Part 1

127 11 13
                                    

Sebuah taman yang asri dibelakang rumah kediaman Erlangga Bagaskara dan istrinya Diana Ranendra mereka berbincang hangat dengan perut Diana yang sudah membesar

"Ga jaga anak kita baik-baik yah"

"Kita akan jaga dia baik-baik"

"Apa pun yang terjadi jaga dia kamu harus janji"

"Iya aku janji jangan ngomong gitu ah kamu capek ayo istirahat"

"Promise me?"

"Ya, ayo"
Ucapnya menenteng istrinya menuju kamar

~~~

Erlangga baru saja ingin mengenakan jasnya mendengar suara rintihan yang sang pemiliknya adalah Istrinya, darah segar bercucuran memenuhi paha dan betis wanita itu

"Na kamu berdarah"
Erlangga segera menggendong tubuh sang istri menuju mobil

"Ga sa-kit"
Ucapnya merintih

Matanya bolak balik menatap jalan dan Istrinya yang terus merintih kesakitan kini ia sangan takut bukan main mobilnya melaju di atas kecepatan rata-rata

"Dokter tolong istri saya"
Teriaknya pada Dokter yang baru saja akan menghampirinya

"Bapak tenang dulu biar saya yang menangani Istri anda"

Erlangga mengagguk lesu mengacak rambutnya frustasi kini yang ada di pikirannya hanya keselamatan Istri dan anaknya

Kedua orang tua Erlangga dan Diana kini telah berada di rumah sakit

"Sabar nak"
Ucap mengelus punggung anaknya

"Pak Erlangga"
Panggil Dokter keluar dari ruangan

"Kedua pasien hanya satu yang bisa kami selamatkan, siapa yang harus saya selamatkan?"
Tanya Dokter dengan pilihan yang sulit untuk dijawab

"Ga jaga anak kita baik-baik yah"

"Kita akan jaga dia baik-baik"

"Apa pun yang terjadi jaga dia kamu harus janji"

"Iya aku janji jangan ngomong gitu ah kamu capek ayo istirahat"

"Promise me?"

"Ya, ayo"

"Selamatkan Putri saya Dok"
Ucapnya mengingat janjinya pada Diana

"Baik"
Ucap Dokter seraya kembali masuk ke ruangan operasi

"Ayah mengerti perasaan kamu"
Ucap Ayah Erlangga mengelus pundak anaknya, Erlangga mengagguk lesu

Kini bayi perempuan telah lahir didunia dengan tangisan lugu menyambut dunia

"Adzankan anakmu nak"
Kini Ayah Diana yang berucap, Erlangga dengan langkah gontai menuju ruangan untuk meng'Adzankan anaknya

"Kamu cantik seperti ibumu nak"
Ucapnya tak sanggup membendung airmatanya lagi seraya meletakkannya kembali ke box bayi

"Bapak Erlangga"
Sang pemilik nama menoleh merasa dirinya dipanggil

"Anda sudah bisa melihat Istri anda"
Erlangga mengagguk suster membawa bayi itu menuju ibunya

"Dia cantik persis sepertimu"
Diana mengagguk menampilkan senyuman disertai airmata

"Jaga dia"

"Apa maksudmu, kita akan membesarkannya bersama-sama"

"Tidak aku mengantuk biarkan aku tidur"

"Tidak Diana jangan pergi apa kau rela meninggalkan putrimu hah"
Ucapnya memohon airmatanya kini telah meluncur bebas

"Jaga dia baik-baik"
Empat kata terakhir setelah  matanya tertutup sempurna

"DIANA buka matamu kita akan membesarkannya bersama"
Tangisannya pecah melihat istrinya terbaring lemah

"Aku janji Diana aku janji"
Ucapnya pasrah dengan takdir

"Nak mana mungkin kau meninggalkan kami"
Tangisan Ibu Diana pecah melihat Putrinya tak bernyawa

Ayah Ibu Erlangga dan Ayah Diana hanya bisa menangis tak kuasa mengeluarkan kata-kata

Wanita kini terbaring lesu dengan kenangan yang tidak bisa Erlangga lupakan

Diana Ranendra nama yang tertuliskan di batu nisan itu

"Aku akan menjaga Isyana"
Ucapnya menatap gundukan tanah dengan menggendong putri kecilnya

"Thank you"
Samar-samar Erlangga mendengar ucapan orang yang ia sayangi selama ini

~~~

Kenangan 17 tahun yang lalu kini tergiang kembali menatap wajah sang anak yang kini tumbuh dewasa

Isyana Dianga Baskara nama yang diberikannya kepada malaikat kecilnya

"Papa ngak sarapan?"

"A? Ini Papa mau makan"
Isyana hanya mengangguk lalu kembali menyantap makanannya

"Isyan berangkat dulu yah Pah"
Ucapnya tersenyum seraya mencium punggung tangan Erlangga

"Dah"
Ucap Erlangga terakhir setelah Isyana keluar dari mobil di balas anggukan dan senyum manis oleh Putri semata wayangnya itu

-Tbc








Maaf kalau banyak typo

Yang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇

And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy reading

See you next part 💕

Jumat, 29 Mei 2019

Why you change?Where stories live. Discover now