*•*DON'T TEST ME*•*

9.1K 769 16
                                    

"Kau mau kemana?"

Sakura menghentikan langkahnya, dia berbalik dan mendapati Sasuke menatapnya tajam. Betapa rindunya sakura melihat tatapan polos Sasuke, tetapi Sasuke yang manis itu adalah kedok untuk menutupi iblis seperti Sasuke yang berdiri dihadapannya saat ini.

Satu bulan penuh dan sakura terkurung di dalam Mansion tertutup ini. Sasuke memang tidak melakukan apa-apa padanya, pria itu hanya mengurung dirinya di dalam sebuah ruangan yang gelap. Setiap hari seorang pelayan wanita akan datang untuk mengantar makanan sakura.
Betapa gadis itu rindu akan dunia luar.

Jika kau berfikir sakura tidak berusaha melarikan diri, kau salah besar. Gadis malang itu selalu mencari celah untuk pergi dari Mansion terkutuk ini. Tapi ya, dia tidak pernah berhasil.
Gadis cantik itu tidak tahu apa yang dilakukan oleh Sasuke diluar sana, pria itu tidak pernah menemuinya sejak kematian ibunya, saat dimana sakura terkurung di dalam Mansion ini.
Sakura tidak tahu apa yang terjadi pada kakaknya saat ini. Sakura berharap kakaknya itu akan mengeluarkannya dari sini.

Hari ini, pagi sekali, sakura berhasil mendapat kesempatan untuk kabur. Pelayan Sasuke lupa mengunci pintu dan hanya menutupnya, sakura tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, dia berhasil keluar dari ruangan gelap itu. Tapi, saat dia akan membuka pintu utama, Sasuke menghentikannya.

"Aku mau pergi dari sini, kenapa?"

Sasuke tersenyum miring,

"Jadi kau berani melawan ya? Kau harus di hukum~"

Sakura menatap Sasuke takut, saat pria itu tertawa terbahak-bahak.
Sakura berusaha melepaskan tangan Sasuke yang kini menggenggam pergelangan tangannya. Sasuke menyeret sakura kedalam ruangan gelap itu lagi. Sakura berusaha melepaskan diri, dia berontak, memukul pergelangan tangan Sasuke, yang tidak menghasilkan apa-apa, genggaman Sasuke malah semakin erat. Gadis itu merasa pergelangan tangannya seperti terbakar, perih.

Bruk!

Sasuke melempar tubuh sakura ke atas lantai dengan kasar. Gadis itu meringis saat punggungnya menghantam lantai dingin dibawahnya, lalu Sasuke keluar meninggalkan sakura yang mengusap pergelangan tangannya yang memerah.

Pintu itu tertutup rapat dan sakura menangis, dia harus pergi dari sini.

Beberapa menit kemudian, Sasuke kembali. Mata sakura membulat sempurna saat melihat benda yang ada digenggaman Sasuke,

"Kumohon Sasuke jangan!"

Sakura menangis saat Sasuke mendekat, dia semakin memundurkan tubuhnya hingga membentur ranjang besar dibelakangnya.

"Sakura-chan nakal, jadi harus dihukum"

Senyum lebar yang polos terukir di bibir Sasuke dan sakura menatap benda yang telah memanjang itu, sebuah cambuk dengan sesuatu yang mengkilat di ujungnya.

Ctak!

Sakura menggeleng saat Sasuke mencambuk lantai marmer di depannya,

"Sasuke, aku moh___AKHHH!"

Sakura berteriak kesakitan, saat benda itu menghantam pundaknya. Bajunya robek juga kulitnya, darah merembes keluar dari luka yang diakibatkan logam tajam diujung cambuk itu.

"Satu~ "

Ctak!

"Dua~ "

Ctak!

"Tiga~ "

Ctak!

"Empat~ "

Ctak!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dua puluh~ "

Sakura meringkuk dilantai, seluruh tubuhnya dipenuhi oleh bekas luka yang mengeluarkan darah segar. Perih, semua lukanya terasa perih. Gadis malang itu terisak pelan, dia mengangkat kepalanya saat mendengar suara langkah kaki yang menjauh darinya.
Sasuke sudah keluar.

Sakura memeluk dirinya sendiri, dia mengabaikan luka-lukanya yang berdenyut nyeri. Air mata kembali mengalir, gadis itu membenamkan kepalanya di kedua lututnya. Tubuhnya lelah, bahkan untuk berdiri pun tidak sanggup, pakaiannya robek disana sini.

Pandangan matanya memburam saat mencoba untuk melihat sosok Sasuke yang datang dengan sebuah kotak P3K dan beberapa pakaian  ditangannya, sakura bisa melihat lambang plus berwarna merah di permukaan kotak berwarna putih itu.

Sasuke menggendong sakura ke atas ranjang. Sebenarnya, kalau bisa jujur sakura ingin melepaskan pegangan Sasuke ditubuhnya, tapi dia terluka parah dan terlalu lemah untuk melakukan perlawanan.

Sasuke meletakkan sakura dengan lembut diatas ranjang, tangan besarnya menyingkirkan rambut sakura yang agak basah oleh keringat dan air mata dari dahi lebar milik gadis itu. Dia tersenyum lembut kepada sakura yang menatapnya dengan pandangan lemah.

Sakura menutup matanya, saat Sasuke membuka pakaiannya yang telah hancur. Pria itu akan melihat tubuhnya, harta yang paling berharga miliknya. Setetes air mata meluncur dari sudut matanya, dia sakit, batin dan fisik.

Sakura meringis, saat tangan Sasuke mengoleskan obat merah ke luka sakura, gadis itu tetap menutup matanya.

"Maafkan aku..."

Sakura mengabaikan Sasuke yang menggumamkan kata maaf di telinganya.

Keheningan melanda keduanya. Sakura tetap menutup matanya, sementara Sasuke membersihkan lukanya. Sesekali ringisan kecil meluncur dari bibir sakura saat obat merah menyentuh lukanya.

Setelah membersihkan luka sakura, Sasuke memakaikan sakura pakaian yang dibawanya tadi. Sakura sangat malu, bahkan pakaian dalamnya, pria itulah yang memakaikan.

"Jangan pernah mencoba untuk kabur"

Sasuke keluar dari kamar itu,

"Aku benci padamu"

•••

Sakura mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang terbuka, dia tidak ingin melihat Sasuke yang kini memaksanya untuk makan.

"Kau harus makan!"

Sakura kembali mengabaikannya, matanya menatap sendu pada seekor burung yang terbang bebas diluar sana,

Sasuke mengetatkan rahangnya, gadisnya melawan.
Sasuke mencengkram erat rahang sakura, memaksa gadis itu membuka mulutnya. Pria itu memasukkan sesendok bubur kedalam mulut sakura dan memaksa gadis itu menelannya.
Sasuke terus melakukannya sampai mangkuk ditangannya kosong.

Plak!

Sasuke menampar wajah sakura, hingga wajah gadis itu terdorong ke samping.

"Aku tidak suka perlawanan, kau mengerti?"

Sasuke mencengkram dagu sakura erat dan memaksa gadis itu menatapnya. Air mata sakura terjatuh,

"JAWAB!"

"Iya..."

Sasuke tersenyum puas saat kepala sakura mengangguk,

"Aku mencintaimu, kau harus tahu itu"

Sakura menutup kedua matanya,

"Kau mencintaiku juga, kan?"

Sakura diam, dia tidak mau menjawab.

"Kau mencintaiku juga, kan"

Sakura membuka matanya dan mengangguk dengan cepat,

"Bagus~ "

Sasuke beranjak pergi setelah mengecup kepala sakura.
Pintu itu kembali menutup dan sakura menatap pintu itu dengan kedua mata yang berair.

Pria itu benar-benar GILA!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~

OBSESSION√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang