6 ㅡ sequel : the aftermath.

924 53 7
                                    

Jungkook, dia menyerahkan diri,
bawa dia pulang.

Udara dingin menusuk rusuknya. Masih dengan balutan jas hitam formal, pemuda bersurai cokelat tua itu berlari. Langkahnya menggema, di atas marmer lantai ketiga gedung pencakar langit itu.

Irisnya menangkap sosok lain, yang juga menggunakan jas formal sepertinya, tengah berdiri membelakanginya.

"Taehyung, ayo pulang." Ia menarik pundak pemuda di depannya, hingga keduanya terhuyung dan nyaris menabrak beberapa pegawai kepolisian yang ada di sana. "You don't belong here, let me heal you."

Tatapannya kosong. Pemuda itu bergeming. "Taehyung!" Jungkook memanggil namanya, namun seolah tuli, pemuda itu tidak menggubrisnya.

"Ayo pulang! Jimin memintaku untuk membawamu pulang."

Pemuda itu tetap pada tempatnya. Jungkook menghela napasnya.






Taxi itu terhenti di sudut jalan. "Terimakasih, Pak." Tepi Sungai Han menjadi destinasi.

Jungkook menutup pintu taxi kasar, buku-buku jarinya memutih, mencengkeram erat hoodie abu-abu muda yang dikenakan lelaki di depannya.

"Pulang, Taehyung, aku sudah memaafkanmu," lirihnya, "Jimin tidak akan suka pertengkaran, ayo? Pulang?"

Keduanya terdiam, sama-sama membiarkan angin meniup lembut kedua surai kelam mereka,

Sebelum sepasang lengan kokoh mendorong Jungkook paksa, melewati pagar batas jembatan,

"TAEHYUNG!" jeritnya putus asa,

kemudian ia menyusul, merengkuh sang adik erat dalam dekapannya,







keduanya terjatuh,



gelombang dingin sungai menghilangkan jejak keduanya,








both were then lost and never found.









He is the murderer,
he murdered hearts,
he murdered souls,


and he killed himself,

drowning.















END.

CLOUDS ☁ VMINKOOKWhere stories live. Discover now