Part 4 ~ Kerja Kelompok [Revisi]

7.8K 233 0
                                    

Jumat

Sejak hari Senin kemarin, Rey jadi lebih sering ke rumah gue, dan pastinya dia selalu ada di kamar gue, dan melakukan hal kayak kemaren. Hal yang membuat gue takut, tapi dia jadikan itu sebagai tamengnya untuk mengancam gue.

Hari ini semua siswa XII IPA-A di tugaskan untuk kerja kelompok oleh guru Biologi. Tentu saja kelompoknya ditentukan oleh guru tersebut. Satu kelompok terdiri dari tujuh orang, dikelompok gue ada Raisa, Kayla, Ayu, Oliv, Rara, Christine, dan gue. Kita sepakat untuk kerja kelompok di rumah gue setelah pulang sekolah. By the way, Kayla, Rara, dan Oliv adalah salah satu perempuan yang benci sama gue, karena mereka suka dengan Rey, dan berusaha mendekati Rey.

Kita sudah sampai di rumah gue, gue mengajak mereka untuk mengerjakan tugasnya di kamar gue. Saat gue menyalakan lampu di kamar gue, Rey langsung menarik tangan gue, dan mendorong gue ke tembok seperti kejadian hari Senin. Dia berdiri hadapan gue dengan sangat dekat. Gue lupa kalau belakangan ini Rey sering ke rumah gue, dan berada di kamar gue. Rey tidak tau kalau ada teman teman gue di depan pintu. Semua teman gue terdiam ketika melihat gue diperlukan seperti ini.

"Kok lo lama banget baliknya?" Tanya Rey.

"Bisa gak sih untuk enggak kayak gini?" Tanya Celin.

"Tumben lo gak takut" Ujar Rey terkejut, karena biasanya Celin selalu ketakutan jika Rey seperti ini.

Saat gue hendak berbicara kalau ada Raisa, Ayu, Kayla, Rara, Oliv, dan Christine di depan pintu, Kayla sudah berbicara. Hal itu membuat Rey terkejut, dan sepertinya dia menahan emosinya kepada gue.

"Rey kok lo ada disini?" Tanya Kayla.

"Kok lo bisa ada di rumah cewe itu sih?" Tanya Oliv.

"Ternyata lo itu munafik ya Cel" Gumam Rara.

"Sialan, kok mereka bisa ada disini?" Bisik Rey dengan ekspresinya yang marah kepada Celin.

"Gue mau kerja kelompok, dan sebenarnya gue gak salah, tapi lo yang salah, lo selalu ada di kamar gue setiap pulang sekolah tanpa gue ketahui, dan suka mengancam gue, gue sih gak peduli kalo gue di benci, tapi kayaknya lo gak bisa hidup kalo banyak yang benci sama lo" Balas Celin.

Rey memukul tembok di samping kanan kepala gue, gue paham sekali kalau dia sedang marah, tapi gue tidak peduli. Tidak ada ruginya untuk gue kalau dia di benci.

"Apa yang kalian liat gak seperti yang kalian fikirkan" Gumam Rey kepada teman teman Celin.

"Gue kayak gini cuma untuk nakut nakutin Celin, gak lebih" Gumam Rey kembali.

"Gue percaya sama lo kok" Balas Kayla.

"Iya gue lebih percaya sama lo dari pada sama cewe itu" Ujar Rara.

"Cewe itu yang munafik, disekolah terasa seperti orang yang paling tersiksa sama Rey, tapi di rumah malah kayak gitu" Ujar Oliv.

Oke fix gue semakin di benci. Rey memang selalu benar, dan gue selalu salah. Heran...kenapa mereka bisa percaya dengan mudahnya sama Rey. By the way, Kayla, Rara, dan Oliv itu satu geng yaa, jadi jangan heran kalau mereka kompak banget. Dari tadi Kayla, Rara, dan Oliv berbicara terus, tapi Raisa, Christine, dan Ayu memilih untuk diam, dan tidak berbicara apa apa. Gue gak tau lagi bagaimana suasananya saat kerja kelompok nanti.

Cel&Rey [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang