Part 2

79 9 5
                                    

Isyana, gadis cantik yang memiliki mata hitam pekat dia adalah the most wanted sekolah hobinya dalam bernyanyi dan bermain musik menambah kesan perfect didalam dirinya, banyak orang menganggap dia cuek, jutek, dan anti sosial namun semua itu hanya terjadi pada orang yang tidak ia kenal

Isyana memiliki kakak angkat yang diangkat oleh Ayahnya dengan harapan dapat menjaga Isyana dan juga sebagai penerus dari bagaskara crop ia bernama Vino Masga Bagaskara yang sekarang tengah menimba ilmu di Australia

Isyana berjalan memasuki sekolah dengan langkah santai

"Isyan!"
Teriak seseorang dari belakang

Isyan menoleh melihat Alan mengejarnya dengan kewalahan

"Capek Syan lo sih jalannya cepet banget"
Ucapnya mengatur nafasnya

Isyan merasa bersyukur bersahabat dengan Alan yang kelakuannya seperti wanita namun ia pria kalian tahu lah Alan seperti apa

"Siapa suruh ngejar"
Ucapnya acuh seraya melanjutkan jalannya

"Jahat lu Syan"

"Itung itung diet"
Ucap Isyan dengan wajah datar

"Hmm tapi ngak gini juga Syan"
Isyana hanya mengakat bahunya acuh

Di sekolah Isyan memang gadis yang diidam-idamkan, kemampuannya memainkan berbagai alat musik terutama piano di tambah lagi otaknya yang encer dan wajah cantik membuat kaum Adam terkagum-kagum di buatnya seperti yang terjadi saat ini kicauan kaum Pria telah terdengar ditelinga mereka berdua

"Cantik"
Ucap salah satu siswa

"Makasih"
Jawab Alan dengan pedenya seraya mengibaskan rambutnya yang tak panjang

"Ye siapa juga yang muji lo, orang gue muji Isyan bidadari gue"
Ucapnya

"Wlekkk"
Alan menjulurkan lidahnya seraya memeluk Isyan dari samping

"Iri kan lu"
Ejek Alan

Pria itu hanya diam
"Kapan yah gue kaya gitu"
Batinnya meneguk ludahnya susah payah

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Isyan menurutnya itu tidak penting juga untuknya

"Syan"

"Hmm"

"Pulang gue nebeng yah"

"Kan biasanya emang gitu"
Jawab Isyan tetap fokus dengan buku yang ia baca

"Oh iya yah hehehe maap maap"

"Syan"

"Hmm"

"Gue heran deh ama lu"

Tak ada jawaban dari Isyana ia tetap fokus pada kegiatannya

"Apa lu ngak capek apa ngejomlo mulu? Kayanya betah amat, Syan denger yah lo itu cantik, berbakat, otak lo encer pokoknya perfect deh pasti cowok-cowok pada klepek klepek ama lo tapi satu kekurangan lo cuman satu Introvert tapi dari yang gue baca yah 85% cowok suka ama cewek Introvert sih soalnya ia penasaran ama cewek kaya gitu, wah itu bagus tuh Syan kayanya lo butuh cint-"
Ucapannya terpotong melihat tak ada sosok Isyan disampinya

"Lah tuh curut mana? Jadi gue ngomong muncrat-muncrat percuma dong"
Ucapnya meninggalkan kantin

"Bisa-bisanya tuh anak ninggalin gue"
Ucapnya berjalan menuju loker untuk mengambil pakaian olahraga karena sebentar lagi jamnya akan dimulai

"Kampret tuh bocah"

"Siapa yang kampret"
Alan menghentikan aktifitasnya melihat seseorang yang tengah menutup lokernya menampakkan wajah Isyana

"Ng-ngak syan tadi kang bakso, kan gue makan tuh bakso eh pas udah kenyang malah suruh bayar, kampret kan"

"Bego bego kan gue makan jadi pasti yang bayar gue bego bego kok jurus ngeles gue ngebleng tiba-tiba dah"
Batinya memukul-mukul mulutnya

Isyan hanya mengangkat alisnya lalu berjalan menuju toilet wanita

"Ngapain lo ikut"

"Maap Syan gue sering lupa kalau gue cowok"

Isyan hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu

~~~

"Buat barisan dan keliling lapangan sebagai pemanasan!"
Setelah semua murid mengerti Pak bagas membunyikan peluitnya

"Pritt!"
Para siswa berlari memutari lapangan tak terkecuali Isyana dan Alan

Isyana duduk di pinggir lapangan dengan keringat yang bercucuran di wajah dan lehernya

"Syana"
Panggil seseorang

Isyana menoleh kearah cowok bertubuh bidang yang tersenyum manis padanya, bukannya membalas senyuman itu ia malah kembali fokus menatap lapangan

Gamal duduk di sebelah Isyana yang tidak direspon olehnya

Gamal menatap lekat-lekat gadis yang berada disampinya itu, menatap setiap inci lekuk Isyana, merasa risih akan hal itu Isyana beranjak dari duduknya

"Eh Syan nih, minum yah"
Gamal menahan tangan Isyana yang akan pergi lalu memyodorkan sebotol air minum ke tangannya lalu pergi meninggalkan Isyan karena ia tahu jika ia tatap berada disana maka Isyan akan mengembalikan botol itu

Isyana menatap botol yang berada ditangannya sekarang

"Gamal"
Ucapnya membaca tulisan yang tertera dibotol

-Tbc








Maaf kalau banyak typo

Yang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇

And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy reading

See you next part 💕

Senin, 3 Juni 2019

Why you change?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora