= 50 =

6.6K 613 108
                                    

°
°
°

♡ Family Princess ♡

°
°
°

Part 50

°
°
°

written by:
@yona_fitria

°
°
°

Happy Reading

°
°
°

Thank you for always supporting Me!

°
°
°
°
°°°°°°°°°°  
   

Flashback on.....
      

Dengan gerakan perlahan Gong-myung menurunkan resleting jaket bombernya, membuat Lisa dan Taejoon kompak mengerutkan keningnya. Setelah resleting itu turun hingga setengah dada, tangan Gong-myung menarik keluar sebuah amplop coklat berukuran folio.

"Kami berhasil menangkap tersangka yang diduga pelaku penabrakan Lisa."

Gong-myung meletakkan amplop tadi diatas meja, lalu mendorongnya kearah Taejoon dan Lisa yang memang duduk bersisian.

Taejoon mengambil inisiatif, mengambil amplop itu dan membukanya. Tangan besar Taejoon menarik keluar beberapa lembar kertas yang ada didalam amplop tadi, membaginya menjadi dua dan memberi sebagian pada Lisa.

"Ma Jung-hoon, 25 tahun. Dia memiliki seorang adik perempuan berumur delapan tahun, dia bekerja dibanyak tempat untuk membiayai adiknya."

Lisa dan Taejoon mengangguk-anggukan kepala mereka, meski mata mereka sibuk membaca tapi telinga mereka mendengar dengan baik semua ucapan Gong-myung.

"Kami tidak menemukan hubungan apapun antara dia dan kalian, dia juga tidak mau membuka mulutnya. Pria ini, bertingkah seperti orang bisu." sambung Gong-myung.

"Aku yakin belum pernah melihatnya." Taejoon menyodorkan kertas dengan print wajah si pelaku kearah Lisa. "Bagaimana? Pernah melihatnya?"

Lisa meletakkan kertas ditangan kirinya diatas pangkuannya, lalu mengambil kertas yang disodorkan oleh Taejoon dan menatapnya lamat.

Melihat Lisa yang begitu serius membuat Gong-myung mengerenyitkan keningnya, dia masih ingat kalau Lisa mengatakan bahwa dia tidak sadar saat ada mobil yang melaju kearahnya saat peristiwa penabrakan itu terjadi.

Lalu, kenapa Lisa memasang mimik wajah seolah pernah melihat orang yang wajahnya tercetak dikertas itu?

"Lisa?"

"Hmm...."

Taejoon melirik Gong-myung saat pemuda itu memanggil sang gadis, tapi setelah deheman yang diberikan Lisa sebagai jawaban gadis itu tetap fokus pada kertas ditangannya. Tepatnya, pada wajah yang tercetak diatas kertas ditangannya.

Fâmily PrinçëssOnde histórias criam vida. Descubra agora