XXVI.

15.8K 2.4K 343
                                    

"Sssttt sudahan ya nangisnya?"
Daniel mengecupi seluruh bagian wajah Jungkook yang masih terisak.

Jimin duduk dengan tenang, namun kentara sekali manik bulan sabitnya tersorot tajam, menyimpan sebuah emosi yang bisa meledak kapan saja.

"Kook- bagaimana bisa bajingan itu ada disini?"
Tanya Jimin, pemuda tampan itu menghela nafas dengan gusar, menatap adiknya yang masih setia menangis dipelukan hangat Daniel.

Jungkook menggeleng, jujur kan? Dia memang tidak tahu dan tidak peduli lagi soal Taehyung tepat setelah ia menetapkan ikut kabur dengan Jimin, dan sekarang mimpi buruknya malah disini, bisa kapan saja melukai Daniel ataupun Jimin dan mungkin dirinya sendiri, demi apapun- Jungkook takut.

Jimin menghela nafas dengan gusar, melirik Jungkook dan Daniel- yang saat ini terdapat luka disudut bibirnya akibat pukulan Taehyung.

Sebenarnya Jimin juga baru tahu kalau bukan Daniel yang cerita, pemuda itu minta dijemput lalu berceritalah dia bahwa tunangannya, Jungkook, dibawa pergi dengan paksa oleh seseorang yang memiliki nama Taehyung, siapa yang tidak kaget hah? Bahkan Jimin langsung membeku sesaat di tempatnya dan langsung bergerak panik menghubungi Jungkook yang sayangnya tidak diangkat oleh anak itu, dan rasa khawatirnya terbayarkan saat Jungkook datang dalam keadaan menangis keras.

"Ada apa memang dengan Taehyung itu?"
Tanya Daniel, ia mengecup kening Jungkook dengan lembut saat melihat sendiri bagaimana manik malam itu terlelap dengan jejak air mata yang masih tergenang.

Jimin memandang Daniel dangan tatapan sulit diartikan, ia tak percaya akan secepat ini Daniel tahu soal Taehyung, ia mengkhawatirkan Jungkook, adiknya tentu saja.

"Akan aku ceritakan."















***










Daniel mengusap wajahnya dengan kasar, Jimin sudah pulang setelah hampir dua jam menceritakan sosok Taehyung.

GILA! DEMI APAPUN INI GILA!!

Taehyung yang tadi sempat memberinya senyum ramah sebelum memukulnya adalah sosok yang mengerikan sekali, Daniel langsung mengerti bagaimana saat ia membantu Jungkook, mengganti baju saat anak itu demam, ia melihat luka memanjang diperut dan punggung Jungkook yang sekarang ia pastikan itu hasil cambukan Taehyung.

Dalam hati ia terus merutuk, kenapa tadi dia tidak peka dengan perubahan sikap Jungkook? Argh!

Daniel menghela nafasnya pelan, berusaha kembali tenang dengan segala pikirannya yang berkecamuk, ia segera beranjak ingin menghampiri Jungkook yang masih tertidur.

Itu tadi sebelum suara bel apartemennya bergema-

Jam 1 malam?? Siapa? Jimin?

Dan Daniel pun segera membuka pintu utama apartemennya dan ia langsung gentar saat didepannya ada sosok yang baru saja Jimin ceritakan.

Kim Taehyung.

"Keberatan jika keluar dan berbasa-basi sebentar?"
Tawar Taehyung, seringai tipis mengembang disana saat ia melihat dengan jelas manik sipit Daniel bergerak resah.

"Jungkook-ku aman, tenang saja."

Maka Daniel mengangguk ia segera mengambil mantel tebalnya yang ada terselip sebuah pisau lipat pada sakunya, guna jaga-jaga- karena mau bagaimanapun ia harus hati-hati dengan sosok bernama Taehyung ini, siapa tau dia tiba-tiba menyerangnya?

Dan berjalanlah dua lelaki itu beriringan pada jalan setapak di Central Park ditemani heningnya malam, tidak ada yang membuka suara, sampai akhirnya Daniel berdekham- menyentak Taehyung yang nampaknya sibuk dengan pikirannya sendiri.

谁在躲藏 - [vk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang