Prolog

91 12 7
                                    

Prologue:

Therese Onardon adalah penyihir terhebat sepanjang masa. Dia penyihir yang cukup di senangi orang.

Therese mulai senang membantu orang lain dan mengajarkan mereka sihir. Tentu saja orang-orang memuji karena kehebatan dan ketulusan hatinya.

Karena semakin banyak pujian atas kehebatannya, Therese terus mengasah sihirnya agar semakin hebat dan kuat. Lama kelamaan, Therese terobsesi untuk mengasah kekuatannya terus menerus. Orang-orang mulai menganggapnya aneh.

Therese terus mengasah sihirnya agar kembali mendapat perhatian dan pujian dari orang-orang. Ia kembali mendapat perhatian dan pujian banyak dari orang-orang karena sihirnya semakin hebat dan kuat.

Sayangnya, Therese tak pernah merasa puas dengan kehebatannya.

Therese mulai membunuh para penyihir-penyihir hebat untuk di ambil kekuatannya. Masa itu, keberadaan para penyihir sangat terancam. Para penyihir dari seluruh bumi mulai berkumpul dan membentuk persembunyiannya sendiri.

Tapi Therese Onardon lebih kuat dari siapapun. Ia dengan mudah menemukan perkumpulan penyihir dan menghabisi mereka semua dalam satu hari.

Therese adalah penyihir satu-satunya di bumi kala itu. Dia senang. Senang sekali.

Tapi ia tetap merasa tidak puas.

Therese mulai membunuh mahkluk-mahkluk bumi agar nyawa mereka bisa di tukar dengan kekuatan-kekuatan baru. Ia berhasil membunuh setengah populasi di bumi.

Para dewa sangat marah setelah mengetahui hal tersebut.

Mereka mengutus empat orang manusia bumi untuk mengalahkan Therese. Para dewa menanam sebuah kekuatan pada masing-masing keempat manusia bumi tersebut.

Therese yang mengetahui ada kejanggalan, mulai memburu keempat manusia bumi yang di utus oleh para dewa tersebut. Ia harus menghabisi mereka sebelum mereka menghabisinya.

Pertarungan terbesar sepanjang masa terjadi.

Therese hampir saja menghabisi para manusia utusan dewa. Namun kemampuan mereka ternyata lebih tinggi darinya.

Para dewa menghukum Therese dengan mengurungnya di neraka selama lima puluh juta tahun.

Para manusia utusan dewa mulai sekarat dan perlahan mati akibat pertarungan besar tersebut. Sebelum kekuatannya hilang, dewa membuat sungai yang sangat panjang di bumi kemudian menaruh kekuatan para manusia utusan dewa disana. Sungainya sangat panjang hampir melewati seperempat bagian bumi.

Sungai tersebut disebut dengan sungai Savory. Dewa meminya para peralam untuk mengatakan bahwa siapapun yang jatuh di ke dalam sungai itu akan mati, kecuali ia adalah calon utusan dewa.

Para dewa akan menakdirkan pendekar-pendekar baru yang akan mengalahkan Therese kerika terbebas dari neraka. Rela berkorban, bertanggung jawab, lugu, dan berani adalah sifat yang di tetapkan dewa untuk manusia utusan selanjutnya.

Keempat manusia utusan dewa bernama:

Creside, si berani.

Warsone, si rela berkorban

Anterfalle, si lugu

Dan

Emefarse, yang sangat bertanggung jawab

Dewa juga memberi petunjuk-ptunjuk pada peramal di bumi yang kemudian akan di wariskan secara turun menurun untuk memperingati mahkluk bumi dan untuk menemukan para manusia utusan dewa.

Para pencari utusan dewa di sebut dengan Amithern

Dan

Mereka menyebut manusia utusan dewa dengan The Thymes.

...

The Thymes

Creside

❄ Warsone

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warsone

❄ Anterfalle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Anterfalle

❄ Anterfalle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Emefarse

A/N: Hai! Aku kembali setelah sekian lama! Akhirnya aku nulis lagi ><

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


A/N: Hai! Aku kembali setelah sekian lama! Akhirnya aku nulis lagi ><. Jangan ragu-ragu untuk beri kritik dan saran di setiap bab-nya karena aku juga butuh. Semoga suka dengan cerita baruku!

-Max

The Thymes Where stories live. Discover now