Chapter 45

1.7K 83 3
                                    

Saat ini Helena masih setia menunggu Anggara sadar. Olive sedari tadi belum juga kembali dari kantin rumah sakit.

Helena tersenyum sendu menatap ke arah Anggara "Coba aja kalau kamu kemarin gak ngejar Lenata! Pasti sekarang kamu masih bisa kumpul sama mama kamu dan juga temen-temen kamu termasuk aku"

"Kamu tau gak! Perasaan aku di saat nenek kamu bilang kalau kita di jodoh'in? Aku seneng banget. Rasa nya pengen meluk kamu lama dan bilang kalau aku sayang kamu. Aku gak nyangka, aku yang dulu nya jadi milik kamu dan akhirnya bakalan selalu jadi milik kamu seutuh nya"

"Cepet sadar!" Tangan Helena menyentuh tangan Anggara yang terasa dingin.

"Aku kangen sama kamu. Aku berharap di saat kamu sadar nanti, orang yang pertama kamu liat itu aku bukan Lenata atau siapa pun!!" Ucap Helena lirih mengusap tangan Anggara lembut.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat lah Olive.

"Helena maaf ya, tante lama" Ucap Olive.

"Gak apa-apa kok tante" Balas Helena tersenyum menatap ke arah Olive.

Olive memandang ke arah Anggara yang masih betah menutup mata nya. Ia menghela nafas pelan, mata nya melirik ke arah jam dinding yang berada di ruangan tersebut.

"Kok Lenata belum juga ke sini, ya? Dari kemarin dia gak ke sini-sini. Terakhir tante liat cuma pas Anggara di bawa ke rumah sakit" Ucap Olive.

Helena tersenyum getir "Mungkin dia sibuk tante" Balas Helena.

Olive diam dengan memandang ke arah Helena dengan tatapan tak suka terhadap ucapan perempuan itu.

"Se'sibuk-sibuk nya dia tapi pasti dia masih mentingin pacar nya" Balas Olive.

Helena diam tak mampu membalas ucapan Olive lebih dalam. Hingga tiba-tiba ponsel Olive berbunyi tanda panggilan telepon masuk. Ia mengangkat nya dan menjauh dari Helena. Perempuan itu keluar ruangan sembari ponsel nya menempel di telinga kiri nya.

5 menit setelah itu, tiba-tiba Helena mendengar gumaman kecil membuat ia menolehkan kepala nya ke sumber suara itu.

"Hee.. lee.. naa" Ucapan kecil yang terbata-bata itu keluar dari mulut Anggara yang sudah membuka mata nya.

Helena menutup mulut nya menahan teriakan gembira nya. Ia segera berlari keluar ruangan dan memanggil Olive beserta dokter yang menangani Anggara.

Tak lama setelah itu, sang dokter datang disusul Olive dan Helena. Sang dokter segera memeriksa keadaan Anggara dan ia tersenyum tipis.

"Alhamdulillah keadaan nya sudah cukup baik" Ucap sang dokter membuat Olive dan Helena tersenyum bahagia.

~~

Hari demi hari terlah berlalu,dan hari ini adalah hari ke-3 Anggara berada di rumah sakit. Laki-laki itu selalu saja bertanya dalam benak fikiran nya tentang keberadaan Lenata. Apakah perempuan itu tak pernah menjenguk nya? Apakah perempuan itu memang sudah ingin melupakan nya?.

Kini Anggara sedang terduduk di kursi roda di temani Helena yang berada di belakang nya. Ia kini sedang berjalan-jalan menyusuri rumah sakit karena ia sudah merasa bosan berada di dalam ruang inap.

Helena tersenyum saat melihat Anggara yang sedari tadi sudah terlihat lebih baik dari hari-hari sebelum nya.

"Kamu mau makan?" Tanya Helena dan di balas gelengan oleh Anggara.

"Kita ke taman aja" Balas Anggara.

Helena segera mendorong kursi roda itu menuju taman rumah sakit.

GaraNata (TAMAT) Where stories live. Discover now