13

2.2K 274 6
                                    

Jungkook menatap pantulan dirinya dicermin.

Kaus putih polos, jaket hitam, jeans belel, dan sneakers.

Tidak berlebihan bukan?

Jungkook menuruni tangga, mau meminta izin pada ibunya yang tengah menonton acara memasak dan mulut sibuk mengunyah cemilan.

Tok Tok!

Jungkook belum jadi berpamitan, membuka pintu dan terkejut. Taehyung sudah sampai dan di hadapannya sekarang membawa satu parsel buah disebelah tangan

Menerobos masuk begitu saja dan bersalaman dengan ibunya.

"Jadi Nyonya Jeon, aku ingin meminta izin membawa Jeon Jungkook. Hmm, mungkin hingga agak petang. Bolehkah?"

Nyonya Jeon menatap putranya yang masih mematung menatap perilaku pemuda dihadapannya.

"Tentu saja. Jaga dia ya, Kim"

Taehyung tersenyum. Fakta bahwa Nyonya Jeon mengingatnya entah mengapa membuatnya merasa lebih dekat dengan Jungkook

Selangkah lebih dekat dengan calon mertua, hehe.

Taehyung menarik lengan yang lebih muda setelah berpamitan.

"Kok ibuku tau namamu hyung?"

Taehyung menatap pada Jungkook yang mengernyit bingung. Lalu mendekat

Jungkook bingung. Terlebih lagi Taehyung tanpa aba aba menipiskan jarak mereka. Jangan jangan-

Klik!

"Seatbelt itu penting" ucap Taehyung setelahnya, dengan sebelah mata mengedip jahil

Jungkook berdehem perlahan. Merutuki dirinya yang berfikiran liar, diam diam berharap kejadian semalam terulang

Segera saja Jungkook menggeleng keras.

"Kita mau kemana?"

"Hmmm, kau mau kemana?"

"Kan hyung yang mengajak pergi, kenapa tanya padaku?"

"Hehe"

Jungkook memutar bola matanya, sungguh percakapan macam apa itu tadi? Oh! Bahkan pertanyaannya tadi belum terjawab

Taehyung menjulurkan tangannya, menyalakan lagu lagu dari flashdisk putih yang memang tertancap disana

Keduanya hening. Hanya ada lagu yang mengalun diantara keduanya

Modeun ge gung-geumhae How's your day
Oh tell me
Mwoga neol haengboghage haneunji
Oh text me

Your every picture
Nae meolimat-e dugo sip-eo oh bae
Come be my teacher
Ne modeun geol da galeuchyeojwo
Your 1, your 2

Listen my my baby naneun
Jeo haneul-eul nop-i nalgo iss-eo
(geuttae niga naege jwossdeon du nalgaelo)
Ije yeogin neomu nop-a
Nan nae nun-e neol majchugo sip-eo
Yeah you makin' me a boy with luv

Oh my my my oh my my my
You got me high so fast
Ne jeonbuleul hamkkehago sip-eo
Oh my my my oh my my my
You got me fly so fast
Ije jogeum-eun na algess-eo

Love is nothing stronger
Than a boy with luv
Love is nothing stronger
Than a boy with luv

-BTS. Boy with luv

Jungkook tidak tau apa maksudnya, yang jelas salah satu liriknya membuat dia merasa sama. Ya, sama

Jungkook merasa, dia jatuh cinta.

Namun Jungkook sendiri tidak tau, mengapa Taehyung memilih lagu ini. Apakah ini semacam pertanda bahwa Taehyung juga menyukainya? Tapi Jungkook takut. Bagaimana kalau Taehyung tidak menyukainya? Dan hanya memutar lagu secara acak?

Terlalu larut dalam pikirannya sendiri, hingga sebuah colekan lembut pada bahunya membawa kesadaran Jungkook kembali

"Mau chesse burger? Aku lapar"

"Samakan denganmu"

Taehyung mengangguk. Memesan tiga chesse burger dan tiga gelas soda pada drivethru.

Mungkin TaeTae hyung kelaparan -Jungkook

Segera setelah mendapatkan makanan tersebut, Taehyung memberikan bagian Jungkook pada pemiliknya.

Mobil Taehyung menepi disebuah... Bukit? Entahlah. Jungkook belum pernah lewat sini

"Kok sudah lapar hyung?"

Taehyung menaikkan alisnya.

"Ini jam makan siang Jeon"

Ucapnya seraya menunjuk jam digital silver pada mobilnya

"Wah, memangnya kita mau kemana sih?"

"Nanti juga tau. Kau tidak kebelet apa gitu? Soalnya setelah ini akan jarang ada toilet umum"

"Kalau sekarang ingin, memangnya di mana toiletnya?"

Taehyung menunjuk bangunan berwarna biru muda yang dijaga seorang anak kecil berpakaian putih kecoklatan. Jungkook mengangguk paham, segera turun dan diikuti Taehyung di belakanganya.

Jungkook memasuki toilet tersebut, mencuci muka dan menuntaskan panggilan alam. Saat keluar, terlihat Taehyung tengah berbincang dengan anak kecil tadi.

"Sudah? Ayo"

"Hyung tidak?"

"Tidak. Taejoon! Aku pergi dulu!"

Bocah yang Taehyung panggil Taejoon tadi melambaikan tangan pada keduanya lalu tangannya membentuk corong pada mulutnya.

"Taehyung! Namja disebelahmu itu PACARMU YA?!" teriaknya kemudian

Taehyung hanya terkekeh, lalu mengacungkan ibu jarinya kepada Taejoon. Bocah tersebut lalu mengeluarkan siulan menggoda pada keduanya sebelum mobil itu berlalu

"Sepertinya akrab denganmu hyung" ucap Jungkook setelah memperhatikan interaksi keduanya

Taehyung mengangguk.

"Mungkin karena namanya diawali Tae sepertiku, makanya aku menganggapnya seperti adik. Ah, dan aku memang sering lewat sini agar bisa berbagi makanan dengannya"

"Lalu... Di mana orangtuanya?"

Taehyung mengelus surai Jungkook sayang, menatapnya tepat.

"Sayang sekali 'Tae' yang tadi tidak seberuntung 'Tae' yang ada di sampingmu. Orang tua Taejoon meninggal karena dihabisi rentenir, jadi Taejoon tinggal dengan kakeknya. Kakeknya menolak tunjangan dari perusahaan, padahal ayah Taejoon salah satu supir bus handal di perusahaan"

Jungkook mengerjap.

"Nah karena itu, aku merasa diriku yang berlebih ini harus membantunya. Meskipun tidak secara materi, mungkin dengan mengajak Taejoon berbicara dan makan bersama dia tidak akan merasa merepotkanku"

"Hyung... Kau orang baik"

Ucap Jungkook setelah hening lama dan hilang kata.

Taehyung terkekeh. "Aku tau. Tapi tidak sepenuhnya baik, nah. Apakah kau mau dengan orang baik ini Jeon?"

Weird •VKook [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora