[Bahagia Selalu?]

2.3K 221 32
                                    

What's Wrong With Boss Kim
Sequel IV


Hari masih sangat pagi, namun calon papa Kim Suho sudah siap dengan setelan jasnya.

Ini hari penting bagi Suho karna ia akan menyambut investor dari Amerika serikat dan Uni Emirat Arab. Dia sedikit gugup karna ada beberapa syarat yang diajukan dari investor kurang bisa ia penuhi 100 %. Ia takut ia akan mengacaukan kesepakatan yang bernilai ratusan terliyun itu.

Suho kini duduk di meja makan sedangkan Irene menyiapkan makanan yang sudah ia masak dimeja makan. Kemudian pasangan suami istri itu makan dengan tidak terlalu banyak obrolan.

Setelah sarapan selesai Suho kini berjalan kedepan pintu bersmaa istrinya yang tengah hamil 6 bulan itu.

"Semuanya akan berjalan lancar suami ku, kamu dan perusahaan sudah mempersiapkan dengan matang bukan. Aku yakin kesepakatan akan kamu terima dari para investor." Irene berbicara pelan, ia mengetahui kegelisahan suaminya itu. Mencoba menenangkan suaminya.

Suho mengangguk lalu memeluk istrinya namun tak bisa erat kerna terhalang perut Irene yang sudah membesar.

"Doakan aku ya istri ku." Bisik Suho.

"Emm tentu saja sayang." Balas Irene.

Suho kemudian melepas pelukannya dan menatap Irene dengan senyuman.

"Aku pergi dulu. Jaga dirimu, kalau ada sesuatu telpon saja aku." Suho berucap kemudiam mencium singkat bibir ranum istrinya.

Suho lalu berjongkok dan mengelus perut istrinya, mengecup berkali - kali perut itu.

"Papa kerja dulu, jangan menyusahkan mama ya. Papa harap hari ini lancar, papa bisa melakukannya bukan hemmm? Ayo kasih papa semangat" Suho bebicara seolah bayi didalam perut Irene bisa menanggapi perkataannya.

Dug duggg dugggg

Suho mengerjapkan matanya, terkejut saat tangannya yang di perut Irene terasa ditendang dari dalam perut.

Suho berdiri dan menatap Irene yang pelupuk matanya sudah di penuhi air mata.

"Sayang... baby kita... baby kita mulai menendang. Apa kau merasakannya tadi. Dia memberi ku semangat. Sayang aku sangat bahagia. Aku benar-benar merasa ini anugrah terindah dari tuhan sayang " Suho memeluk istrinya dan mengecup dalam keseluruhan wajah Irene.

Sedangkan Irene, calon ibu itu tak sanggup menahan air matanya, ia sangat bahagia, sangat. Ini pertama kali bayi dalam perutnya menendang. Irene sangat bahagia sampai tak bisa membendung air matanya.

Suho dan Irene bertatapan, Suho mengusap air mata bahagia di pipi istrinya. Kemudian mereka sama-sama melemparkan senyum bahagia penuh rasa syukur.

Tangan Suho menggapai tangan Irene dan mengarahkan tangan mereka berdua ke perut Irene.

"Papa dan mama menyayangi baby." Ujar Suho.

Dan seolah membalas ungkapan Suho baby dalam perut Irene kembali menendang.

Bugg bughh bugg bugg.

Irene kembali meneteskan air matanya lalu memeluk suaminya, menenggelamkan wajahnya di dada sang suami.

"Ku harap kebahagian kita terus berlanjut selamanya. Aku mencintai kamu dan baby kita" ucap Suho membalas pelukan Irene.

"Aku juga mencintai kalian" ucap Irene sarat akan kebahagiaan.

___

Hari sudah sore, Irene telah selesai memasak untuk makan malam. Dan sekarang ibu hamil itu sedang duduk disofa sambil merajut, kini merajaut adalah hobinya. Menyenangkan dan bisa menghasilkan syal cantik atau baju hangat untuk baby mereka nanti.

Irene yang di sibukan oleh kegiatan merajut itu di ganggu oleh sebuah dering handphone.

Nama super papa Kim tertera di handphone Irene, dengan segera Irene mengangkat panggilan itu.

"Selamat sore sayang. Hari ini lancar dan sukses hehe, sekarang aku sudah di perjalanan pulang. Tunggu aku ya."

"Emmm syukurlahh, ia pasti aku tunggu."

"Sebentar lagi akan sampai, ahhh aku sangat merindukan bunny ku juga baby kita. Tak sabar ingin pulang."

"Aku juga merindukan suami tampan ku ini. Beesabarlah sedikit sayang, kan sudah diperjalanan, sebentar lagi juga sampai."

"Iya iya... tunggu aku ya. aku mencintau mu dan babby kita. sangat-sangat cinta."

Irene terkekeh mendengar kata cinta dengan nada manja dari suaminya.

"Aku pun juga mencintai kalian."
balas Irene kemudian sambungan telpon itu berhenti.

___

Baru sepuluh menit berlalu ponsel Irene berdering lagi, dari nama yang sama, Super Papa Kim.

"Hallo, ada ap-"

"Ini dari rumah sakit seoul, pemilik handphone ini mengalami kecelakaan. Kami anda istri pasien bukan. Kami meminta kehadiran anda untuk menyetujui operasi."

Mendengar itu Irene terdiam, dunianya terasa runtuh, sesak didada ia rasakan. Otaknya tak bekerja sama sekali. Kabar itu membuatnya tak tahu harus bebuat apa. Air matanya mengalir dengan deras, bagaimana keadaan suaminya. Kenapa bisa kecelakaan.

"Haloo apa anda masih mendengar, saya meminta anda segera datang ke rumah sakit seoul."

orang di ujung telpon kembali berbicara dan menyadarkan Irene dari rasa ling-lung.

"Ba-baik hiksss saya akan ke sana segera."

To be continue

10 sept 2019


What's Wrong With Boss Kim✔Where stories live. Discover now