#28 _Bahagia..._

15.6K 455 7
                                    

              Reyhan baru saja turun dari mobilnya. Kini dia berjalan lesu menelusuri lorong rumah sakit.
Dia lelah,,itulah yg saat ini dia rasakan.
Dia lelah menghadapi semuanya,belum selesai cobaan yg menimpa rumah tangganya ditambah lagi urusan kantor yg membuatnya mau tak mau seharian ini harus berkutat dikantor dan meninggalkan istrinya yg masih terbaring tak sadarkan diri dirumah sakit.
       "Reyhan..." sapa perempuan pertama yg amat dicintai Reyhan begitu Reyhan sampai didepan ruang perawatan Tiara.
Reyhan tersenyum lalu lalu mendekat.
       "mah,,"
Perempuan yg disapa Mama itu tersenyum lalu mengelus sayang lengan putra semata wayangnya.
       "gimana nak?"
Reyhan menggeleng lesu.
       "Reyhan kalah ma,kami tidak menemukan apapun tentang kecurangan proyek itu"
        "lalu?"
        "ya mau tidak mau aku harus mengganti kerugian itu ma. Reyhan akan jual mobil Reyhan"
Mama tetap tersenyum mencoba menguatkan putranya. Meskipun sebenarnya dia juga sedih.
      "sabar ya sayang,,yg ikhlas. Mama percaya kamu nggak salah. Mungkin ini cobaan dari Allah. Ingat nak,,semua yg ada didunia ini titipan. Harta,tahta,bahkan nyawa kita. Dan kalau memang Allah ingin mengambilnya kembali kita harus ikhlas"

Mata Reyhan berkaca2 menatap mamanya,,betapa tidak Reyhan sangat mencintai mamanya,mamanya adalah sosok perempuan yg baik,tulus,dan sabar.
Kini Reyhan berhambur memeluk mamanya.
Dia butuh bahu untuk sejenak bersandar dan disaat tak ada istrinya,bahu mamanya lah tempat ternyaman untuknya mengadu.
      "maafin Reyhan ya ma,,aku tidak bisa menjaga amanat papa dengan baik. Papa membesarkan perusahaan itu dengan kerja keras,namun ketika aku pegang malah Reyhan menghancurkannya"
       "sudah nak,ini bukan salahmu. Sudah2,,masa anak mama cengeng gini ih. Ikhlas ya sayang,,ikhlas"
       "iya ma makasih"
Mereka saling tersenyum.
       "gimana Tiara sama Ammar ma? mereka baik2 saja kan?"
       "Ammar baik2 saja kok,kalau Tiara ya masih belum sadar nak"
        "maaf ya ma Reyhan ngrepotin mama seharian ini gara2 Reyhan sibuk dikantor"
        "gapapa nak,mama senang kok disini bisa lihat cucu mama terus"
        "yaudah sekarang mama pulang dulu,istirahat. Biar malam ini Reyhan yg jaga dirumah sakit. Aku tadi udah mampir rumah kok ma,istrirahat bentar sama mandi"
        "yaudah mama pulang dulu ya. Kamu baik2 disini"
        "mau Reyhan anterin dulu?"
        "nggak usah Rey,mama sama pak Karjo kok"
        "yaudah ma hati2"

Selepas kepergian mamanya,Reyhan masuk keruangan Tiara.
Reyhan tersenyum,rasa lelahnya sedikit terobati,setidaknya dia bisa melihat wajah teduh istrinya meskipun matanya masih terpejam.
       "Asaalamu'alaikum sayang" kata Reyhan saat duduk dikursin samping brankar lalu mengecup lembut punggung tangan Tiara yg masih terpasang selang infuse
        "kamu belum bangun Dek? kapan kamu bangun Dek? aku udah kangen lihat senyum kamu"
Reyhan mengelus kepala Tiara.
        "aku butuh kamu Dek,aku sedang dalam masalah besar,aku butuh tangan kamu Dek untuk menguatkanku. Bangunlah Dek,,aku dan Ammar butuh kamu"
Masih tak ada respon. Air mata Reyhan mengalir begitu saja,,dia sandarkan kepalanya disamping tangan Tiara. Dia menangis,hatinya merepih,dia tak tak tau harus berbuat apa lagi.
Sampai akhirnya Reyhan kelelahan dan tertidur.
Tiba2 Reyhan merasakan ada tangan yg mengelus lembut kepalanya.
Reyhan yg merasa terusik jadi terbangun lalu memegang tangan itu.
      "mass..."
Reyhan kaget lalu mendongak.
Dan pemandangan pertama yg dia lihat adalah wajah teduh istrinya yg sedang menatapnya dgn senduh.
        "Dek?? kamu udah sadar sayang?"
Tiara tampak tersenyum meskipun wajahnya masih terlihat pucat.
        "Alhamdulillah ya Allah. Bentar ya Dek,aku panggil Dokter dulu"

        "Allhamdulillah pak Reyhan,istri anda sudah melewati masa kritisnya dan keadaannya kini sudah membaik. Ini benar2 sebuah mukjizat pak" kata Dokter itu dengan senyum mengembang saat keluar dari rungan Tiara dan menemui Reyhan didepan.
        "Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih banyak Dokter"
        "sama2 pak,kalau begitu saya permisi dulu,nanti suster akan membawa bayi bapak kedalam untuk bisa di berikan ASI"
         "Iya Dokter terima kasih"

Suami Kakakku,Suamiku !! (Completed!!)Where stories live. Discover now