16

1K 153 13
                                    

Irene berjalan ke luar istana. Ia tidak lewat depan. Tapi lewat pintu dapur sambil membawa makanan yang ia buat untuk Wendy.

Wanita itu lihat kembali makanan Wendy. Belum ada rasa penasaran untuk merasakannya duluan. Tapi dia berdoa, semoga saja makanannya enak.

Sampailah Irene di depan kamar asrama Wendy yang masih tertutup. Kemudian ia meletakkan nya di meja depan jendela kamar Wendy.

" Gomawo." Ucap Wendy di dalam sana membuat Irene melihat ke arah jendela.

Terbukalah jendela kamar Wendy dikit. Pria itu mengintip Irene sambil memberi senyuman lebarnya. Irene ikut tersenyum senang. Ia pun berjalan mundur dua langkah sambil melambai pada Wendy kemudian ia berbalik pergi dari sana.

" Haha..." Tawa kecil Wendy membuka jendela kamarnya dan ia ambil makanan buatan Irene di pagi hari ini.

----

Irene berjalan ke luar dapur. Ia tersenyum sendiri bahkan tidak tau kalau sang adik baru saja ingin ke ruang galeri mengambil sesuatu yang tertinggal.

" Unnie kenapa senyum sendiri?" Tanya Rose.

" A-ani. Aku.....emh...masuk kamar dulu." Kata Irene yang langsung berjalan melewati Rose dengan terburu-buru.

" Mh?" Bingung Rose menatap punggung Irene yang perlahan menjauh darinya.

----

Bruk!!!

" Ahhk!" Rintihnya yang terjatuh di atas kasur saat seseorang menendang dirinya menjauh.

" Ya! Lisa! Kamu sejak kapan tidur di kamarku!?" Marah Jennie saat ia bangun dan malah terdiam kejut melihat Lisa memeluknya sambil tidur. Lisa bangkit dari lantai dan terduduk di sana sambil masih belum separuhnya terjaga karena masih ngantuk.

" Ada apa denganmu~~~? Semalam kamu yang menyuruhku menemanimu di kamar." Jawab Lisa membuat Jennie menggali ingatannya.

" Oh!?" Kejut Jennie mengingat waktu malam kemarin ia memang memanggil Lisa untuk menemani dirinya sebentar di kamar karena bosan. Kebetulan Lisa menginap di istana karena dia merindukan Jennie dan tidak mau pulang ke Thai untuk panggilan orang tuanya. Alasan Lisa karena dia tidak bisa meninggalkan Jennie. Akhirnya orang tuanya menyuruh dan tidak apa dia berada di Korea selagi itu urusan yang baik.

Jennie ingin tidur waktu itu. Tapi tidak bisa tidur karena dia lusa kemarin bermimpi buruk. Akhirnya Lisa merangkul Jennie beberapa jam dan dia mengatakan untuk kembali ke kamarnya jika Jennie sudah tertidur.

Ntah kenapa dia malah ikutan mengantuk sambil mengelus kepala empunya saat itu. Dan berakhir sudah keduanya tertidur di atas kasur sampai pagi.

Sekarang, Lisa yang mendapatkan sialnya karena dia di tendang kuat oleh Jennie jatuh dari kasurnya.

" Ah!!?" Jennie membuka sedikit mulutnya. Ia pun langsung sadar sendiri karena sudah membuat Lisa terganggu saat tidur.

" Sorry." Ucap Jennie di atas kasur melihat Lisa bangkit dari duduknya dan melompat ke atas kasur Jennie lagi.

" It's okay. But, hug me...." Pinta Lisa menyuruh Jennie untuk memeluknya lagi.

" Kamu mencari kesempatan sekali!" Kata Jennie dan Lisa hanya tertawa singkat saja di atas bantal empuk itu.

" Kalau sampai Appa Eomma tau, kita dalam masalah." Ucapnya.

" Memangnya kenapa? Aku tidak melakukan apapun padamu. Hanya peluk yang ku lakukan semalaman denganmu. Tidak ada hal buruk bukan?" Tanya Lisa dan Jennie hanya diam saja sambil menatap ke depan.

Love in Silence ✓ [C]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora