Myoui

482 74 10
                                    

Hargai kerja keras author dengan vote dan tinggalkan coment 

*Myoui*

"Nice..." puji sang pelatih kepada muridnya, "Kai... kemarilah sebentar." ucap sang pelatih basket memanggil sang kapten tim basket tersebut.

"Ne... ada apa pak." ucap Kei setelah menghadap pelatihnya.

"Pertandingan ini kami sangat bergantung padamu Kei, sebagai kapten tim basket kau punya tanggung jawab yang besar." ucap sang pelatih.

"Ah-- saya mengerti , saya akan berusaha semaksimal mungkin." ucap Kai.

"Baiklah sekarang kita akhiri dulu latihannya, jagalah kesehatan kalian sampai lusa nanti, kalian tahu kan siapa lawan kita." ucap sang pelatih kepada murid nya itu. 

"Ne, lawan kita sekolah SOPA kan." ucap salah seorang anggota tim itu.

"Benar, sekolah elit di Korea." ucap salah seorang lainnya.

"Ah-- aku jadi tak pede." ucap yang lainnya juga.

Kai pun akhirnya maju kedepan, menghada seluruh anggota tim nya, namja itu... terkenal dengan sifatnya yang beribawa namun ia juga memiliki sisi yandong nya.

"SOPA (school of perfomanc art) itu lawan kita kan, aku melihat info sekolah itu mereka jarang sekali memenagkan pertandingan basket, yang mereka banggakan adalah kejuaraan sains. Untuk apa tidak pede? toh... mereka jarang menang lomba dalam hal fisik." ucap Kai membuat seluruh tim basket tersenyum, sekali lagi... Kai berhasil membangkitkan semangat teman-temannya itu.

"Kami tak salah memilihmu menjadi kapten kami." ucap Mark salah satu teman dekat Kai yang juga merupakan anggota tim basket itu.

Kai dan yang lainnya sudah ganti baju, mereka akan bersiap-siap pulang, Kai sudah mengganti bajunya dengan seragam sekolahnya "Hanlim high school" adalah nama sekolah Kai, bukan sekolah elit seperti SOPA ataupun sekolah tinggi lainnya, "Hanlim high school" hanya sekolah biasa yang muridnya juga rata-rata berasal dari golongan sederhana.

Dering telefon Kai berbunyi menampilkan nama yang tak asing, ah-- bahkan justru sangat akrab di telinga Kai "Kak Hoseok" itulah nama penelfon itu, Kai langsung menerima panggilan itu. 

"Kai kau dimana?" tanya Hoseok di sebrang sana.

"Aku? ada disekolah sebentar lagi aku akan pulang." ucap Kai sambil menenteng tasnya lalu beranjak dari ruangan ganti tersebut.

"Cepatlah... eommamu..." ucap Hoseok menggantung.

"EOMMAKU KENAPA?" tanya Kai dengan panik seolah ada hal buruk yang terjadi.

"Lagi... bos eomma mu melakukan itu lagi kepada eommamu." ucap Hoseok membuat Kai terkejut.

"Shit..." umpat Kai yang langsung mematikan telefon itu secara sepihak dan berlari kerumahnya, naik bus? tidak... Kai tak pernah menaiki bus untuk pulang, namja itu... tak punya cukup uang untuk naik bus.

Kai marah... sungguh... bos brengsek itu mencoba melecehkan eommanya lagi, kilatan mata tajam Kai sungguh cukup untuk membuktikan kalau dirinya sedang marah sekarang, ia tak terima... tak terima jika ibunya di perlkukan seperti itu.

Kai sudah sampai dirumahnya, ah-- lebih tepatnya bukan rumah namun semacam kos-kosan dan Hoseok penghuni kamar sebelah, semacam tetangga dan Kai dan Mina bersyukur mempunyai tetangga sebaik Hoseok, sudah banyak sekali Hoseok membantu mereka berdua.

"Eomma!!!" ucap Kai panik lalu langsung memeluk eommanya yang sedang meringkuk di pojok ruangan.

"Tak apa... ada Kai disini... eomma aman sekarang." ucap Kai mengelus surai ibunya itu.

Miris... itulah kata yang tepat untuk menggambarkan mereka berdua, sedangkan Hoseok hanya melihat ibu dan anak itu berpelukan, Hoseok tak tega melihat mereka seperti itu dan fakta kalau Hoseok juga sama seperti Kai dan Mina, Hoseok hanyalah pembersih trotoar jalan dan tak hanya mereka bertiga semua yang tinggal di kos-kosan kecil ini juga dalam keadaan yang sama mirisnya.

"Eomma tak apa-apa." ucap Mina lalu melepaskan pelukan itu menatap anaknya yang selalu ada untuknya.

"Eomma yakin." ucap Kai ragu-ragu.

"Berhenti bekerja disitu, kau tau kan bos mu seperti itu." ucap Hoseok dengan tegas.

"Kak Hoseok benar, lebih baik eomma mencari pekerjaan lain." ucap Kai.

"Tapi, dimana?" tanya Mina bingung.

"Apa kau mau bekerja di tempat yang sama denganku?" tanya Hoseok.

"Pembersih trotoar jalan?" ucap Kai tak yakin.

"Baiklah, aku mau." ucap Mina.

"Eomma yakin?" tanya Kai.

"Ne, sangat yakin." ucap Mina. 

.

.

Kemungkinan besar chapter selanjutnya pertemuan Kai dan Kei...

.

.

Cuma mengingatkan kalo kalian vote dan tinggalkan coment, maka author semakin rajin nulis...

.

.




Broken Home (jimina)Where stories live. Discover now