14 - Demam

2.5K 283 45
                                    

Chanyeol terbangun dengan keringat dingin. Rasanya dia mimpi sesuatu. Pokoknya apapun itu, pasti mimpinya mimpi buruk.

Ah! Chanyeol ingat.

Ia mimpi pergi ke toilet dan akan buang air kecil. Dan sekarang ia memang benar-benar kebelet pipis. Sebelum beranjak, Chanyeol memegang celananya yang untungnya masih kering.

Saat akan beranjak ke toilet, ada yang menarik lengannya. Sehun dengan mata terpejam mencoba menahannya.

"Ayolah Sehun, aku sudah kebelet." Chanyeol melepas pegangan tangan Sehun dengan kasar. Ya bagaimana lagi, kan kalau sudah kebelet pipis, susah sekali untuk ditahan, mana bisa jadi penyakit juga, kan?

Chanyeol kembali dengan perasaan lega, ia melihat Sehun yang menutupi bagian kepalanya dengan selimut. Nampaknya ia terngiang-ngiang cerita hantu beberapa jam yang lalu.

"Kau akan susah nafas kalau begitu."

Sehun terlihat tersentak dan setelahnya membuka selimut. Rambutnya sangat acak-acakan. "Kukira kau vampire yang di Spongebob, yang telinganya besar itu loh."
Yah, lampu yang dimatikan dan cahaya hanya datang dari sinar bulan dari ventilasi, membuat Chanyeol tak terlihat begitu jelas.

"Jangan memulai perang, Hun. Macam-macam kau kutinggal sendirian, biar aku ke kamar yang lain."

Sehun menatap Chanyeol datar, "aku juga akan ke kamar mereka."

"Aku punya kuncinya, biar ku kunci kau agar tak bisa keluar." Chanyeol menjulurkan lidahnya.

Sehun kemudian cemberut sambil menepuk-nepuk kasur di sampingnya. "Paling tidak jangan tinggalkan aku saat aku takut begini dong."

"Kau mengalah kalau ada maunya saja."

Chanyeol menghempaskan tubuhnya di samping Sehun, sengaja, biar Sehun terpelanting sekalian.

"Jangan tidur secepat itu dong."

Sehun bangkit dan beranjak untuk menyalakan lampu. Jadi kan kesan horrornya tidak begitu kentara.

"Kau malah makin jelas melihat hantu kalau lampu dinyalakan." Gumam Chanyeol. "Pakai penutup mataku dan dengarkan lagu pakai earphone biar tak dengar suara aneh-aneh. Ya walaupun dari tadi cuman ada suara jangkrik, sih."

Chanyeol dengan malas mengambil penutup mata, earphone, serta handphone miliknya dari dalam ransel dan menaruhnya di tempat Sehun berbaring tadi.

"Cepat tidur. Kau sudah ku fasilitasi untuk tidur tanpa rasa takut."

Pftt, apaan itu.

"Bagaimana kalau aku di culik hantu ke alamnya?"

"Dasar payah. Kau sudah besar masih takut begituan."

Masih dengan cemberut, Sehun menuruti kata Chanyeol. Chanyeol memutar bola matanya saat bocah itu tidur sambil memegangi tangannya.

***

Pagi harinya, sekitar jam 6 setelah mandi, mereka memutuskan untuk pulang. Mereka ingin sarapan dirumah, jam segini belum banyak tempat makan yang buka dan mereka tak bisa menahan lebih lama lagi. Ingat kan? Malam tadi mereka hanya makan camilan.

Sehun dan Chanyeol beserta Jongin yang dibelakang mereka sama-sama naik motor. Rumah mereka searah, sedangkan yang lain sudah terpisah beberapa menit yang lalu.

Sehun menepuk-nepuk pipinya yang dingin. Kurang dari satu bulan lagi musim dingin, mana sekarang cuacanya mendung, lagi.

Hujan turun ketika rumah mereka tinggal berjarak kisaran 1 KM. Chanyeol lupa bawa jas hujan, habisnya biasanya hujan turun pada malam hari, dan Chanyeol sudah jarang keluyuran malam-malam. Jadinya, jas hujan masih tersimpan rapi di rumah.

Stepbrother [Chanhun Brothership Story]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora