Part II : The End

2.8K 194 7
                                        

HOLAAAAAA!!! ASTAGA SETELAH SATU TAHUN AKHIRNYA PART TERAKHIR DARI LAST CHAPTER INI DI UPDATE :') MAAFKAN SAYAAAAAAAAAAAA.

PLEASE ENJOY!



Menikah adalah langkah akhir sebagai penutup kisah cinta mereka. Karena itu sejak menyelesaikan studinya, ia berencana untuk menikah se-segera mungkin. Keinginannya terlalu kuat untuk segera memiliki Beam seutuhnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Forth menenangkan hatinya juga dirinya. Satu kotak beludru bewarna kelabu ditatapnya lamat lamat, ia menghela nafas berkali kali, berharap semua akan berjalan sesuai rencana.! He'll propose his lover tonight!

Kotak berisikan cincin itu selalu dibawanya sejak dua hari yang lalu, hanya saja waktunya masih belum tepat. Meminta pertolongan pada Pha dan Kit adalah jalan terbaik! Dua orang itu berjanji akan mengatur semuanya untuknya. Dia hanya perlu datang pada tanggal tiga belas Desember dan mengumpulkan keberaniannya sebanyak mungkin. Forth entah terlalu bodoh atau bagaimana, melupakan jika tiga belas desember adalah ulangtahunnya sendiri.

Oleh sebab itu ia mengenakan Tuxedo, memakai gel dirambutnya sedikit lebih banyak dan menyemprotkan parfum. Menghela nafas pelan, ia menuruni satu persatu anak tangga dimana tempat Beam sudah menunggunya untuk merayakan pesta ulangtahunnya.

Happy birthday to you...

Happy birthday to you...

Happy birthday to Forth...

Happy Birthday to... you...

Lagu happy birthday menggema. Ia tak bisa berkata apa apa mendadak teringat jika hari ini adalah ulangtahunnya ke dua puluh empat. Menatap kearah Kit dan Pha, keduanya hanya memberikan senyum geli. Forth kemudian beralih pada kekasihnya yang terlihat sangat manis dengan kemeja biru langit.

"i wish Beam will always love me"

Dia sengaja menyuarakan kalimat ini untuk mendengar respon kekasihnya. Dan diberikan respon positif, jelas menambah keberaniaannya untuk melamar sang kekasih saat ini juga.

"Happy birthday Forth. and yes, i will always love you. Kau bahkan memakai Tuxedo 5555".

Beam terkekeh pelan kearahnya, Forth menggaruk belakang kepalanya yang mendadak gatal

"Yaaa, aku hanya ingin tampil tampan saat kau mengatakan ada hal yang sangat penting dan aku harus lebih tampan dari biasanya"

Jantungnya berdetak cepat, berharap jika Beam tidak mencurigai satupun pergerakannya nanti.

"Ish! Err Forth, bisa maju satu langkah?"

Mematuhi kekasihnya, Forth mendekat lalu membolakan matanya saat Beam mengecup bibirnya didepan orang banyak. Tepuk tangan terdengar riuh hingga keduanya saling melepaskan tautan bibir lalu saling menatap penuh cinta satu sama lain.

"Happy birthday Ai'Forth, jangan lupa minta hadiah dari Beam. Seks mungkin ide yang bagus!" Phana tertawa, laki laki tampan itu memang selalu berfikiran mesum. Beam memberikan tatapan kesal pada boss nya itu sementara Forth terkekeh geli.

"Beam, tunggu disini sebentar okay"

"Kau mau kemana?" Forth tidak memberi jawaban, ia mengambil langkah besar untuk segera maju kearah panggung. Sebelumnya sempat menatap kearah Pha dan Kit yang diam diam mengucapkan kata penyemangat untuknya.



{}



Beam pikir, Forth pergi ke toilet untuk buang air kecil karena terlalu gugup. Well, dia jelas memperhatikan keringat sebesar jagung yang turun didahi kekasihnya. Laki laki manis itu terkekeh pelan, Jaturapoom itu bahkan belum sempat memotong kue ulang tahunnya.

"Beam! kemari sebentar!"

Kit dan Pha memanggilnya, dua sahabatnya itu tersenyum mencurigakan, membawanya pada salah satu sisi ruangan yang tertutupi banner besar berisikan ucapan ulang tahun untuk forth.

1

2

3

Ia terkejut bukan main saat mendapati lampu lampu yang berkerlap kerlip menyusun kalimat

WILL YOU MARRY ME?

Bersamaan dengan itu Forth juga disana, berlutut dengan sekotak beludru kelabu terbuka berisikan cincin yang diarahkan kepadanya. Beam menatap Pha juga Kit bergantian, dua sahabatnya itu hanya memberi anggukan kecil serta senyum lebar.

"Forth"

Melangkah mendekati sang kekasih, Beam menatap dalam dalam bola mata pemuda yang telah mencuri seluruh hatinya itu. Percayalah, ia bahkan bisa merasakan sorot pemujaan juga penuh keyakinan itu dari tatapan Forth.

"Ai'Beam. Mungkin pertemuan awal kita beberapa tahun lalu tidak terlalu menyenangkan. Kisah ini pun tak akan terbentuk tanpa unsur kesengajaan dari orangtua kita. Semua waktu yang telah kulalui bersamamu adalah hal paling menyenangkan, dan mencintaimu merupakan euphoria bagiku. Aku di matamu mungkin hanyalah laki laki menyebalkan, penggoda ulung yang selalu gemar menjahilimu. Tapi percayalah, laki laki ini berjanji untuk selalu menjagamu, bersamamu, dan menemanimu hingga akhir khayat kelak. Karena itu, bersediakah kau untuk membuatku melaksanakan janji itu? bersediakah kau menikah denganku?"

Forth dan mulut manisnya. Kalimat panjangnya bahkan membuat orang orang yang hari itu ikut hadir ikut merasakan betapa besarnya cinta yang laki laki itu tawarkan pada Beam. Masih menatap kearah sang kekasih, ada sedikit rasa takut pada diri mahasiswa teknik itu saat Beam tak kunjung memberikannya jawaban.

"Ai'Beam?"

Si pemilik nama menoleh pada Kit yang memberinya gestur agar segera menjawab pertanyaan dari Forth. Menghela napas kecil, dirinya menangkup pipi sang kekasih dan menyamakan tinggi mereka dengan ikut berlutut. Tersenyum, ia mengecup singkat bibir pemuda dihadapannya itu

"kau memilih cincin yang cantik" Ucapnya pelan.

"so? Apakah kau mengizinkanku untuk memakaikannya di jarimu?" Terkekeh pelan, Beam memukul kepala Forth sebal

"Tanpa kau minta, bukankah jawabannya akan selalu 'ya'? memangnya kau lupa ya kalau kita ini dijodohkan? Mau tidak mau aku memang harus menikah denganmu, idiot!"

Kalimat Beam barusan mengundang tawa orang orang yang mendengarnya. Forth mendengus sebal, bahkan di momen seperti ini Beam masih bisa mengerjainya.

"Ai'Forth"

"Hm?"

"aku mencintaimu"

"Beam, kisah cinta ini jelas masih panjang. Kumohon, temani aku untuk melangkah bersama, karena setiap langkah yang kuambil bersamamu, semata hanya karena aku begitu mencintaimu"

Beam mengangguk, mengajak Forthuntuk berdiri dan bertukar peluk. Tepuk tangan terdengar riuh, ia sempatmelirik kearah teman temannya yang juga tengah berpelukan dengan pasanganmasing masing tak lupa memberikan senyum kearahnya. Cincin yang tadi dibawaoleh Forth dipasang dijari manisnya, kegiatan yang kemudian ditutup dengan satuciuman panjang memabukkan.



THE END

aku tau ini tidak bisa memuaskan penantian panjang readers sekalian, sebagai author aku hanya ingin menyelesaikan work ini sebaik yang aku bisa. Semoga readers berkenan yaaa :)

[END] Step by Step (ForthBeam)Where stories live. Discover now