hati remuk💔

8.3K 333 26
                                    


Entahlah harus bertahan karena sayang atau pergi membawa kenangan🌼

~~~~

Maryam POV

Remuk

Kata yang pantas untuk hatiku saat mendengar mbak Salamah Hamil. Istri pertama  dari suamiku mengandung anak mereka.

Antara bahagia dan sedih entah aku di posisi yang mana?. Yang pasti aku merasa bahagia karena akan menjadi seorang umi meski itu tidak dari rahimku ataupun sedih karena perhatian mas al full ke Mbk Salamah.

'ku harap mas bisa berlaku adil meski Mbk Salamah hamil' cicit hatiku yang khawatir.

Saat ku bangun tidur ku tatap lekat-lekat wayah tampan dan tirus mas al. Ingin tak berpaling tapi aku harus menjadi istri yang baik untuk menyiapkan makan malam.

"Tampan sekali" gumam ku dengan mengelus rahang tirus.

Cup

Hufftt. Baru pertama kali aku berani mencium Mas Al dengan begini. Seketika pipiku merona bak tomat berwarna merah merkah.

"Hemm, berani ya sekarang cium-cium" saut Mas Al. Ternyata dia tidak tidur dia sudah bangun tapi tak mau membuka mata.

"Cium lagi sini-sini" lanjut nya dengan menunjuk pipi sebelah kanan untuk di cium lagi.

"Ihh apa an sih mas, ayo bangun Maryam masakin" kataku dengan memalingkan wajah karena malu.

"Hemm, iya mas mandi dulu, eh tapi mas mau di masakin sayur SOP ya" permintaan dia dengan berlari ke kamar mandi setelah mengecup pipiku.

OMG. Gak mimpi kan ini, sungguh hati ku sangat senang sekali karena di perlakukan sehalus dan seromantis ini. Copot ini jantung ku.

~~~~~

Aku mendengar guyuran air mas Al yang sudah mandi, dan aku selesai masak makanan yang di perintahkan.

"Sini mas makan dulu, keburu dingin nanti" ajak ku dengan menaruh se-centong nasi dengan menuangkan sayur SOP beserta wortel nya.

"Hummm, harum sekali, yakin kamu yang masak? Bukan delivery kan,hehehe" ejeknya dengan menyuap sesendok nasi ke mulut.

"Mas al mah selalu gak pernah nganggep" ucapku mengerucut kan bibir.

"Hehehe maaf, itu bibir di mancung-mancungin mau di lahap?" Godanya sekali lagi dan berhasil membuat pipiku merah lagi.

"Masss" aku paling kan muka ku karena aku malu.

~~~~

Malam berlalu ku ingin berbicara dengan mas al tapi dia masih sibuk dengan gadget nya. Ku taruh kopi manis disampingnya dan ku mulai obralan.

"Mas"

"Hmmm"

"Jika Mbak Salamah hamil, Maryam tetap di perlakukan seperti ini kah?" Ucap ku jujur.

Hufftt. Kenapa sih nih mulut tak bisa di tahan. Kan aku takut mas al marah dan tidak percaya akan keadilannya.

AKu di dekap erat dan beberapa kali menghujam ubun-ubun ku dengan kecupan. Rasanya hangat dan tak mau melepaskan.

"Kamu bilang apa sih? Kamu juga istri ku sudah hakmu mendapatkan keadilan ku" ucapnya dengan mengelus pundak ku.

"Tapi Maryam takut mas, Maryam merasa Maryam Sudah merusak keharmonisan keluarga mas" kataku dengan menunduk. Tak maksud tidak percaya tapi entah mengapa rasa takut ini datang.

"Sttt, sudah jangan bilang begitu, jika kamu bilang seperti itu lagi, hati mas terasa teriris Karena mas merasa tak adil" jawabnya dengan sendu.

Aku yakin pasti mas al mengerti perasaanku. Dan merasakan juga apa yang ku alami.

"Mas tahu hati Maryam sakit saat mendengar kabar bahwa Salamah hamil, mas tau juga kalau adek kecewa karena takut mas tidak berlaku adil. Insyaallah mas bisa adil dan tolong tegur mas jika mas tak berlaku adil di kedua istriku ini"

Tangan ku di genggam dan di elus untuk menguatkan hati ku agar tidak runtuh karena satu kabar.

"Maaf mas, tapi Maryam takut mas lebih mementingkan mbak Salamah Karena hamil " kataku dengan menunduk kan kepala.

Egois?. Biar lah aku Sekarang bersikap egois , aku tak rela keadilan mas tidak rata. Apalagi sikap mas al yang sudah baik saat ini. Ingin sekali aku saja yang memilikinya.

"Sudah kamu tak perlu berfikir seperti itu. Maaf jika mas tidak bisa adil. Dan besok aku ingin tinggal disini lagi, karena masih kangen dengan bidadari cantik ini" kataku merayu agar suasana mencair.

"Tapi mas Mbak Salamah bagaimana?"

"Tenang salamah istri yang pengertian kok, dia juga berpendidikan yang tinggi, pasti mengerti keadaan suaminya" tak sadar ia menyebutkan kelebihan mbak Salamah yang tak ku miliki.

Pengertian?, Mungkin aku terlalu egois untuk kata itu.

Berpendidikan yang tinggi? Maaf aku hanya tamatan MA , ingin melanjutkan tapi apadaya sakit ini terus menggerogoti tubuh ku.

"Eh tapi mas juga punya bidadari yang cantik dan tulus juga kok" elaknya lagi , mungkin agar hatiku tak teriris.

Tapi itu sudah terjadi. Kau mas sudah runtuhkah hatiku yang kedua kalinya karena menceritakan kelebihan mbak Salamah yang tak ada dalam diriku.

'maaf mas sudah terlanjur'

Syukron katsiran
Jangan lupa vote dan komentar.
Vote dan komentar readers semangat ku.

Dan marhaban ya ramadhan untuk semua 🎉🎉

sofhi💕
07-05-2019

Dua Hati GUSWhere stories live. Discover now