Bagian 3: The Tragedy

76 8 5
                                    

Kerajaan Jashrathan tengah mengadakan festival besar untuk merayakan kelahiran putri mahkota kerajaan. Para penduduk Privethen, area yang di kuasai kerajaan Jashrathan, sangat antusias tentunya menyambut acara besar ini.

Seluruh prajurit Jashrathan di kerahkan ke segala wilayah untuk mengamankan keadaan, berjaga-jaga agar sesuatu yang buruk tak akan terjadi di pesta kelahiran putri mahkota.

Pangeran Carlos tentu sangat berbahagia menyambut kelahiran adik perempuannya. Ia tersenyum menatap mahkluk kecil yang putih pucat dengan rona merah muda yang menyembul di kedua pipinya.

Iris kelabunya bersinar. Ia tak pernah menyangka akan mendapatkan seorang adik perempuan, seseorang yang juga akan menemaninya mengemban takhta kerajaan saat di berikan kepadanya nanti.

"Elena, kau baik-baik saja?" tanya Carlos pada wanita berzirah dengan pedang perunggu di sampingnya yang kelihatan sangat gelisah.

Elena tersenyum samar."Aku baik-baik saja, pangeran." matanya melirik putri mahkota dengan hangat."Wah, bagaimana bisa tuan putri semirip itu dengan pangeran?"

Pangeran Carlos tersenyum. Elena memang prajurit paling baik hati yang pernah ia temui.

Elena Thargient adalah prajurit wanita satu-satunya yang kerajaan Jasrathan miliki. Selain parasnya yang rupawan, Elena juga memiliki keahlian bela diri di atas rata-rata yang kemudian membuatnya menjadi prajurit terbaik yang pernah di miliki Jashrathan. Elena sering menjadi komandan perang dan membawa Jashrathan menjadi pemenang.

Sebelum menjadi prajurit hebat seperti sekarang, Elena hanyalah anak desa biasa. Di usianya yang ke lima belas, keluarga intinya menjadi korban dari pembunuhan berantai di Priveten. Ia menjadi satu-satunya anak yang selamat. Elena muda pergi ke istana untuk melamar menjadi prajurit, ia ingin membalaskan dendamnya pada pembunuh-pembunuh tersebut. Sempat di beri penolakan sebanyak dua puluh kali, raja akhirnya menyerah dan membiarkan gadis itu menjadi prajurit Jashrathan.

Elena membuktikan kemampuannya pada Jashrathan dan Priveten sebagai prajurit. Awalnya, orang mengenalnya senagai prajurit paling bengis karena Elena akan mengeksekusi para kriminal kerajaan dengan kejam dan sadis. Setelah Elena bertemu Pangeran Carlos, ia belajar banyak tentang kehidupan. Pangeran Carlos mengubahnya. Mengubah Elena menjadi pribadi yang lebih baik.

Melihat ketangguhan, kemahiran, dan perubahan Elena, Raja Dhorman IV mempercayakan keselamatan Pangeran Carlos di tangan Elena. Ia membiarkan Elena menjadi prajurit pribadi Pangeran Carlos serta prajurit terbaik di Jashrathan.

Elena mengamati gerak-gerik penduduk Priveten dari atas balkon kamar baru sang putri mahkota. Surai coklat gelap nyaris hitamnya beterbangan di tiup angin, tatapan tajamnya membuat siapa saja merasa terintimidasi.

Ia belum melihat gerak-gerik mencurigakan, tapi firasatnya terus berteriak bahwa ada sesuatu yang salah di luar sana.

"Pangeran," Elena berbalik menatap Pangeran Carlos yang sedang asyik menggoda adik perempuannya."Apapun yang terjadi, kumohon jangan berbuat nekat."

Kernyitan Pangeran Carlos membuat Elena merutuk di dalam hati, sang putra mahkota pasti akan membanjirinya dengan pertanyaan-pertanyaan dari otak kelewat jeniusnya."Apa yang--"

"Tidak terjadi apa-apa, Pangeran. Hanga memberi tahu," Elena buru-buru memotong pertanyaan Pangeran Carlos. Ia tahu perlakuannya sangat tidak sopan, tapi ia tak tahu bagaimana akan menjelaskan kepada sang putra mahkota."Jika sesuatu yang buruk datang, tetap bersamaku dan dalam pengawasanku. Jika aku yang terancam, tolong pergi ke tempat aman dan jangan lakukan hal-hal nekat, Pangeran. Berjanji padaku."

Elena menyadari ada sirat ketakutan pada iris kelabu Pangeran Carlos. Ia sungguh tak ingin Pangeran merasa terancam, apalagi ketakutan. Tetapi firasatnya sudah berteriak sejak kerajaan membuka akses masuk pada penduduk Priveten untuk kepentingan festival. Gadis itu menarik napas, berusaha menghilangkan rasa cemas yang bergerumul di dadanya.

The Thymes Where stories live. Discover now