19

38.2K 1.7K 96
                                    

-///-

Now Playing - Lebih Indah by Adera

♫♫♫

Happy Reading! 🧡

.
.
.
.
.
.

Reynand baru saja sampai di depan rumah dan memarkirkan mobilnya di dalam garasi.

Saat baru saja masuk, Laki-laki itu menatap terkejut kakaknya yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu sembari melipat kedua tangan didadanya. Raut wajah gadis itu menggambarkan kibaran bendera perang kepadanya.

"Jam 11 lebih 7 menit" Tutur gadis yang memakai piyama tidur bermotif bunga-bunga dan rolan yang digulung kerambutnya. Antik sekali. Anak gadis jaman sekarang mana yang masih menggunakan rolan untuk membuat rambutnya bergelombang. Linda adalah pengecualian.

"Kemana aja lo? Bagus banget baru pulang jam segini!" Tanya gadis itu curiga.

"Abis nongkrong sama temen, gue" jawab laki-laki itu santai.

"Ohh baguss! Masih aja ya lo ikut-ikutan gang-gang gak jelas itu!" Cerca gadis itu. Reynand hanya menanggapi dengan memutar bola matanya malas.

"Lo tau gak sih? setelah pulang sekolah Sisca  cuma sendirian dan gak ada temennya di rumah?" Laki-laki itu menautkab sebelah alisnya bingung.

"Emangnya lo kemana?" Tanya laki-laki itu.

"Gue dinner bareng pacar gue!" Jawab Linda.

"Lo tuh harusnya mikir Nand, Gimana kalo terjadi apa-apa sama Sisca? Lo sekarang udah punya tanggung jawab lain selain diri lo sendiri, harusnya lo tau itu!" Tutur gadis itu.

Reynand mendesah frustasi. Laki-laki itu jadi merasa bersalah. Benar apa yang dikatakan kakaknya. Gak seharusnya dia biarin gadis itu sendirian dirumah. Walaupun ada bi Sri, tapi Bi Sri gak mungkin akan selalu jagain Sisca sepanjang waktu.

"Sorry, tadi gue bener-bener ada urusan yang penting" Ujar laki-laki itu.

Linda menautkan satu alisnya. "Kenapa lo minta maafnya ke gue?" tanya gadis itu.

"Minta maaf tuh ke Sisca Nand, bukan ke gue" tuturnya.

"Asal lo tau aja, dia dari tadi nungguin lo pulang"

"Dia khawatir banget sama lo"

"Kalo bukan karena gue bujuk Sisca buat gantiin nungguin lo, mungkin dia bakalan masih nungguin lo sampe sekarang" Jelas gadis itu lagi.

-///-

Setelah selesai mendengar amukan, ceramah dan bermacam-macam nasehat yang diberikan kakaknya, Reynand langsung bergegas ke kamar.

Laki-laki itu menutup pintu kamarnya dengan perlahan ketika melihat Sisca tertidur dengan tenang di sofa. Dia takut suaranya akan membangunkan perempuan itu.

Reynandpun menghampirinya. Laki-laki itu melihat tangan perempuan itu masih menggenggam handphone.

Apa sedari tadi Sisca menunggu kabar darinya? Laki-laki itupun mengambil handphone di sakunya lalu kemudian mengaktifkannya. Benar saja, puluhan notifikasi panggilan dan pesan dari perempuan itu langsung masuk kedalam handphonenya.

Reynand tersenyum simpul lalu segera menaruh handphonenya diatas meja nakas. Laki-laki itu juga mengambil handphone dari tangan Sisca lalu kemudian mengangkat perempuan itu dan memindahkannya ke tempat tidur dengan perlahan.

My Husband is a Gangster! [ON GOING]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن