Kembali nya Dhanu

22 3 1
                                    

"20 tahun sudah usia mu sayang.. Kapan kau merelakan ayah dan kedua ibumu pergi.." Neha mengelus kepala Khasdan yang tengah duduk

"Aku masih merasakan kehadiran mereka dengan melihat abu mereka ibu.." Khasdan menatap Neha

"Tapi kasian mereka nak.. Biarkan mereka lepas, sampai kapan kau seperti ini" Neha menaikan dagu Khasdan

"Baiklah.. Ibu benar, aku akan segera melarungnya sekarang" Khasdan berdiri

"berhati hatilah.." Neha tersenyum pada Khasdan

Khasdan pun pergi membawa abu Dhurdan, Khasi dan Bhanu

Detik detik saat abu akan di lepas suara lelaki dari belakang menghentikan Khasdan

"Hentikan! Jangan dulu kau melepasnya.." Dhanu berjalan mendekati khasdan

"Maaf, tapi kenapa ini bukan urusan mu.." Khasdan menutup kembali abunya

"ini urusan ku!! Sampai kapan pun!" Dhanu berdiri tegap di hadapan Khasdan

Khasdan terdiam sesaat

Dhanu menyentuh kaki Khasdan

"Entah kenapa, aku ingin menangis melihat mu.. Siapa kau"

"Aku, Dhanu bhay putra ratu Bhanurhi dan raja Dhurdan" Dhanu tersenyum

Khasdan begitu terkejut, matanya berkaca kaca dan langsung memeluknya

"Kenapa kau baru datang..." Khasdan memeluknya dengan mata memerah

"Kaak.." Dhanu melepas pelukan nya

"Ayo.. Ayo kita pulang, ibu pasti sangat bahagia" Khasdan menarik tangan Dhanu

"Tidak!  aku tak ingin melihat orang yang menjadi alasan kematian ibu dan ayah" Dhanu melepas tangan Khasdan dari nya

"Ku mohon... Apa kau tidak merindukan istana dan aku.."

Mereka saling bertatapan,hingga Dhanu menatap kendi abu yang di bawa Khasdan dan kembali menatap Khasdan

"Karna wanita itu, aku hanya dapat menatap abu mereka"

"Setidak nya kembalilah untuk melihat lukisan ibu Bhanu, melihat kenangan masa kecil kita.." Khasdan menyodorkan abu Bhanurhi

Dhanu berfikir sejenak dan menerima kendi yang di sodorkan Khasdan
"Baiklah.. Kau benar kak.."

Mereka pun kembali menuju istana, beberapa mata yang melihatnya kebingungan melihat Raja nya terlihat begitu senang dengan seorang lelaki tak di kenal mereka

"inilah.. Aroma kerajaan kita" Khasdan bercerita di sepanjang jalan

Tiba tiba ada gadis yang membawa sekeranjang bunga, berjalan cepat dengan mata dan tangan fokus merapikan bunga²

Bruk!  Wuzzh
Gadis itu menabrak mereka tepat nya Dhanu,bunga nya berhamburan mereka saling menatap beberapa detik

"kau.. Kauu..!!  Yang mulia siapa dia?!" gadis itu menatap Dhanu dan menoleh ke Khasdan

"Dia..." ucapan Khasdan belum tuntas

"Dia.. Kau harus mengganti nya.. Astaga lihat lah bunga²ku.. Gara²kau semua ini!!" Gadis itu menunjuk wajah Dhanu

"aku??! Buka mata mu nona! Kendi  ini juga hampir pecah karna mu ka.." Dhanu mengibaskan tangan gadis itu dari wajah nya

Melihat nya gadis itu geram dan memotong kalimat Dhanu

"yaa ya ya.. Aku yang salah.. Tapi setidak nya aku menangkap kendi mu kan!" Gadis itu mendekatkan wajah nya dengan geram

"Wanita gila!" Dhanu menatap tajam matanya dan tangan nya mendekati tubuh gadis itu

"hey!! Mau apa kau.. Kau mau menyentuhku.. Lelaki murahan dasar tidak punya malu.." Gadis itu melangkah mundur

Khasdan hanya diam menahan tawa melihat mereka berdebat

Angin bertiup sedikit kencang hingga slendang penutup kepala gadis itu terjatuh di tanah, namun tak ada yang peduli

"aku hanya ingin mengambil kendi yang kau bawa!! Cepat berikan!" Dhanu mencoba meraih nya

"ohh kendi ini, aku punya banyak di rumah.. Tak masalah kan jika aku merusak nya sebagai balasan perbuatan mu?!" Gadis itu menahan kendinya

"apa.. Kau yang salah.. Lagi pula itu bukan kendi biasa!!" Dhanu mulai jengkel

"Manbaai..itu kendi abu ratu Bhanurhi" sahut Khasdan dengan tenang

"astaga benarkah.. Maaf yang mulia" menyodorkan kendinya ke Dhanu

Dhanu menerimanya, gadis itu pun melangkah ingin pergi namun menyenggol tangan Dhanu

Pyarr!!  
Semua mata tertuju pada suara, termasuk Dhanu dan Khasdan, dan gadis itu yang pucat pasi, melihatnya

Kendi abu Bhanurhi pecah namun tidak di tanah melainkan di atas slendang gadis itu yang terjatuh di tanah tadi, menahan dan melindungi abu Bhanuri hingga tak tercampur dengan tanah

Dhurdan King 2 Where stories live. Discover now