3 ㅡ jungkook.

1.4K 75 3
                                    



Some nights I still hear your whispers
And your memories they hang like a picture

Di sinilah kami sekarang, sebuah pemakaman umum di Seoul. Aku menghela napasku, rasanya kepalaku ingin meledak saja. Jimin menemukanku pertama kali di ujung gang yang di lewatinya dalam keadaan yang mengenaskan, sebenarnya apa yang terjadi sebelumnya?

"Kau tidak ingat apapun?" Suara pemuda di sampingku memecah keheningan. Aku menggeleng.


Oh, you'll always be just like a brother

"Jangan pernah berkata kau tidak punya siapa-siapa, Jungkook-ah," aku menepuk bahunya, "you have me."

Kemudian angin kembali bertiup lembut, membawa serta kepingan-kepingan salju yang berjatuhan. Dari kejauhan, aku kembali melihatnya.

Some nights I still see your smile
Your number I wish i could dial

Ia tersenyum, sorotnya terlihat jauh lebih teduh. Angin meniup syal abu-abu yang dikenakannya. Akupun segera berlari ke arahnya, mengabaikan teriakan Jungkook yang berteriak memanggil namaku. Aku tidak peduli jika aku terjatuh di antara salju, aku berusaha bangkit dan kembali berlari.

Oh, but I can't wait to talk for a while, oh

Tanganku berusaha meraihnya, menggapai tubuhnya yang dingin kemudian menariknya ke pelukanku. Kemudian ditengah tangisku aku mendengarnya berbisik lirih,

Please just tell you're alright
Are you way up in the sky

"Kau tahu kenapa kau ada di lorong saat itu?"

Aku menggeleng, berusaha mencari jawaban pada kedua iris kelamnya.

"Karena kau yang melakukannya, Taehyung." Jimin tersenyum, kemudian perlahan, raganya menghilang, bersamaan dengan angin yang kembali berhembus bersama butiran-butiran salju yang berjatuhan dari langit, "but i have always forgive you,"

Laughing, smiling, looking down

Aku terdiam, mengabaikan hawa dingin yang semakin menusuk rusukku. Mengabaikan sepasang lengan yang menarikku menjauh. Aku berbalik, mendapati Jungkook berdiri dibelakangku, jemarinya meremat jaket yang kukenakan.

I know one day we'll meet in the clouds

"Jungkook-ah, jangan." Aku menepis tangannya pelan, kemudian berangsur menjauh, "aku hanya akan menyakitimu,"

"Aku memaafkanmu!"

"Hiduplah dengan baik, Jimin akan bahagia jika kau baik-baik saja," aku tersenyum, kemudian berlari menjauh, memacu langkahku sekuat mungkin, menulikan pendengaranku, mengabaikan Jungkook yang kembali meneriakkan namaku.

Up in the clouds

Dari kejauhan aku melihat pemuda itu menengadah. Ia kemudian menghela napasnya dan berjalan pergi dari pemakaman itu.

Jimin-ah, terimakasih karena telah memaafkan seorang pendosa sepertiku, suatu hari akan datang, dimana kita, aku, kau, Jungkook akan bertemu lagi,

ketika awan-awan memeluk ragamu, dan bintang-bintang menerangi langkahku, menuntun dan membawaku


pulang.











E N D.




CLOUDS ☁ VMINKOOKWhere stories live. Discover now