Part 16

1.1K 128 71
                                    


(WAJIB NONTON TRAILER-NYA)

Gatau deh bagus atau nggk, soalnya baru pertama bikin, masih amatir banget:')
Dan maap karena lagu yang ada di video ini ga sama dengan ceritanya, aku bingung nyari lagu yang pas:') maap banget.

🌹Playboy🌹

Taehyung memasuki rumahnya dengan keadaan tubuh yang basah kuyup, ia tampak sekali lusuh. Ia berjalan menuju kamarnya dengan perasaan kesal.

Sang Adik yang melihatnya pun berkata dengan kesal, "Kak! Kakak ini gimana, sih?! Masuk rumah dengan badan basah kuyup gitu! Tuh, kan, rumahnya jadi basah!" Yuna menunjuk lantai yang tampak basah akibat jejak kaki Taehyung.

Taehyung menatap Yuna dengan tajam, "Bacot!" setelah itu ia pun melanjutkan jalannya menuju kamar.

Yuna mengerutkan keningnya, merasa heran dengan Taehyung yang setahunya tak pernah berkata kasar padanya, kini dengan gamblangnya mengatakan 'Bacot' di depannya.

Yap, Taehyung memang tidak pernah berkata kasar pada Adiknya. Dan Yuna sangat yakin jika saat ini Taehyung sedang mempunyai masalah. Ia juga penasaran, kira-kira masalah apa ya yang menimpa pada Kakanya itu?
___
_

Taehyung menghempaskan tubuhnya di atas kasur, dan kemudian memijat pelan pelipisnya.

"Akhh..!!" ia mendesah dengan kesal, melampiaskan amarahnya yang sedari tadi sudah siap akan meluap.

Merasa sangat sia-sia karena telah datang ke Cafe tersebut jika yang dinantikan saja sangat tega sekali padanya. Mengapa Tzuyu bisa setega itu? Oh, benaknya benar-benar penuh memikirkan itu.

***

"Yu, lo nggak papa, kan? Sebenernya ada masalah apasih?" tanya Eunwoo. Mereka berdua kini telah sampai di depan apartemen Tzuyu.

Tzuyu hanya menggeleng sedih, "Makasih udah nganter gue. Gue masuk dulu." ucapnya dan kemudian mulai memasuki apartemen-nya.

Eunwoo menghela napasnya, ia menatap punggung Tzuyu dengan lirih. Jujur saja, sebenarnya ia sangat heran dengan Tzuyu, sebenarnya ada masalah apa sehingga membuat Tzuyu menangis seperti itu?

Klek, Tzuyu membuka pintu kamarnya dan kemudian langsung melangkah menuju kasur. Ia menghempaskan tubuhnya yang masih basah kuyub, dan tidak peduli dengan kasurnya yang kini juga ikut menjadi basah. Yang ia pedulikan hanya satu, yaitu memikirkan Taehyung. Sungguh, ia merasa sangat tega sekali dengan pemuda Kim itu. Tangisnya kini kembali membanjiri pipinya.

"Maafin gue, Tae. Hiks." ia membuang napasnya dengan gusar, mencoba memejamkan matanya untuk tidur, dan membiarkan aura dingin menelusup dalam tubuhnya.

_____

Malam telah berganti menjadi pagi hari yang tak begitu cerah. Tzuyu menghela napasnya dengan berat, sembari menatap langit yang dihasi dengan awan hitam. Lalu Tzuyu keluar dari mobilnya, dan kemudian berjalan menuju kelas.

"Tzuyu!" panggil Gyuri dari arah belakang. Membuat Tzuyu langsung menoleh dengan senyuman tipis.

"Oh, hay Gyuri, gimana semalem sama Taehyung. Lancar, kan?" tanya Tzuyu. Padahal sudah jelas juga kalau semalam dirinya ada di dalam cafe, dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Gyuri menerima buket bunga dari tangan Taehyung, sehingga membuat hatinya saat itu juga seperti tersayat oleh pisau.

Playboy [ENDING]Where stories live. Discover now