Chapter 50

2.1K 82 5
                                    

Kisahnya singkat
namun paling teringat
❣️❣️❣️

Lenata membuka pagar rumah nya lalu berjalan memasuki pekarangan rumah nya. Di tangan sebelah kanan nya sudah ada sekantong plastik hitam yang berisi empat tangkai bunga.

Ia bersenandung kecil saat langkahnya mendekati pintu rumah nya.Membuka pintu tersebut secara perlahan lalu segera masuk ke dalam.

Tapi tiba-tiba saat ia ingin menutup kembalinya pintu rumah nya, di pinggir pintu terlihat sebuah kotak berukuran sedang berjumlah dua terlihat di sana. Dahi nya mengernyit bingung, saat melihat kotak tersebut. Dan pada akhirnya, Lenata lebih memilih untuk mengambil kotak tersebut dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

~~

Anggara menghela nafas panjang saat ia sudah tiba di rumah nya. Ia seakan bebas dari cctv berjalan. Helena sudah ia antarkan pulang ke rumah perempuan itu dan kini Anggara memilih untuk bersantai di ruang keluarga nya.

Tak lama dari itu, pintu nya dibuka oleh seseorang.

"Assalamu'alaikum!! Anggara! Teman-teman ganteng mu datang" Suara itu adalah suara Nilo.

Laki-laki itu datang ke rumah nya bersama dengan Dhirga, Alan, dan Putra.Nilo berjalan mendekati Anggara yang saat itu sedang menatap kearah mereka semua.

"Gak sopan!" Ketus Anggara.

Dhirga cengengesan mendengar ucapan Anggara "Ya kan rumah temen sendiri. Lagian pintu nya gak lo kunci" Ucap Dhirga.

Anggara mendengus "Tumben lo semua kerumah gue?" Tanya Anggara.

Alan celingukan seakan sedang mencari sesuatu "Tante Olive mana?" Tanya Alan.

"Masih kerja lah bego! Ini baru jam dua paling bentar lagi tante olive pulang. Iya gak, ga??" Tanya Nilo dan di balas anggukan oleh Anggara.

Dhirga menepuk pundak Anggara pelan membuat kepala laki-laki itu menoleh ke arah nya.

"Gimana Lenata?" Tanya Dhirga dan di balas gelengan oleh Anggara.

"Regan jadi bantu'in lo buat balik sama Lenata dan batalin pertunangan lo sama Helena?" Tanya Putra tiba-tiba.

Anggara menolehkan kepala nya "Gue gak tau! Semoga aja dia beneran mau bantu'in gue"

Alan tersenyum tipis "Cuma karena Anggara koma, dia langsung berubah baik. Kalau gitu kenapa lo gak koma dari kemarin-kemarin!" Canda Alan disusul tawa yang menggelegar.

"Bangsat lo!!" Umpat Anggara melempar bantal kecil ke arah Alan dan dengan sigap di tangkap oleh laki-laki itu.

"Eh Anggara mulut nya kasar! Adek gak suka!"Nilo mencolek dagu Anggara membuat pria itu menepis tangan Nilo dengan kasar.

"Jijik bangke!!" Umpat Alan tertawa terbahak-bahak disusul Nilo.

Sedangkan Putra dan Dhirga hanya diam seolah tak ada yang lucu dari obrolan mereka.

"Lo berdua gak berenti ketawa! Gue usir sekarang juga!" Ancam Anggara.

"Jahat banget lo sama temen" Balas Nilo dengan sisa tawa nya.

"Lo udah jadian sama Hilda?"Tanya Dhirga menepuk bahu Putra.

"Belum. Emang kenapa? Mau bantu'in gue buat nembak dia?" Tanya Putra.

"Lo suka sama dia?" Tanya Alan.

"Nggak. Gue benci dia" Balas Putra.

Semua mata langsung menatap ke arah nya dan di balas dengan kekehan kecil dari mulut Putra.

GaraNata (TAMAT) Where stories live. Discover now