Part 30

761 81 66
                                    

Kalau ada typo bilang:)

"Bodoh! Kenapa gue bisa lupa sama pacar sendiri, sih?!!" Taehyung tidak habisnya mengumpati diri sendiri karena tadi telah melupakan Tzuyu. Sedangkan Jennie--cewek itu hanya terdiam memandang Taehyung yang seperti itu. Entah, rasanya Jennie merasa sedikit kecewa dengan ucapan Taehyung barusan.

'Aduh Jennie, lo itu gimana sih? Seharusnya lo tahu kalau perkataannya dulu itu cuma sebuah candaan doang.' Cewek itu menggeleng sembari tertawa miris. Benar, seharusnya dirinya tidak perlu menanggapi serius perkataan yang dulu pernah  Taehyung katakan padanya.

"Jen! Nanti kalau Kamu sama aku udah dewasa Kamu harus janji ya, bakal tetep jaga hati kamu buat aku?"

Jennie tersenyum mendengar ucapan Taehyung, lalu ia mengangguk. "Janji! Tapi Kamu juga harus janji ya, V?" Taehyung menangguk dan kemudian mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Jennie.

"Kamu jangan sampai ingkar janji ya, Jen."

"Tapi malah Lo sendiri yang ingkar janji, V."  Tanpa sadar ia telah mengatakan itu, sehingga membuat Taehyung menoleh dengan alis mengernyit.

"Gue ingkar janji apa?" tanya Taehyung dan barulah Jennie tersadar dari lamunannya.

"Hah?"

Taehyung memegang sepasang bahu Jennie dengan tatapan yang serius. "Jawab. Gue ingkar janji apa ke Elo?" Jennie menggigit bibir bawahnya dengan cemas.

"Ng--nggak, nggak papa!"

Tetapi Taehyung masih merasa tidak puas dengan jawaban Jennie. "Jawab yang jelas, Jennie."

Jennie menghela napas, sikap Taehyung memang tidak berubah. Sekali kepo, tetap kepo. Jennie tahu persis itu. "Coba Lo ingat-ingat sendiri, lo pernah janji apa sama gue."

Berdecak saat mendapat balasan tersebut dari mulut Jennie. "Ah, ribet!" Kemudian ia mulai melajukan mobilnya.

"Gue anterin Lo pulang," katanya. 'Dan setelah itu gue baru ke rumah Tzuyu,' lanjutnya dalam hati.

****

Ting tung

Taehyung memencet tombol rumah milik keluarga Chou. Tidak sampai menunggu lama pintunya sudah terbuka. Tapi yang membuka bukan Tzuyu, melainkan Bundanya Tzuyu.

"Ngapain Kamu ke sini?!" tanya Bunda Chou dengan tajam.

Taehyung tersenyum simpul kemudian menjawab, "Tzuyu sudah sampai rumah kan, Tante?" Sejujurnya Taehyung sangat khawatir dengan pacarnya itu. Ia merasa kalau dirinya ini lelaki paling bodoh karena telah meninggalkan pacarnya di sekolah.

Bunda Chou menatap Taehyung dengan sinis. "Mending Kamu pergi! Dan jangan dekat-dekat dengan anak saya, paham? Saya sangat tidak suka!"

"Tante, tolong jawab pertanyaan saya. Saya hanya ingin tahu apa Tzuyu sudah pulang atau belum??" Terkadang Taehyung ingin tahu alasan mengapa bundanya Tzuyu ini tidak menyukainya. Jika dilihat dari fisik Taehyung ini sempurna. Baik? Iya. Holkay? Iya. Jika memikirkan itu Taehyung sendiri pun bingung.

"Tidak bisa!" ucapnya dengan tegas, kemudian bunda Chou masuk dan menutup pintunya dengan cukup keras.

Taehyung berdecak. Tanpa ia sadari sebenarnya Tzuyu telah memperhatikannya dari atas balkon kamarnya.

Dilihatnya Taehyung mengeluarkan handphone dari saku. Dan setelah itu handphone Tzuyu berdering. Tzuyu menoleh ke arah Handphone-nya yang ada di atas meja, dan ia yakini jika yang menelfonnya itu adalah Taehyung.

Melangkah menuju meja dan mengambil handphone-nya. "Ya?" ucapnya setelah memencet tombol hijau.

Taehyung tersenyum ketika mendengar suara Tzuyu. "Aku ada di depan rumah Kamu. Nggak ada niatan buat keluar, gitu?"

Playboy [ENDING]Where stories live. Discover now