Akhir Cerita Aku dan Dia (Part 1)

4K 388 30
                                    

Seorang wanita yang sedang menyirami tanaman segera berlari sesaat setelah sebuah motor Beat berhenti di depan gerbang rumahnya. Wanita itu membuka gerbang rumah dengan senyuman mengembang di wajahnya. Ia menunggu dua orang pria turun dari motor dan membuka helm nya dengan sabar.

"Mami~ Happy Birthday~", Gun berhambur ke dalam pelukan mami setelah membuka helm dan meletakkannya di atas motor Jumpol.

"Gun~! Terima kasih sudah mau datang ke acara ulang tahun mami lagi.", Wanita itu balas memeluk Gun dengan erat sambil mengusap lembut surai hitam si mungil.

Jumpol tersenyum melihat pemandangan itu. Ia mendekat dan berhenti tepat di belakang pria mungilnya. Jumpol mengangguk ringan saat pandangan matanya bertemu dengan mata mami. Ini kali pertama kedua orang itu bertemu. Saat mami dioperasi dulu, Jumpol hanya menemani Gun datang ke rumah sakit saja dan tidak ikut masuk ke ruangan sehingga keduanya tidak pernah bertemu.

"Oh ini temanmu yang akan ikut makan malam?", Mami melepaskan pelukan dan menatap Gun penuh tanya.

"Oh ehm.", Gun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Pria mungil itu bingung bagaimana menjelaskan situasinya kepada mami.

"Selamat sore tante. Perkenalkan saya Off Jumpol, teman kerja Gun dan Oab.", Jumpol melangkah dan mengulurkan tangan kepada mami.

Mami menyambut uluran tangan Jumpol dan dengan senyuman menarik pria itu juga ke dalam pelukannya. Jumpol sedikit terkejut namun tak lama kemudian tangannya menepuk punggung wanita itu dengan pelan. Gun ikut tersenyum melihat bagaimana mami memeluk Jumpol tanpa ragu - ragu. Hatinya menghangat melihat keduanya berpelukan dengan sedikit canggung.

"Uh.. Selamat ulang tahun tante. Ini hadiah dari kami.", Jumpol menyerahkan goodie bag Rolex kepada mami.

Benar 'kami' yang dimaksud Jumpol adalah dirinya dan Gun. Siang hari tadi mereka menyempatkan diri membelikan hadiah untuk mami berupa sebuah jam tangan Rolex Lady Datejust 28mm Everose Gold and Diamond. Bola mata Gun hampir loncat dari kedua matanya saat melihat harga jam tangan itu. Si mungil berniat menarik tangan Jumpol keluar dari toko namun gagal. Jumpol sudah mengeluarkan kartunya untuk membayar jam tangan tersebut.

Gun mencubit tangan Jumpol dan memarahinya karena membeli hadiah yang sangat mahal untuk seseorang yang belum dikenalnya. Jumpol dan mami memang belum kenal saat itu. Pria itu dengan santai tersenyum sambil berkata : 'Kalau mami adalah orang yang berharga buat kamu, berarti mami juga orang yang berharga buat aku, ok?'.

Pria mungil itu rasanya ingin mengubur dirinya mendengar perkataan Jumpol yang sedikit membuatnya tersipu malu. Apalagi pegawai toko memandang mereka dengan tatapan penuh arti sambil terkekeh pelan. Gun hanya bisa menggigit bibir sambil berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdegup kencang saat itu.

"Terima kasih ya Gun dan Nak Off buat hadiahnya. Oh ya, ayo masuk ke dalam.", Mami menggeser gerbang, memberikan akses kepada Jumpol untuk memasukkan motornya ke dalam.

"Ah mohon maaf saya nggak bisa ikut makan malam tante. Saya ada janji dengan teman malam ini.", Jumpol menolak dengan sopan.

"Oh jadi?", Mami terlihat sedikit bingung.

"Bang Off cuma antar Gun aja.", Gun yang menjawab.

"Oke.. Kalau gitu mami duluan ke dalam ya.", Mami mengelus kepala Gun yang menjawab dengan anggukan pelan.

[SECRET LOVE] SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang