♡Part8♡

4.2K 166 1
                                    

"Aku memang benar mencintaimu, Tapi aku tidak bisa merebutmu darinya hanya karna aku mencintaimu. Itu akan menyakiti hati wanita yang lain"

***

farisa pov_

Aku sudah pasrah dengan kenyataan hidupku yang tidak akan pernah memiliki keturunan karna sakit yang diderita dalam tubuhku.

Kini aku kembali kerumahku sendiri setelah beberapa hari aku dirawat dirumah sakit.

"Farisa, Kamu tunggu disini ya. Mas akan ambilkan minum untukmu" Aku mengangguk dan duduk disofa.

"Ini minumlah.." Aku mengambil gelas yang diulurkannya.

"Mas" Panggilku pada Mas Adi yang sibuk memotong buah untukku.

"Iya sayang?" ucapnya lembut membuat hatiku luluh.

"Mas kamu mau kan menikahi Naina?"

"Jika itu yang kamu mau, Mas bersedia" ucapnya dengan senyuman yang terlihat dipaksakan, Ya aku tau.

"Makasih Mas" Aku memeluk suamiku erat. Aku meneteskan airmataku, entah airmata bahagia atau sebaliknya.

"Tapi bagaimana dengan dia?"

"Maksud Mas, Naina?" Tanyaku padanya.

"Iyaa hm.. "

"Nanti akan kupikirkan Mas"

***

Naina pov_

Seperti biasa aku pergi ke kampus untuk menimba ilmu, selepas pulang dari kampus aku akan mengunjungi Fira, di hari esok ia akan melangsungkan Pernikahannya.

"Assalamualaikum Fir.." Salamku yang membuat ia menoleh padaku.

"Waalaikumsalam Nai.." Jawabnya yang langsung berhambur memelukku.

"Aduh Fir... Pelan pelan, aku gak bisa nafas nih" candaku.

"Ih kangen tau"
"Kamu bisa kan nginep dirumahku?" ucapnya lagi.

"Hem kayanya gak bisa fir, soalnya bunda dirumah sedang tidak enak badan.." jawabku sedih, sebenarnya aku sangat ingin menghabiskan waktu bersama sahabatku sebelum ia melangsungkan pernikahannya.

"Ya Allah.. Syafakilkah ya, La Basa Thourun In Sya Allah. Semoga Bundamu cepat sembuh Nai.." ucapnya yang terdengar tulus, aku langsung mengaminkannya.

"Makasih ya Fir" ucapku memeluknya kembali.

"Yaudah kita duduk yu." kami berdua pun bercengkrama.

"Naina.." ucap seorang wanita paruh baya.

"Iya," Aku menoleh pada sumber suara, "Assalamualaikum Ibu.. " salamku pada seorang wanita yang sepantaran dengan bunda, Ya. Ia adalah ibunya fira.

"Waalaikumsalam.. Udah lama nak?"

"Hm lumayan bu"

Ya HannanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang