What's Wrong With Boss Kim✔

🐰Berterima Kasih Pada Hujan🐰

What's Wrong With Boss Kim
Chapter 6

🐰Berterima Kasih Pada Hujan🐰
🎵Wendy - What if love🎵

Happy reading, don't forget to vote and comments guys.

Gadis Bae itu duduk dimeja kerjanya dengan menulis nama pegawai yang akan dijadikan mata-mata sesui perintah Boss Kim beberapa hari lalu. Irene dengan tiba-tiba menatap tajam kearah pintu ruangan Suho dan berpikir keras. Perkataan para pegawai tentang Suho yang kerasukan berputar-putar dikepalanya.

Benarkah seperti itu? Haruskah ia memanggil shamman (dukun). Ahh tidak masuk akal, mana mungkin Boss Kim kerasukan. Hei dizaman yang sangat modern ini apakah hal semacam itu masih ada. Berapa persen kemungkinan boss Kim kerasukan. Memangnya hantunya mau merasuki boss Kim yang menyebalkan itu. Untuk apa juga.

Irene menggelengkan kepalanya kasar karna kepalanya penuh dengan pikiran tentang Boss Kim. Rasanya Irene ingin menyerah saja mengetahui kenapa Suho berubah tapi tidak bisa karna ia sangat-sangat penasaran.

Irene menghela nafas karna frustasi lalu melanjutkan pekerjaannya menulis nama mata-mata. Irene terkejut karna ada jemari yang menyelipkan rambut hitam miliknya ketelinganya. Irene mendongak dan melihat Suho berdiri di depannya terhalang meja dengan tangan masih memegang rambutnya.

Suho menampilkan senyum lebarnya lalu mendekatkan wajahnya kearah Irene membuat Irene terdiam dan merona entah karna apa. Suho terkekeh melihat rona tersebut, mejauhkan wajahnya dari wajah Irene tak lupa mengelus lembut surai hitam Irene.

Irene berdehem untuk menghilangkan kegugupannya. Berdiri dan membungkuk hormat kearah Suho.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Suho.

"Menulis nama pegawai untuk dijadikan mata-mata"

Suho mengangkat sebelah alisnya.

"Mata-mata? Untuk?"

"Untuk memata-matai pegawai yang mengunjing anda"

"Siapa yang memintamu melakukan itu?"

Kali ini Irene kembali kebingungam akan Suho yang seolah tak ingat dengan perintahnya sendiri.

"Anda yang memintanya. Anda tidak lupa bukan?"

Suho segera mengangguk pura-pura ingat.

"Ah ya aku memang menyuruhmu melakukannya. Hehe aku lupa karna banyak pikiran." Suho tersenyum garing ke arah Irene.

"Kau tidak perlu mencari mata-mata, aku menarik ucapanku saat itu."
Ujar Suho lagi.

"Benarkah? Kenapa? Anda bukan tipe orang yang berubah pendirian dengan mudah? Bukankah anda sangat marah saat tau pegawai anda menggunjing anda boss?"

Suho menggaruk tengkuknya yang tak gatal menutupi kegugupannya, sedangkan otaknya bekerja mati-matian untuk memberikan alasan tepat agar Irene tak curiga.

"Hidup di dunia ini kan tidak semua orang menyukai kita, biar saja mereka mengunjing ku, aku tak perduli. Membuang waktu ku saja"

"Oh begitu, yasudah boss. Terima kasih sudah meringankan pekerjaan saya."
Irene mambalas ucapan Suho dan kemudian tersenyum, Irene sudah memutuskan bahwa ia tak akan lagi perduli kenapa boss Kim berubah. Lagi pula boss Kim berubah jadi lebih baik walau sedikit aneh, tapi untuk apa dipikirkan. Betul bukan?

.

🐰❤🐰
.

Irene merentangkan kedua tangannya setelah selesai menyusun jadwal Suho minggu depan.