019

3K 156 2
                                    

^^


Sebisa mungkin aku harus bisa menjaga hati ini.
Wanita itu sangat lemah jika berurusan dengan hati, maka berhati-hatilah dengan hati..

***

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
Marhabba..
Gimana kabarnya kalian ini?, baik kaaan?.. 😁😁💕🌹

Ada yang kangen nggk nih sama cerita  Perjalanan Hidup Seorang Aisyah?, ada dong pasti iye kaan??, kalian pada kangen sama cerita author ye kaaaan??..

*ge-er bat dah ni author

°eh, bukan ge-er, wong ini fakta toh..

*serah thor serah

Ok!, lupakan gens..

Kita lanjut cerita aje ye kan, daripada banyak bicara sedikit bertindak lebih baik banyak bertindak dan sedikit bicara, ye kaan??..

Ok!, jangan lupa vote and comment ya gengs..

***

"Mbak, ke cafe biasa, yok?" ajak Aisyah kepada Rena yang sekarang sedang menyetrika setumpuk baju.

"Aduh Syaah, mau ngapain kesana? Ini bajunya masih banyak yang harus Mbak setrika ini," jawab Rena dengan mata yang masih fokus ke baju dan setrika,

"Biasalah Mbak, Caffucino," seru Aisyah sambil nyengir kuda.
Ya, Aisyah ini pecinta Caffucino, kemana pun ia pergi, ia selalu mampir ke tempat cafe yang ada caffucinonya.

"Tapi Mbak lagi nyetrika Syah, mana masih banyak lagi," keluh Rena di akhir kalimatnya.

"Ya sudah, Isyah pergi sendiri aja  Mbak, nggk apa kok," putus Aisyah.

"Yakin nih, nggk pa-pa sendiri?" tanya Rena yang dibalas anggukan oleh Aisyah. "Ya sudah, nanti kalau ada apa-apa, telpon Mbak ya," sambung Rena.

"Siap Mbak bos," ucap Aisyah sambil hormat. "Ya sudah, Isyah berangkat ya Mbak, Assalamu'alaikum," sambung Aisyah,

"Wa'alaikumussalam," jawab Rena.

***

Aisyah POV

Hari ini, entah kenapa aku ingin sekali minum caffucino, iya sih udah beberapa hari ini aku belum minum caffucino lagi, kangen rasanya sama caffucino.

Dan ya, disini aku sudah menemukan cafe favorit aku, disana ada caffucino kesukaanku, tempatnya yang adem khas anak muda, nggk terlalu glammor juga cafenya, pokoknya pas deh buat anak remaja yang suka nongkrong.

Biasanya aku kesini bareng Mbak Rena, tapi karena Mbak Rena lagi sibuk, nggk pa-pa lah sendiri dulu, nanti juga kalau udah nikah mah berdua sama suami *eh kok hehe, ok!, skip.

Aku pun memanggil waiters disini. "Mbak, aku pesen Caffucino biasa yaa satu," ucapku kepada waiters, dan dibalas anggukan, karena si Mbak waitersnya sudah kenal denganku, (ini percakapan sama waitersnya pake bahas inggris ya, tapi karena authornya nggk paham bahasa inggris, jadi pake bahasa Indonesia,  hehe).

Aisyah ✔ (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang