catatan : habis hiatus terbitlah sebuah double update.
pesan : semoga kalian ga ngantuk.wkwkwkwkw sampe mesir
Satu bulan pasca pernikahannya digelar, Kyungsoo kembali memulai aktifitasnya di sebuah kantor percetakkan. Sebenarnya, dari jauh-jauh hari Kyungsoo sudah mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaannya karena ia rasa ini sudah saatnya Kyungsoo fokus mengabdikan hidupnya pada sang suami. Namun setelah dipikir ulang, rasanya sangat menyayangkan jika Kyungsoo harus benar-benar meninggalkan pekerjaan yang selama ini selalu ia idam-idamkan dengan begitu saja. Meski begitu, bukan berarti Kyungsoo mengenyampingkan perannya sebagai seorang istri, justru ia akan lebih mengedepankan semua urusan rumah tangga di banding pekerjaan.
"Kenapa diam saja?" Ucapan Chanyeol membuyarkan semua pikiran yang ada dikepala Kyungsoo. Wanita itu menatap pria disampingnya sekilas sebelum memalingkan wajahnya yang mulai memucat.
"Kita sudah sampai sejak satu menit yang lalu tapi kamu masih tetap diam." Chanyeol melayangkan tatapan penuh tanda tanya pada Kyungsoo, yang ditatap hanya bisa mengatupkan bibirnya rapat-rapat sembari menghembuskan nafas panjang.
"Jangan bilang kalau kamu merasa gugup," tebak Chanyeol kemudian.
Oh sial, bahkan aku tidak bisa menyembunyikan ekspresi cemas pada suamiku sendiri.
"S-s-siapa bilang? A-aku sama sekali tidak gugup." Kyungsoo menjawab dengan nada bergetar dan terbata-bata. Sebenarnya ia ini kenapa?
"Kalau tidak gugup kenapa suaramu bergetar seperti itu? Apa selama kamu bekerja disini ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman?" Chanyeol bertanya dengan nada tenang namun terdapat kilatan tajam dimatanya.
Tidak, bukan itu yang membuatku gugup...
Entah apa yang membuat Kyungsoo enggan buka mulut. Yang pasti, saat ini ia benar-benar merasa tidak percaya diri, gugup, malu, sekaligus... takut.
Bungkamnya Kyungsoo membuat Chanyeol semakin curiga. Beberapa pemikiran negatif hinggap di otaknya yang jenius.
"Katakan padaku apa saja yang mengganggu pikiranmu. Apa selama kamu bekerja disini ada seseorang yang tidak menyukaimu?"
Kyungsoo menggeleng cepat. Selama ia bekerja Kyungsoo sama sekali belum pernah mendapatkan perlakuan tidak baik dari beberapa rekan kerjanya, bahkan Kyungsoo rasa semua rekan kerjanya itu menyukainya dan bisa menerima segala kekurangan Kyungsoo dengan tangan terbuka.
Chanyeol menggeram tertahan. Ia sudah tidak tahu apa yang harus ia tanyakan dan juga lakukan untuk menenangkan Kyungsoo yang tampak semakin gusar.
Entah apa yang ada dipikiran istrinya itu sampai hanya dengan melihat raut wajahnya saja dapat membuat Chanyeol merasa frustasi.
"K-kak," Kyungsoo mencengkram sabuk pengamannya kuat-kuat.
"Hm?" Chanyeol menatap wajah Kyungsoo dengan serius.
"A-aku.. Uh a-aku, anu一"
Ah okay, nampaknya Kyungsoo sedang berusaha menguji kesabaran Chanyeol.
"Sayang, katakan saja." kata Chanyeol berusaha sabar, tangannya menggenggam tangan Kyungsoo yang berkeringat. Ia bersumpah, setelah Kyungsoo mengutarakan semua kegundahan hatinya Chanyeol akan segera turun dan membuat perhitungan pada siapapun yang telah membuat istrinya gugup dan ketakutan seperti ini.
Karena di pikiran Chanyeol, penyebab Kyungsoo seperti ini karena di kantor tempat istrinya berkerja pasti ada beberapa orang julid yang tidak menginginkan keberadaan Kyungsoo sehingga mereka melakukan apa saja yang bisa membuat istrinya merasa trauma dan tidak ingin kembali ke kantor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You
Fanfiction[bahasa 一 au] ❝I'll always place you inside of me. So I'll never forget our memories.❞ © 2019 prikinoona-s