02| Keputusan Besar

853 169 83
                                    

Mencoba mewujudkan kepastian dengan rabaan,

-Annandya Mahira Faiz-

2

Anna masih kesal dengan praktikum tadi, ya gimana dia ngerasa Akta ngerjain dia terus. Sepanjang praktikum Anna terus dipanggil dan disuruh ini itu sama Abangnya. Dia kan jadi kesel sendiri, padahal ada dua puluh delapan orang lainnnya kenapa musti dia? Sampai yang lain heran dan tak luput dari rasa penasaran karena sikap Akta yang berlebihan. Dan menurut mereka itu modus asdos baru untuk pedekate sama Anna, padahal mah. Yaa gitulah.

"Abang lepasin ah," seru Anna saat mendapati Akta yang selalu menempel padanya. sudah setengah jam Akta seperti itu, dan warga kantinpun menelisik kepo. Seorang Annandya yang tak pernah terdengar punya gebetan karena dia terkenal dengan julukan jomblowatinya, sekarang bermesraan dengan pria yang berstatus sebagai asdos sementara. Tentu saja mengundang kejulidan setiap insan manusia disana.

"Kenapa dah? Biasanya juga gini nggak apa - apa."

"Tapi malu, diliatin orang - orang."

"Alah gaya banget," Anna terbengong karena sesuatu yang tak diharapkan. Tiba - tiba Akta menggigit gemas pipi adiknya,

Teplak,

Anna pukul paha Akta dengan keras, "Abang ih!! Jangan gila" omelnya pada Akta.

"Sana pergi aja"

"Nggak mau, wleek."

"Aku masih marah sama Abang."

"Bomat — bodo amat."

Anna berdecih, dan hendak berdiri untuk pergi meninggalkan Akta sendiri. Tetapi cengkraman tangan Akta lebih cepat untuk menahannya pergi, Anna yang memaksa melepaskan malah hilang keseimbangan dan terjatuh dipangkuan Akta. dan tentu saja itu membuat masyarakat kantin terbengong, terkejut, bahkan ingin terjungkal part dua.

Iza dan Rian yang ikut bergabung sejak tadi hanya diam menyaksikan, mau kapan lagi bisa lihat Tom and Jerry bergelut di dunia asli seperti ini.

"Btw, Bang. Kok bisa disini?" tanya Rian untuk menuntaskan rasa penasarannya.

"Cari duit,"

"Mustahil," sahut adiknya memborbardir.

"Anda siapa?" sanggah Akta dengan nada nyolotnya.

"Ya udah kalau Abang mau beneran aku marah."

"Silakan aja, tapi satu pesan Abang."

"Apa?"

"Lo mampu nggak bos" jawaban menohok Akta membuat Anna kesal dan mengundang tawa sarkas dari Rian dan Iza. Sumpah, Akta ini memang jago lawak banget asli.

"Awas kamu Bang," ancam Anna pada Akta.

"Nggak takut, wleek."

Serius, rasanya dia ingin memakan hidup - hidup seorang Abyakta.

Serius, rasanya dia ingin memakan hidup - hidup seorang Abyakta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DIOFANOWhere stories live. Discover now