Plumbum (Timbal) [M]

1.5K 58 22
                                    

...
.
.




Atlanta, Georgia, USA. 11.03 PM.

"Nicholas, Ayo!" ujar Joann dari tangga.

Nicholas mengangguk dan mengikuti Joann ke lantai dua di mana kamar Ethan berada.

Saat mereka tiba, Nicholas memperhatikan Joann yang menerangkan rencananya lebih rinci. "Yang harus kau lakukan adalah membantuku untuk mendudukan tubuhnya pada kursi itu-" ujar Joann menunjuk kursi yang ada pada meja kerja milik Ethan. Nicholas mengangguk mengerti dan kembali memperhatikan Joann.

"Setelahnya, bantu aku melepas bajunya dan mengikat tangannya pada armchair menggunakan dasi-dasi ini"

Mereka berdua begitu berdebar dan bergetar ketika melakukan segalanya. Setelah Joann mengambil kursi tersebut ke depan kasur Ethan, ia langsung membantu Nicholas untuk mendudukan tubuh kakaknya pada kursi itu.

"Joann, aku takut. Sungguh..."

"Lepas saja kemejanya itu dan langsung ikat tangannya saja" ujar Joann pada Nicholas dan dibalas anggukan.

Nicholas tergherak untuk melepas kemeja yang melekat pada Ethan. "He's so tan and hot... Damn!" ujarnya dalam hati ketika ia melihat tubuh Ethan yang beribu kali lebih bagus dari tubuhnya.

"Ngrhh"

Ethan menggeliat dan sedikit mengerang. Dan tentunya hal itu sukses membuat dua orang lainnya pucat pasi dengan jantung yang berdebar.

"Tadi itu. Hampir saja... Huffft" ujar Joann mengusap dadanya. "Cepat! Ikat tangannya dengan kuat..."

...

.

.

"Joann, kalau begitu kami pulang dulu" ujar Nicholas memangku Sandra yang masih tertidur pulas.

Ketika Nicholas sudah keluar dari pintu, ia mengedipkan matanya dan memberi semangat pada Joann.

"Hati-hati di jalan!!!"

Dirasa suasana sudah pas, sambil menunggu kakaknya bangun, ia mengunci pintu dan membenahi diri. Ia melepas seluruh pakaiannya, berjalan menggoda, dan terkikik nakal. "Ohhh, aku tak sabar..."

Ia kembali memasuki kamar Ethan dan melihat kakaknya yang masih saja tertunduk tidur. Ia mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur yang berwarna kekuningan membuat suasana begitu pas untuk rencananya.

Ia mendekati Ethan dan duduk pada pangkuannya. "Kau itu sangat tampan. Ahhh" ujarnya mendesah meski ia tahu kakaknya itu tak mungkin mendengarnya.

Netra Joann menelanjangi seluruh tubuh Ethan kelaparan. Melihat bagaimana urat-urat yang menonjol pada lengannya, tubuh Ethan yang terpahat sempurna, juga rahang Ethan yang benar-benar membuat Joann kepanasan. Bahkan hanya dengan melihat dada Ethan yang bergerak naik turun karena bernapaspun ia yakin ia bisa mencapai klimaksnya tanpa disentuh sekalipun.

Ia menggesekkan dadanya pada dada Ethan yang sama-sama telanjang. "Ahhh, kakakhhh~" desahnya frustasi. Tangannya menangkup wajah sang kakak dan melumat habis bibir yang ada di sana.

Meski hanya sepihak, ia tetap menikmatinya karena ia yakin ketika Ethan bangun, Ethan akan murka dan memperkosanya. Ohhh~ sungguh impian yang indah.

Jemari lentik Joann menelusuri setiap urat pada tangannya masih dengan dadanya yang ia gesekkan. "Kakakhhh~"

Joann berdiri dan membuka celana jeans Ethan susah payah.

Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang