Benih Akar

19 3 0
                                    

karna Neha tak muncul dalam beberapa hari Dhanu tanpa sengaja melupakan nya dia tinggal di kamar Bhanurhi dan Dhanu sangat menyukaui pemandian di taman istana,tempat Dhurdan menenangkan pikiran nya dulu

"Dhanu...apa kau tidak kedinginan dari malam hingga pagi kau tak berpindah dari sini"Khasdan duduk di kursi terdekat

"Tidak.. Aku menyukainya, sangat tenang di sini.." Dhanu menjawab nya dengan menyenderkan kepala di bibir kolam dengan menutup mata

"Cukup.. Segeralah keringkan dirimu dan sarapan.." Khsdan berdiri

Dhanu hanya diam saja, Khasdan pergi menemui para pelayan agar memberikan handuk dan sarapan pada Dhanu

"tidak tidak.. Aku saja, kaak.. Aku ingin lebih mengenal kakak baru ku itu" Manbaai merebut handuk dan sarapan nya

"kau ini..." Khasdan mengacak acak rambut Manbaai
***
"Kakaak.. " Manbaai berdiri di bibir kolam

Khasdan melupakan berita tentang pernikahan nya pada Manbaai dan berniat untuk mengikutinya untuk sekalian memberi tau Dhanu

"kak Dhanu,aku bawakan handuk dan ini untuk mu" Manbaai melangkah lebih dekat

"makanan apa itu..coba perlihat kan pada ku"Dhanu menepi

Manbaai menyodorkan makanan nya dan Dhanu menyiramkan air di makanan nya

"kak! apa apaan ini"Manbaai terkejut

"itu untuk ku kan,terserah pada ku mau ku apakan makanan nya"

Khasdan sudah berdiri di belakang Manbaai

Manbaai berbalik dengan kesal hingga terpeleset makanan jatuh mengenai Dhanu dan Manbaai di tangkap oleh Khasdan

"maaf"Manbaai segera bangkit dan menunduk

"wanita itu dalam dua hari jatuh ke tangan satu orang ke orang lain" dengan kesal Dhanu membersihkan makanan di tubuh nya,meraih handuk dan keluar dari kolam dan pergi begitu saja

Manbaai dan Khasdan saling diam hingga saat Manbaai melangkah ingin pergi

"cukup..sudah,akiri drama ini Manbaai..sampai kapan kita menutupi semua ini"Khasdan menahan tangan Manbaai

"apa..apa yang ingin kau lakukan,Khasdan..sampai mati pun," ucapan Manbaai terhenti saat telunjuk Khasdan membungkam mulutnya

Manbaai membuang bungkaman Khasdan

"kita tidak akan pernah bisa bersatu..mengertilah"Manbaai mulai berkaca kaca

"15 tahun kita menyembunyikan perasaan kita Manbaai,besok aku akan melamar putri Dharma..dengan terpaksa,apa kau rela.."

Manbaai hanya menunduk

"terakir kalinya aku bertanya maukah kau menikah dengan ku..jangan pedulikan orang lain ku mohon"Khasdan mengambil tangan Manbaai

"aku mencintai mu,aku ingin menjadi istri mu,aku tak rela kau di miliki orang lain,tapi kau raja dan aku?"

"baiklah demi harga diri,kau merelakan ku.."Khasdan melepas genggaman nya dan beranjak pergi

"tunggu..aku kalah,aku mau menjadi istri mu batalkan lamaran mu"

Khasdan berbalik dan memeluk Manbaai

sedangkan Dhanu yang hanya mengenakan handuk dengan tubuh dan rambut yang basah berjalan dengan kesal menuju kamar nya,tanpa sengaja di perjalanan dia bertabrakan dengan Dharma yang baru sampai dan ingin menemui Khasdan

bruk..!

mereka saling menatap beberapa detik

"maaf aku buru buru..tunggu,siapa kau cantik sekali"Dhanu menatap Dharma dari atas ke bawah

"aku.." Dharma menatap Dhanu tanpa berkedip

"pangeran" beberapa pelayan memanggil

"ya yha..aku pergi dulu"Dhanu pergi meninggalkan senyuman manis pada Dharma

Dharma tersipu malu jantung nya berdegup kencang,dia jatuh cinta pandangan pertama pada Dhanu yang ia pikir adalah khasdan

"pangeran"Dharma mengingat kejadian tadi,tersenyum dan pergi

Dhurdan King 2 Where stories live. Discover now