Bagian 7

1.8K 40 0
                                    

Setelah pertemuan Rachel dan Hinata, hari-hari berjalan dengan tenang dan damai, dokter Ryuzaki kembali ke Tokyo untuk bekerja dan berjanji kepada Rachel jika dia akan mengunjungi nya setidaknya lima atau enam kali dalam sebulan.

Dan Yui-san sudah mendaftarkan Rachel untuk bersekolah kembali, dia akan mulai bersekolah saat liburan musim panas berakhir. Menurut Yui-san sebaiknya selama waktu itu Rachel harus megulangi beberapa mata pelajaran agar saat dia masuk sekolah dia tidak akan tertinggal materi pelajaran dan juga untuk merangsang gerak motorik kedua tangan palsu Rachel.

Seperti saat ini, Rachel sedang mengerjakan soal matematika di sebuah buku tulis sementara Yui memberikan soal dan sesekali membantu nya jika ada persoalan yang sulit ia kerjakan.

"Ara ara...ternyata Rachel sangat cerdas! Kau bisa menyelesaikan persoalan metematika untuk kelas tiga! Andaikan Shoyo mau belajar dan menurut seperti Rachel maka aku tidak akan terlihat lebih tua karena kesal dengannya." Yui-san mendesah kesal di akhir kalimat nya.

Rachel tersenyum "Aku hanya mengikuti apa yang Yui-san ajarkan."

Yui-san merupakan orang yang lugas dan jujur, dia tidak akan takut jika ucapan nya akan terdengar kasar yang ingin ia ucapkan pasti akan ia ucapkan, Rachel bukan merupakan orang yang begitu terbuka dan lugas namun ia selalu suka berada di sekeliling tipe orang seperti itu, sedikit banyak Yui-san mirip dengan dokter Natasha kepribadian mereka begitu serupa. Jadi Yui-san dan Rachel dalam waktu singkat sudah menjadi akrab satu sama lain, mereka seperti sendok dan garpu yang saling melengkapi.

"Apa yang kamu bicarakan? Shoyo anak itu bahkan sudah kuajari ratusan kali namun hasil ujiannya selalu dibawah rata-rata membuat aku sakit kepala melihat nya, tapi kamu bisa menyelesaikan hanya dengan penjelasan sederhana dari ku. Rachel-chan aku yakin kau akan menjadi peringkat pertama di setiap ujian mu nantinya." ujar Yui-san bangga di akhir kalimat nya.

Rachel merasa bahwa Yui-san terkadang terlalu galak terhadap Hinata "Yui-san, apa tidak masalah jika aku bersekolah secepat ini?"

"Tentu saja tidak masalah, memangnya ada apa?" tanya Yui

"Tidak apa tapi aku merasa bahasa jepang ku belum lancar." Ucap Rachel mencoba beralasan

"Apa yang kau bicarakan? bahasa jepangmu sangat lancar aku tahu kalau kau hanya terlalu malas untuk bertemu dengan orang-orang baru."

"Tapi..."

"Tidak ada tapi Rachel." sela Yui tegas

Rachel "..."

"Baiklah mari kita lanjutkan ke sastra Jepang!" ujar Yui riang

####

Tidak terasa waktu berjalan cepat, besok Rachel sudah mulai bersekolah, Yui-san sudah menyiapkan seragam, buku, tas sekolah dan yang lain lainnya untuk rachel dia menyiapkan segalanya dengan sangat riang dan gembira seolah rachel adalah anak pertamanya yang bersekolah.

"Rachel apa kau mau ikut dengan ku?" tanya Hinata yang tiba-tiba masuk ke ruang keluarga

"Kemana?" Rachel mengalihkan atensinya dari buku sastra yang sedang ia baca untuk menatap wajah Shoyo

Shoyo tertawa cengegesan "Temani aku latihan voli." Hinata segera menunjukan bola voli di tangannya, bola voli usang yang selalu menemani latihan Hinata

Sebenarnya Hinata walaupun lemah dalam pelajaran namun dia justru hebat dalam kegiatan yang menggunakan fisik dam insting, Rachel setiap hari lari pagi bersama Hinata ke puncak bukit yang tak jauh dari rumah, Hinata biasanya akan melakukan tiga sampai empat kali set naik turun bukit dalam sehari, sementara Rachel hanya mampu dua set setiap hari nya, memang benar stamina Hinata seolah tidak ada habisnya hingga pada awalnya Rachel harus berjuang keras untuk menyamakan durasi olahraganya dengan Hinata.

LOLITA THE SLAVE DOLLWhere stories live. Discover now