PA 13 - Sialan

254 53 7
                                    

Keesokan harinya, Siyeon baru saja membuka pagar ingin pergi ke kampus. Tiba-tiba sebuah mobil datang dan berhenti di hadapan nya. Siyeon mengernyit, sedikit merasa kenal dengan mobil ini. Lalu setelah sang empu nya keluar, dia langsung memutar mata malas.

"Mau apa Lo, Jen?" Tanya Siyeon ketus.

Jeno memasang senyuman. "Mau kuliah kan? Sini gue anter."

Siyeon membatu. Ah sialan, lelaki ini sedang menjalankan rencana nya lagi.

"Gak usah, gue bisa berangkat sendiri."

"Ayo dong, kan lebih enak dianter."

Siyeon mengehela nafas. "Gak usah, gue nggak mau."

Jeno tidak kehabisan cara. Lelaki itu malah membuka pintu mobil dan menunjukkan beberapa coklat disana. Katanya, "Kalo Lo mau gue anterin, ini semua buat Lo."

Siyeon melotot. Sial, Jeno tau kelemahan nya. Dengan sedikit tak rela akhirnya dia mengangguk, "Ya udah deh."

Jeno melebarkan senyum. "Yes!"

***

Siyeon memerhatikan suasana sekitar. Dia baru sadar kini sedang terjebak macet dikarenakan asik makan coklat. Gadis itu melihat arloji di tangan nya, sedikit merasa tenang sebab pilihan nya untuk berangkat lebih awal sangat tepat.

Kemudian, dia mengambil ponsel dari tas nya. Memposting tweet bertuliskan 'Nunggu macet udah kayak nunggu doi nembak gue. Tadinya sabar, tapi lama-lama eneg juga.'

Sampai tiba-tiba terdengar suara tertawa kecil di samping nya. Katanya, "Lo itu emang apa-apa selalu dikasih tau ke sosmed ya. Mau berangkat dipost, gimana perjalanan nya dipost, pas udah nyampe juga dipost. Udah kayak lagi laporan aja."

"Ih enggak juga kok, kalo ada yang spesial aja. Kayak sekarang nih lagi macet, gue kan sekalian curhat juga."

Jeno menaikkan alis. "Terus darimana spesial nya Lo berangkat ngampus hari ini?"

"Ada." Soalnya gue memulai hari baru setelah kemarin seharian galau.

"Ya apaan?"

"Gue gak mau ngasih tau." Karena takut Lo ngetawain gue.

Jeno ikut memajukan sedikit mobil nya saat mobil di depan nya agak maju. "Jangan-jangan gara-gara Lo kemarin habis nangis karena gak gue izinin ke rumah."

Siyeon melotot. "Ya enggak lah! Gue gak nangis karena itu!"

"Terus karena apa?"

"Karena Rena sama Jinyoung, bukan karena Lo!"

Jeno tersentak. "Eh? Lo beneran habis nangis?" Tanya nya. "Kenapa, kenapa? Rena sama Jinyoung apain Lo?"

Siyeon mengerjap, kaget karena keceplosan. Dia mengalihkan wajah. "Ngapain nanya-nanya, bukan urusan Lo."

"Ya Lo sampe nangis gitu, berarti parah kan?"

Iya parah banget, mereka khianatin gue Jen…

***

🍫🍫

[ON GOING] Useless | Jeno SiyeonWhere stories live. Discover now