Bab 2

13.1K 1K 7
                                    

Ruangan tunggu yang dipakai adalah ruang pertemuan akademi. Jadi, dindingnya terbuat dari alat khusus sehingga tidak ada 'Alam' jenis apapun yang dapat melihat, mendengar, atau mengetahui yang sedang dibahas.

Rey pernah mendengar ada kasus pemain Tessera Clocear yang melakukan kecurangan. Mungkin itulah alasan mereka berada di sini.

"Pemilihan kedua kali ini sedikit berbeda," kata wakil ketua itu. "Kami mendapatkan informasi dari wakil kepala sekolah mengenai pemain Tessera Clocear yang melanggar perbatasan atas nama pertandingan ini,"

Rey, Inna, dan Ben mencoba saling menatap satu sama lain. Sebisa mungkin tidak menarik perhatian. Karena tentu saja yang dimaksud dari wakil kepala sekolah itu adalah Tim Soul.

"Aku pernah dengar,"

"Bukankah karena mereka Yhogi Ozkar mundur dari panitia?"

"Apa yang mereka lakukan?"

Suara bisiskan —yang terdengar bukan bisikan lagi, kini menjadi sorotan Tim Soul. Sejujurnya Rey tidak tahu menahu mengenai rumor yang beredar di akademi. Inna terlihat tidak senang dengan rumor-rumor yang dia dengar. Ben terlihat berpura-pura tidak mendengarkan. Rey hanya bisa melihat ke arah wakil ketua yang sepertinya tidak suka dengan suasana ruangan.

"Untuk itu, pemilihan kedua kali ini ditentukan dengan kecepatan," suara wakil ketua yang sedikit meninggi berhasil membuat semua pemain diam. "Dari 100 jenis 'Alam' yang ada, baik golongan A dan B, tugas kalian hanyalah menulis 10 jenis 'Alam' yang tidak sama dengan tim lainnya. Saya sarankan untuk mengumpul pertama kali." Lanjutnya.

Beberapa pemain lainnya terlihat bingung. Karena kesannya pemilihan kali ini sangat mudah sekali. Wakil ketua itu terlihat tidak suka dengan pemilihan kedua, tetapi terlihat sekali bahwa mereka terpaksa melakukannya. "Waktu kalian hanya satu jam. Tempat pengumpulan berada di tempat yang sama dengan pemilihan pertama,"

Seluruh pemain Tessera Clocear terdiam sebentar. Satu jam? Lokasi pertandingan ini sangat jauh dari ruang Komite Kesiswaan. "Kalian bisa mulai dari sekarang," ucap wakil ketua itu dengan senyuman kemenangan.

Rey sekarang mengerti kenapa Inna sangat tidak menyukai kakak kelas ini.

.o.O.W.O.o.

Rey merasa beruntung sekali memiliki Inna yang sangat cepat berpikir dan Ben yang entah bagaimana sangat cepat mengumpul pemilihan kedua. Tim Soul nyaris saja gagal.

Rey segera menuju ke kasurnya dan beristirahat sebentar. Dia belum sempat mengganti pakaian atau bahkan mencuci mukanya. Banyak sekali yang terjadi di pertandingan musim semi. Walaupun Rey terbaring di kasurnya, otaknya masih berpikir mengenai apa saja yang terjadi kepadanya dan timnya.

 Walaupun Rey terbaring di kasurnya, otaknya masih berpikir mengenai apa saja yang terjadi kepadanya dan timnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Avrora.

Apa itu Avrora?

Atas dasar apa dia adalah Avrora?

Jenis kemampuan apa yang dimiliki Avrora?

Rey memejamkan matanya sangat kuat. Dia tidak mau memikirkan hal-hal tidak masuk akal itu. Tanpa sadar dia tertidur.

Ketika Rey terbangun, dia mencium bau keringat yang sangat-sangat bau. Menyadari bahwa sehabis pertandingan dia langsung tidur. Rey segera pergi ke kamar mandi tanpa melihat jam berapa dia mandi air dingin. Sehabis dia menyegarkan diri, Rey jadi teringat dengan Inna yang sedikit berbeda dari biasanya.

Kemampuannya dan cara berpikirnya sedikit berbeda. Inna terlihat semakin kuat. Mungkin ada sesuatu yang Inna ketahui yang belum sempat dia ceritakan. Mungkin Rey akan bertanya kepadanya.

Rey kembali ke kasurnya dan kini siap tertidur. Tiba-tiba suara pintu terdengar. Rey tahu sekali siapa yang mengedur pintu kamarnya yang keras tanpa ada jeda sama sekali. Rey pastikan akan segera melapor kepada seniornya dan meminta agar tetangganya untuk pindah dari kamar lain.

"Apa maumu?" tanya Rey dengan nada lelah setelah membukakan pintu kepada tetangganya.

Teman tetangganya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Ini sudah pagi, Rey,"

"Cepat ceritakan! Apa maumu?" tanya Rey tidak sabaran. Tidakkah temannya ingat bahwa setelah pertandingan ada libur dua hari?

"Perayaan Rey! Hari ini kamu resmi menjadi perwakilan 'Alam' halilintar dan petir!" katanya sambil merangkul Rey.

Rey tidak dapat bergerak. Dia lupa betapa energiknya asrama 'Alam'-nya. Terakhir kali perayaan yang Rey ingat ketika seniornya berulang tahun dan semua 'Alam' halilintar dan petir harus merayakannya semalaman. Jujur saja, Rey tidak mau.

"Aku tidak mau," kata Rey dengan nama malas.

"Maaf. Ini adalah pernyataan resmi senior kita. Kamu harus ikut."

Rey hanya menerima pasrah dirinya ditarik menuju ruang utama 'Alam' petir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rey hanya menerima pasrah dirinya ditarik menuju ruang utama 'Alam' petir. Di sana ada berbagai banyak makanan. Terlihat teater kecil sudah siap untuk menayangkan film. Senior-seniornya kini merangkul Rey sambil tertawa gembira. Rey hanya bisa ikut tersenyum terpaksa. Dia memang lelah, tetapi tidak ada salahnya juga merayakan ini. Hal ini membuatnya penasaran. Kira-kira bagaimana teman timnya merayakan kemenangan di asarama mereka?

.o.O.W.O.o.

Dua hari telah berlalu dan kelas pagi kembali didatangi oleh murid-murid setianya. Papan pengumuman di setiap asrama 'Alam' kembali menampilkan nama dan kelas tetap mereka. Rey sangat bersyukur karena semua anggota Tim Soul berada satu kelas. Setidaknya dia tidak perlu mencari teman baru lagi. Jujur saja, Rey merasa dia tidak butuh seratus teman sekarang.

Rey melihat Emerald berada di kelas sebelahnya. Sepertinya dia merasa jengkel karena Noah Dracred dan Ali Horeswhite tidak berada di kelas yang sama dengannya.

Rey terkekeh kecil yang dibalas Emerald dengan tatapan sinis. Perempuan itu barusan melihatnya juga? Entah kenapa Rey merasa tidak bersalah sama sekali.

Ketika Rey memasuki ruang kelas, dia mendapatkan Inna dan Ben yang saling berbincang berada di belakang kelas. Sedangkan Venus bersama hampir seluruh kelasnya saling tertawa bercanda di depan kelas.

Apa-apaan ini?

Venus berhenti tertawa ketika melihat Rey yang melihatnya dengan tatapan tidak suka. Beberapa murid kelasnya mulai menyadari suasana yang terjadi sekarang. Mereka terlihat bingung.

Sepertinya antara Rey atau Venus yang akan memulai pertengkaran hebat. Atau mungkin karena sebentar lagi musim panas akan datang sehingga semuanya terlihat memanas.

"Rey," panggil Inna yang menyadari atmosfer yang terjadi. "Ayo duduk. Sebentar lagi guru akan datang."

Rey menurut demi menghilangkan aura negatif yang terpancarkan darinya dan Venus. Sayangnya, suasana kelas masih tidak nyaman selama makan siang.

Avrora : Red ThunderWhere stories live. Discover now