02

67.1K 2.4K 29
                                    


-///-

Kini aku mulai merindukan kehidupan lamaku. Seandainya waktu bisa diputar kebelakang. Aku sangat ingin kembali ke masa-masa dimana semuanya masih berjalan baik. Jika tahu akan begini, harusnya dulu aku lebih bisa menghargai waktu-waktu itu.

Aku ingin bahagia. Tapi, apa aku masih pantas merasakannya?

Beberapa hari yang lalu, aku sempat berpikir untuk mengakhiri semuanya. Aku ingin menyerah. Aku merasa tidak punya jalan keluar dari permasalahan ini. Aku ingin pergi selamanya. Namun hanya sampai disitu saja. nyatanya, aku masih takut akan dicap egois, jika aku meminta tuhan untuk mengakhiri hidupku saat itu juga hanya karena aku merasa sudah tidak punya jalan keluar.

Flashback on

Setelah sampai di Jakarta, aku segera mencari dimana alamat tempat tinggal ayah yang kudapatkan kemarin.

Selama beberapa jam, akhirnya aku sampai. Aku berjalan perlahan sambil menarik satu koper kecil danberharap penuh. Namun, semua benar-benar menjadi diluar dugaanku.

Ketika membukakan pintu, ayah tampak sangat terkejut melihat kedatanganku.

Ayah mempersilahkanku duduk di sofa ruang tamunya. Dia merasa bingung dan bertanya bagaimana keadaanku dan ibu selama di Bandung. Akupun menceritakan semuanya. Mulai dari pernikahan ibu, perubahan sikap ibu kepadaku sampai pernikahan konyol yang direncakan Edward dan ibuku.

Setelah menceritakan semuanya. Aku sedikit merasa lega. Ayah sepertinya mengerti bagaimana keadaanku. Dari tatapan matanya bisa terlihat kalau dia sangat khawatir. Namun, yang terjadi setelahnya malah sangat diluar dugaan.

"Cherry, ada satu hal yang perlu kamu ketahui," ujar ayah.

"Ayah saat ini sudah menikah lagi"

"itulah mengapa ayah akhirnya memutuskan untuk menceraikan ibumu beberapa bulan yang lalu" lanjutnya.

Aku terdiam dan sama sekali tidak merespon perkataan ayah. Aku benar-benar terkejut mendengar kebenaran itu. Mataku terasa berat. Aku berusaha menahan diri untuk ingin menangis. Jadi, aku memutuskan untuk menunduk dan berhenti menatap mata ayah.

Setelah kupikir lagi, sepertinya hubungan ayah dan ibu memang sudah benar-benar berakhir. Seharusnya aku tahu, aku tidak perlu lagi menaruh harapan soal itu. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengerti. Bahkan ibu saja sudah menikah lagi dengan pria lain. ayah juga pantas memilih untuk bahagia.

"Dan satu hal lagi yang perlu kamu tahu,"

"Saat ini, ayah sudah bekerja tetap dan menjadi direktur utama di perusahaan keluarga istri ayah, Clara."

"Begini,"

"Ayah ingin kamu membuat sebuah perjanjian dengan ayah" Cherry yang sedari tadi hanya diam mendengarkan ayahnya kini mulai menatap ayahnya dengan raut wajah sedikit bingung.

"Maaf sayang, ayah tidak bisa membawa Cherry untuk tinggal bersama ayah dan keluarga baru ayah" Seketika, aku merasa ada sebuah dentuman yang menghantam keras hatiku.

"Asalkan kamu setuju, ayah akan mencarikan Cherry tempat tinggal ataupun apartemen disini, ayah juga akan mendaftarkan Cherry di sekolah yang bagus dan ayah akan upayakan untuk memenuhi semua kebutuhan kamu"

"Selain itu, kamu hanya perlu berjanji untuk mengganti identitas dan menghilang dari kehidupan keluarga baru ayah" Dentuman keras itu lagi-lagi menghantam pertahanannya, tanpa sadar air mata Cherry sudah jatuh membasahi pipinya.

"Ayah akan mengurus keuangan dan keperluanmu"

"Ayah juga akan menjaga Cherry dan terus memantau dari jauh,"

"Bagaimana sayang? Apa kamu setuju?" Tanya pria itu.

Cherry tidak langsung menjawab penawaran ayahnya. Dia menoleh kearah lain untuk menghindari tatapan ayahnya.

"Ayah mohon. Permintaan ayah tidak sulit kan?"

"Ayah hanya ingin Clara dan anaknya menjalani hidup tanpa bayang-bayang masa lalu ayah" ujar Ferly.

Aku menunduk lemas. Sudah cukup semuanya. Aku bosan menaruh harapan lalu kemudian dikecewakan. Aku lelah.

Setelah mencoba menenangkan diri dan menghapus air mata yang masih menetes di pipi. Aku memberanikan diri untuk kembali menatap ayah. Dengan perlahan aku mengangguk.

"baiklah" jawabku.

-///-

Setelah pembicaraan tadi, ayah langsung mengurus semuanya dengan meminta bantuan kepada bawahannya. Setelah urusan itu selesai, dia segera mengantarkanku ke  apartemen yang akan menjadi tempat tinggal baruku di kota ini.

Pria itu mengatakan jika dia akan membelikan beberapa perabot dan keperluanku. Dia berjanji akan selalu mengirim uang untukku setiap bulan. Akupun mengangguk dan menyetujui semua yang dikatakannya.

Aku sudah tidak bisa merasakan apapun lagi. Aku mati rasa. Semua yang kupunya sudah hilang. Bahkan diriku sendiri.

Selang beberapa saat, ayah akhirnya berpamitan denganku.

"Ayah tidak akan membiarkan Audrey dan Edward mengganggumu lagi. Ayah akan selalu menjaga putri ayah dari jauh" ujarnya. Kemudian dia mengecup keningku lama lalu setelahnya dia benar-benar beranjak pergi.

Aku hanya diam. Sedikitpun, mataku tidak melepaskan pandangan dari punggung pria paruh baya itu, yang perlahan menjauh dan akhirnya menghilang.

Dalam hati aku bertanya, Apakah dia akan kembali? Apakah dia akan menemuiku lagi nanti? Namun ternyata tidak, Itu adalah saat terakhir kali aku melihatnya.

Seperti yang sudah dikatakan oleh ayah kemarin. Besoknya, seorang pria yang merupakan pesuruhnya datang ke apartemen untuk membawakan semua barang-barang keperluanku dan juga sebuah kartu atm berisi saldo nominal yang cukup besar.

"Besok kamu sudah bisa mulai bersekolah di SMA Starlight."

"Semua barang keperluan sekolah sudah di siapkan. Kamu hanya tinggal berangkat besok pagi ke sekolah" tutur pria itu, lalu setelahnya iapun berpamitan kepadaku dan segera beranjak pergi dari apartemenku.

Aku terdiam selama beberapa saat. Aku menatap nanar pintu apartemen yang kini sudah tertutup dengan rapat. Perlahan, Aku terduduk dilantai dan memeluk diriku sendiri. Rasanya aku ingin berteriak sekuat-kuatnya saat itu. Aku kesepian. Aku tidak punya siapapun. Mereka meninggalkanku. Mereka pergi dariku.

Beberapa saat setelah itu, tembok pertahanku-pun akhirnya runtuh. Aku menumpahkan semua rasa sakit yang kurasakan dan menangis sejadi-jadinya. Semua benar-benar terasa begitu sulit.

-///-

Next gak nih?

My Husband is a Gangster! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang