BAB 15

11K 465 8
                                    


"Hee bi Inah," sapa Zahra, "masak apa bi enak banget baunya?" tambah Zahra.

"Eh si enon," kaget Bi Inah "ni bibi lagi masak dendeng balado non," jawab Bi Inah.

"Waaaahh enak dong bi, kalau gitu aku boleh bantu ga bi?" tanya Zahra.

"Boleh Non."

"Bibi dari mana sih belajar masak ? semua masakkan bibi enak semua lho?" tanya Zahra penasaran.

"Ah si enon bisa aja," ucap bi Inah tersanjung.

"Benaran lho bi, aku ga boong."

"Dulu waktu bibi kecil bibi sering bantuin ibu bibi masak non, jadi kebiasaan deh sampai sekrang."

"Hmm gitu ya bi ...," ucap Zahra menggangukkan kepalanya paham, "oh iya bi, kata bibi, bibi punya anak kan, trus anak bibi sekarang dimana?" tanya Zahra.

"Iyaa non, sekarang dia lagi nyelesain kuliahnya non, bulan Agustus depan insyaallah anak bibi wisuda non," jelas bi Inah.

"Nama anak bibi siapa sih?"

"Raqilla Farsya Permata non."

"Bagus ya nama anak bibi, pasti kak Qilla cantik orangnya," puji Zahra.

"Heheh si non bisa aja."

"Aduh ... pada bahas apa sih? seru banget kayanya," tanya Dito tiba-tiba.

"Adeh deh masalah wanita ... jadi mas gak usah kepo," jawab Zahra.

"Ooh." Dito hanya beroh ria.

"Sayang masih lama gak masakannya matang? mas udah lapar nih?" tanya Dito.

"Masakkannya udah matang kok mas, tunggu bentar ya aku ambilin dulu."

Zahra menata rapi makanan di atas meja dan mengambilkan makanan untuk Dito.

"Mas mau pakai apa?" tanya Zahra.

"Tumis kangkung sama dendeng aja sayang."

"Ini mas, selamat makan," ucap Zahra memberikan nasi berserta lauknya ke Dito.

"Kamu gak makan sayang?" tanya Dito sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"Ga mas ... liat mas makan aja aku udah kenyang kok," gombal Zahra.

"Ceritanya kamu gombalin mas nih?" tanya Dito menaik turunkan alis matanya.

"Hmmm ...."

"Mas nanti siang kita ke rumah bunda ya, aku kangen banget sama bunda," lanjut Zahra.

"Ashiiiaap."

***

"Assalamualaikum bunda!" toa Zahra saat memasuki rumahnya Fatimah.

"Waalaikumsalam ... kebiasaan kamu ya gak pernah berubah teriak-teriak mulu kaya tarzan," jawab Fatimah dari arah dapur.

"Tau tuh bun ... udah punya suami tapi kelakuan masih aja kayak bocah, gak malu tuh sama Dito," sindir Ilham sedangkan Dito hanya menanggapi dengan senyuman.

"Iih ko mulut kakak pedes banget sih, nusuk banget sampai ke hati  aku ...," ucap Zahra dramatis. "Kak, Alfa mana kak?" sambung Zahra.

"Ada di kamar sama Sheila," ucap Ilham.
Alfa adalah anak dari Ilham dan Sheila umur Alfa masih 3 bulan, masih unyu-unyu gitu.

"Ooh."

"Dito, katanya bunda kamu mau kesini nak," ucap Fatimah.

"Apa bun? bunda mau kesini?benar bun? Asiikk dong," tanya Zahra bertubi-tubi.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang