Bab Sembilan

5.4K 242 11
                                    

Happy Reading~
Maaf jika ada Typo~

Aku hanya bisa menjalani, sisanya kupasrahkan pada Alloh
Begitu pula dengan hati ini
Avika Andriani

Ali pov~

Waktu aku berkunjung ke rumah abi Malik aku bertemu dengan Avi, benarkah dia Avi yang kukenal? Tapi kenapa Ryuga bilang dia bukan Avi melainkan Riri-istrinya tapi mata itu....

"Gus" panggilku, Ryuga noleh

"Gak usah panggil gus kalli Li, biasanya juga panggil nama aja" jawab Ryuga, emang sih waktu kita kuliah di Mesir aku tak memanggilnya dengan embel-embel 'gus'

"Hehe" cengirku

"Kenapa?"

"Poto pernikahan mu seng endi ga?"

"Kenek opo emange?"

"Gak pa-pa sih pengen lihat aja, kan waktu awakmu nikah ambek Riri, aku gak teko, oleh gak?"

"Yah oleh lah, sek tak jupukno album e ae, soale kalau semua foto yang dibingkai wes ditaroh nang kamarku ambek Riri" Ryuga beranjak dari duduknya

Aku yakin dia pasti Avi bukan Riri,  feeling ku sih kuat banget, dan biasanya feeling ku itu gak pernah salah

"Nih albumnya" Ryuga ngasih sebuah album besar berwarna biru laut dihiasi pita merah muda di tengahnya

Ku buka lembaran album pertama, disana terpampang jelas foto Ryuga dan Riri, kulihat dengan teliti terutama di bagian matanya

Got it! Mata itu berwarna biru muda bulat dan mata Avi yang ku kenal berwarna Hitam pekat bulat,

I am smirk now, Avi you can liar people but not me. I am find you Avi..

Yah Avi itu wanita yang dulu aku cintai tepatnya saat Smp bahkan sampai sekarang aku masih mencintainya.

Mungkin sebagian besar dari kalian mengangap ini adalah cinta monyet seperti pada umumya, tapi ini sungguh cinta, aku mencintai dia karana Alloh, setiap kali aku Sholat malam entah kenapa nama dia yang terus terngiang di kepalaku. Mungkin itu yang dinamakan jodoh. Bahkan aku pernah melamarnya.

Melamar dalam artian mengajaknya menikah. Bukan mendatangi kedua orang tua nya, mana berani aku datang disaat aku belum memiliki apa-apa.

Tapi sewaktu SMA dia pindah ke Surabaya, dan menetap di Surabaya. Dan ku dipindahkan oleh kedua orang tua ku di Mesir. Dan saat itulah aku bertemu Ryuga dan menjadi teman baiknya.

"Mata mbak Riri indah ya ga" pancingku

"Ha?"

"Iya, indah! Tapi sayang tadi dia gak netral matanya"

"Netral gimana?"

"Loh awakmu gak nyadar? Tadi saya lihat matanya mbak Riri hitam pekat loh berarti kan dia pakai mata palsu gitu, apasih namanya? Mmm eyeshedow? Ahh bukan-bukan, ya yang pasti dia pakai mata palsu gitu"

ILY Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang