07. (Calon) Mertua

2K 411 51
                                    

Kecanggungan terjadi ketika mereka duduk di meja makan. Keempat orang tersebut makan dengan tenang meski sesekali suara bersin Kyungsoo yang tidak bisa dibilang pelan sempat mengganggu kegiatan sarapan pagi keluarga Park.

"Adek, kenapa bersin terus dari tadi? Makanannya kepedasan ya?" Daniel selaku kepala keluarga memulai percakapan. Chanyeol dan Kathryn memandang Kyungsoo dengan tatapan penuh tanya, sedangkan Kyungsoo terlihat berusaha untuk menahan bersinnya agar tidak keluar meski usahanya berakhir sia-sia.

Achoo! Ha- Achoo!

Uyuyu, bless u bless u. -Chanyeol.

"Memangnya Kyungsoo alergi terhadap aroma cabai, yah?" tanya Kathryn pada sang suami.

"Iya, ketika Kyungsoo masih kanak-kanak dia sangat tidak menyukai aroma cabai yang terlalu menyengat (menurutnya), sehingga tiap Kyungsoo mencium aroma cabai dia langsung bereaksi," ujar Daniel sembari menjauhkan piring yang sama sekali belum Kyungsoo sentuh.

"Ini kali pertamanya adek sarapan dengan makanan berat kan? Biasanya juga adek sarapannya suka pakai susu dan sereal." Penjelasan dari Daniel membuar Kathryn tertegun. Dengan segera wanita berusia lebih dari setengah abad itu beranjak dari tempatnya dan kembali berkutat di pantry untuk membuatkan Kyungsoo sereal.

"Kau ini umurnya berapa sih? Sudah besar masih makan sereal?" Kyungsoo berusaha menahan malu sekaligus kekesalannya saat mendengar celetukan Chanyeol.

"Jaga ucapanmu, anak muda." Daniel tersenyum lembut pada Chanyeol sebelum akhirnya pria itu memukul kepala sang anak dengan menggunakan sendok.

"Jangan dengarkan perkataan anak itu, dia hanya sedang cemburu padamu." Daniel kembali memberikan senyuman pada Kyungsoo. Gadis itu terkikik melihat raut wajah Chanyeol yang tampak kesal setengah mati.

Rasakan! Emang enak digetok pake sendok kotor, batin Kyungsoo puas melihat Chanyeol yang tersiksa.

"Aargh, ayah jorok!" Chanyeol mengusap-usap keningnya yang baru saja tertimpa sendok kotor. Kalau sudah begini Chanyeol harus kembali mencuci mukanya supaya sisa liur sang ayah yang menempel di sendok tidak menempel di keningnya.

Ck, ini semua gara-gara anak kecil itu jadi aku harus kembali membasuh wajahku. Ayah juga, pake getok kepala aku menggunakan sendok yang baru keluar dari mulutnya, pasti keningku sekarang bau jigong.

Chanyeol yang merasa dongkol pun segera beranjak merapikan piring bekas ia makan di atas meja. Setelah itu kaki panjangnya melangkah menuju kamar mandi tanpa mempedulikan Daniel dan Kyungsoo yang sedang menertawakannya.

"Loh, anak itu sudah selesai sarapannya? Kenapa dia pergi?" Kathryn yang baru kembali dari pantry setelah membuatkan semangkuk sereal untuk Kyungsoo, menatap putra sulungnya yang sedang berjalan meninggalkan meja makan dengan penuh tanya.

"Tadi kak Chanyeol habis digetok kepalanya pake sendok om Daniel, jadi kak Chanyeol marah, terus pergi deh." Kyungsoo berbicara sembari menatap serealnya dengan penuh minat. Tanpa melihat ke arah sepasang suami-istri yang sedang memperhatikannya, Kyungsoo langsung melahap serealnya dengan penuh semangat.

"Uhm, ini enak. Makasih tante," ucap Kyungsoo tulus.

Kathryn tersenyum tipis, ia merasa terharu melihat Kyungsoo memakan serealnya. Tanpa sadar, wanita itu mengelus rambut Kyungsoo dengan penuh kasih sayang.

"Seandainya kita mempunyai anak gadis seperti Kyungsoo, pasti rumah kita tidak akan pernah sepi, benar kan, ayah?"

Daniel mengangguk pelan. Matanya tak pernah lepas dari Kyungsoo yang terlihat menggemaskan. Sepasang suami istri yang hampir memasuki usia lanjut itu merasa sangat senang saat Kyungsoo hadir ditengah-tengah mereka.

Nothing Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang