Chapter 29

1.9K 97 10
                                    

Keano dan Lenata saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu rumah Lenata. Dengan keano yang sedang menatap Lenata dan Lenata yang juga sedang menatap Keano.

"Ada apa kak? Kakak tahu rumah aku?" Tanya Lenata.

"Jadi gini! Kakak baru tahu kalau ternyata kamu kenal sama adek kakak" Ucap Keano membuat Lenata mengernyit bingung.

"Adek? Siapa?" Tanya Lenata.

"Regan" Balas Keano membuat Lenata diam sesaat.

"Kak Ano, kakak nya Regan?" Tanya Lenata memastikan.

"Iya! Kakak tiri lebih tepat nya" Balas Keano.

"Kok.." Ucapan Lenata dipotong oleh Keano.

"Ayah Regan menikah lagi dengan Ibu nya kakak! Makanya kita berdua saudara tiri" Balas Keano.

"Aku baru tahu" Cicit Lenata pelan.

"Kakak kesini karena kakak mau minta tolong sama kamu" Ucap Keano.

"Minta tolong apa, kak?" Tanya Lenata.

"Tolong.."

~~

Olive berdiri di depan pintu rumah nya, mata nya menatap kosong ke depan. Ia seperti kehilangan semangat hidup hanya karena masalah tadi. Menghela nafas pelan berkali-kali agar lebih baik lagi fikiran nya.

Anggara, laki-laki itu berjalan menghampiri sang mama. Ia menyentuh pundak perempuan yang telah melahirkan dan membesarkan nya seorang diri setelah sang Papa meninggal dunia.

"Mama!" Panggil Anggara tapi tak di balas oleh Olive.

Anggara menghela nafas pelan, ia tau jika ia salah.

"Mama! Maaf'in Anggara udah berani bentak mama! Nggak seharusnya Anggara lebih bela'in dia dibandingkan mama" Ucap Anggara.

"Anggara mohon! Maaf'in Anggara! Mama boleh hukum Anggara, mama boleh jewer telinga Anggara! Tapi tolong maaf'in Anggara" Ucap Anggara memohon kepada Olive.

Olive yang mendengar ketulusan sang putra memilih untuk memaafkan nya.

"Mama udah maaf'in kamu! Tapi kamu janji! Jangan kayak gitu lagi" Ucap Olive mengelus rambut Anggara lembut.

Anggara mengangguk lalu memeluk sang mama "Anggara janji!" Balas Anggara.

Setelah itu, Olive memilih untuk masuk kedalam rumah dan beristirahat di dalam kamar nya. Sedangkan Anggara masih ingin menikmati semilir angin.

Hingga tiba-tiba sebuah motor ninja berhenti di depan pagar rumah nya, wajah sang pengendara tak terlihat jelas karena tertutup oleh helm fullface nya.

"Siapa?" Gumam Anggara lalu berjalan maju mendekati pagar.

Laki-laki dengan seragam sekolah berlambang SMA Pancakarsa membuat Anggara mengernyit bingung. Pasalnya ia tak ada teman yang berasal dari sekolah tersebut.

"Permisi!" Ucap laki-laki itu membuat Anggara mengangguk.

"Iya! Kenapa?" Tanya Anggara

"Lo siapa?" Tanya Anggara kembali.

"Gua Dimas! Temen Amel" Balas laki-laki yang ternyata bernama Dimas itu

"Amel? Kenapa lo kerumah gua? Tau rumah gua dari siapa?" Tanya Anggara

"Gua tau rumah lo dari Amel! Gua boleh minta tolong sama lo?" Ucap Dimas.

"Minta tolong apa?" Tanya Anggara.

GaraNata (TAMAT) Where stories live. Discover now