itu orangnya, sapa dengan sopan, tanyakan apakah dia mencariku atau tidak, lalu kau lancarkan serangan. Oke?"

"Ung, oke." Jimin mengangguk sambil memperhatikan punggung seseorang disana.

"Ah, jangan lupa senyum. Itu yang paling penting. Aku akan mengawasimu dari pos penjaga."

Mereka berjalan berlainan arah. Hoseok menyusup ke pos penjaga, duduk manis sambil mengawasi gerak-gerik Jimin yang mulai melangkah mendekati si penagih hutang.

"Permisi?" Jimin mengerjap, sedikit terkejut diselingi rasa takut saat sosok penagih hutang itu berbalik menghadapnya. Pakaiannya serba hitam. Dari ujung kaki sampai kepala. Ditambah masker, kaca mata, serta topi. Jimin bertanya-tanya apakah penagih hutang zaman sekarang sudah semodern ini? Menurut Jimin sosok tersebut justru lebih mirip dengan artis yang sedang melarikan diri dari paparazi.

"Ya?"

"Uh, itu.. apa Anda mencari Jung Hoseok?"

Lelaki itu segera melepas kaca matanya. Menatap langsung bocah manis di depannya. "Dimana dia?"

"Begini, Tuan. Hoseok Hyung belum bisa membayar hutangnya hari ini. Dia baru dapat uang gaji minggu depan, jadi bisakah Tuan memberi tenggat waktu sedikit lagi?"

Jung Hoseok, apa-apaan ini?!

"Aku tidak bisa. Aku butuh sekarang."

Jimin diam sebentar, menilik penampilan lelaki serba hitam itu sekali lagi. Meski polos, setidaknya Jimin tahu beberapa merk baju terkenal yang memiliki harga selangit.

"Apa?" tanyanya ketika Jimin menjulurkan telunjuk padanya.

"Hoseok Hyung bahkan tidak bisa membeli baju mahal seperti milikmu, jadi tidak mungkin kau lebih butuh uang seharga makanan Micky untuk memenuhi kebutuhanmu 'kan?" Jimin mengerjap mata polos. "Tuan, jangan pelit begitu. Aku tahu ini hutang, tapi bisakah Tuan memberi waktu sedikit lagi? Nanti kalau Hoseok Hyung sampai harus diusir dari tempat tinggalnya, aku tidak akan memiliki tetangga lagi."

"Jadi kalian bertetangga?"

"Benar." dua mata Jimin berganti menatap wajah kaku itu dan tangan yang menjulur padanya. "Uh, apa?"

"Namamu?"

"Park Jimin."

"Min Yoongi." Kepalanya sedikit merunduk untuk menatap wajah manis Jimin lebih dekat. Ada seutas senyum yang membuat Jimin berdebar. "Mulai sekarang kau akan menjadi jaminan atas hutang Hoseok padaku."

"Eh?"

Disudut lain Hoseok mengumpati sahabatnya. Memohon ampun pada Tuhan agar diampuni dosanya karena membohongi bocah polos seperti Jimin.

"Ya Tuhan maafkan aku karena mempertemukan iblis dengan malaikatmu." kemudian matanya melirik sekali lagi ke arah Jimin. Mendapati Min Yoongi tersenyum begitu lebar setelah mendapatkan mangsanya. "Jiminie, maafkan aku.."





Keut!!!!

💜

Wkwkwkwk apaan ini tiba-tiba ada penagih hutang??!!!

💜

GIGI
MAY 6, 2019

2 UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang