Berkali-kali Kyungsoo menghela nafas, kedua tangannya yang berkeringat saling bertautan. Gadis berusia dua puluh tahun itu berusaha menenangkan detak jantungnya yang bergemuruh. Walaupun beberapa hal sudah Kyungsoo lakukan, namun kegugupan itu tak kunjung mereda.
Mata bulat Kyungsoo bergerak liar menyusuri ruangan yang masih terasa asing karena malam ini merupakan kali pertama ia berada di ruangan tersebut.
Ayolah, ada apa dengan cara kerja jantungku? Ini hanya kamar. Kenapa harus takut? Sekali lagi Kyungsoo menghela nafas. Jika bisa, Kyungsoo ingin melompati malam ini saja. Ia merasa dirinya sudah kehilangan kewarasan sejak menginjakkan kaki di ruangan bernuansa putih tersebut.
"Aku pikir kau sudah tidur."
Kyungsoo tersentak ditempatnya. Jantungnya berpacu dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya hingga dadanya terasa semakin sesak kala melihat sosok jangkung berdiri tegap di depan pintu kamar yang terbuka lebar.
"Eh? K-kak Chanyeol? Hehe ada apa?"
Sungguh pertanyaan yang konyol.
"Apanya yang ada apa? Tentu saja aku ingin tidur. Lagipula ini kamarku," pria yang memiliki nama lengkap Park Chanyeol itu menaikkan sebelah alisnya bingung.
Tidur? Kamarnya? Hhh, benar juga. Kenapa aku harus terlihat semakin bodoh? Kyungsoo mencibir dirinya sendiri karena bisa sampai sekacau ini hanya gara-gara ia berada di tempat yang sama dengan suaminya.
"Kau ini kenapa? Apa kau masih takut padaku? Atau mungkin kau sedang menahan 'sesuatu'?" ini merupakan pertanyaan ambigu yang semakin membuat mental Kyungsoo down.
"Memangnya aku terlihat semenakutkan itu dimatamu sampai-sampai kau begitu gugup? Aku bahkan belum pernah menyentuhmu barang seujung jari pun, nona Do," lanjut Chanyeol, bohong. Tanpa mempedulikan keadaan sang istri yang terlihat semakin resah, pria itu berjalan ke arah Kyungsoo yang sedang duduk manis di pinggiran ranjang.
"Tidurlah. Aku tahu rasa lelahmu lebih besar daripada perasaan gugup yang sedang kau rasakan," ujar Chanyeol tanpa menatap wajah Kyungsoo.
Tak berselang lama, Chanyeol memilih untuk berbaring membelakangi Kyungsoo yang masih diam tak berkutik.
Kyungsoo menghembuskan nafas lelah. Sekarang ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, menyusul tidur atau tetap seperti ini sampai esok pagi?
Setidaknya ini lebih baik, pikirnya.
Waktu berjalan begitu lambat sejak Chanyeol berujar pada Kyungsoo sebelum akhirnya pria itu memutuskan untuk tidur. Hari sudah semakin larut dan Kyungsoo masih belum bisa terlelap.
"Ayo pejamkan matamu, sayang," gumam Kyungsoo pada dirinya sendiri. Ia merasa sangat lelah, namun matanya itu sama sekali tak bisa diajak berkompromi.
Sejak Kyungsoo membaringkan tubuhnya di samping Chanyeol, pikirannya tidak bisa fokus. Di dalam kepalanya hanya terdapat satu hal yang menganggu pikirannya,
Apakah kegiatan 'itu' akan terjadi? Mengingat malam ini merupakan malam pertama bagi Kyungsoo maupun Chanyeol sebagai suami istri.
"Ya Tuhan, kenapa aku jadi sangat mesum," Kyungsoo ingin memangis saja rasanya. Dadanya masih terasa sesak karena detak jantungnya masih belum berjalan secara normal.
"Jangan menggeliat terus."
Merasa terganggu oleh pergerakan disampingnya, mau tak mau membuat Chanyeol terbangun di tengah waktu tidurnya.
"Ah, uh.. m-maaf," bisik Kyungsoo dengan sangat pelan nyaris tak terdengar. Kepalanya menengok saat mendengar suara serak Chanyeol dibelakangnya. Jelas sekali kalau gadis itu belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
"Sudahlah, hilangkan perasaan gugupmu itu, malam ini tidak akan terjadi suatu hal yang kau takutkan. Kita hanya akan tidur di ranjang yang sama tanpa melakukan 'itu'," Chanyeol sedikit menekan kata di kalimat terakhir agar gadis itu menyudahi prasangka buruk terhadapnya. Waktu tidurnya benar-benar terganggu oleh pergerakan Kyungsoo yang sedari tadi tidak bisa diam.
"Benarkah? Ah, maksudku ..." Kyungsoo kehabisan kata-kata. Entah kenapa setelah mendengar kalimat itu terucap dari mulut Chanyeol, detak jantungnya perlahan berangsur-angsur membaik.
"Ya. Aku tidak akan menyentuhmu, tenang saja. Dan sebaiknya kau tidur, jangan sampai kau bangun terlambat di hari pertama setelah menjadi istriku, huh," ucap Chanyeol sembari membenarkan selimut yang mereka kenakan.
Kyungsoo tersenyum kaku, ia pun segera membalas ucapan Chanyeol dengan gumaman.
"Baiklah kalau begitu, selamat malam."
"Hm, selamat malam."
Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya Kyungsoo bisa tidur dengan perasaan tenang tanpa harus mengkhawatirkan posisinya yang saat ini tidur tepat di samping pria yang berstatus sebagai suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You
Fanfiction[bahasa 一 au] ❝I'll always place you inside of me. So I'll never forget our memories.❞ © 2019 prikinoona-s