Aku membuka mata secara paksa ketika rasa pusing menghantam kepalaku secara terus menerus, sinar mentari yang terang menerobos masuk di sela sela kain gorden membuatku menyipitkan mata.
Hal pertama yang kulihat saat penglihatanku sudah cukup jelas adalah kamar yang luas dan indah tentunya, jauh lebih indah dari kamarku sebelumnya.
Seketika itu membuatku panik dan segera berdiri dari kasur. Dimana aku?!
Saat telapak kakiku baru saja menyentuh lantai tubuhku langsung saja limbung dan terjatuh, aku merasa sangat lemas saat ini..
Rasa nyeri di perutku seketika menyeruak ke seluruh tubuh. Perih dan pegal semua berasal dari samping perutku.
"Aghh."
"Astagaa tuan putri!" Seru seseorang panik, kemudian membantuku berdiri.
Ketika aku memegang tangan dan tanpa sengaja menatap wajahnya, aku tidak dapat lagi menutpi rasa keterkejutanku. Rasa haru serta bahagia menghangatkan dadaku, apa ini adalah sebuah keajaiban?
"Anne!" Seruku terkjut, "apa ini benar benar kau?!" Aku tidak dapat menahan rasa antusiasme dalam suaraku, ini terasa seperti mimpi. Aku masih tidak dapat percaya jika aku dapat bertemu dengannya kembali walau hanya untuk sekali.
Ia tersenyum sambil memeluku, "Ini saya putri, lama tidak berjumpa." Jawabnya sangat lembut.
"Anne, jangan tinggalkan aku lagi." Aku mengigit bibir bawahku menahan haru, "Aku takut."
"Tidak akan putri, selama saya masih tetap hidup saya akan selalu berada di sisi anda." Jawabnya berusaha menenangkanku. Hari hariku yang sebelumnya sangat gelap serta muram kini berubah dalam semalam.
Anne menuntunku kembali ke atas ranjang, membaringkanku dan menyelimuti seluruh tubuhku. "Putri, sebaiknya anda tidak terlalu banyak bergerak."
"Anne tempat apa ini?"
"Anda saat ini berada di Skrates yang mulia. Kastil Amesthyst"
Ah benar, pria itu yang membuatku berada disini. Tapi aku tidak akan mengira jika kaisar itu akan memberiku sebuah ruangan sendiri daripada penjara yang dingin. Namun bukankah aku adalah tawananya?! "Lalu bagaimana kau bisa berada disini?"
Alarick tidak mungkin memiliki hati sebaik ini bukan?
"Saya berada disini atas kemurahatian sang kaisar, putri." Anne menjelaskan, "Saya tidak akan mengira akan kembali bertemu dengan anda lagi jika bukan karena beliau."
"Tunggu." Aku merasa ragu, "Apa alarick yang benar benar membawamu kemari?"
"Benar putri, saya dan Emma."
Aku menahan nafasku, katakan ini hanyalah sebuah mimpi? Aku tidak dapat mengerti pola pikir pria brengsek itu yang ternyata masih memiliki rasa berperi kemanusiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Choice's
Fantasy'Only one can take the emperor heart' Aku hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir biasa, keseharianku benar benar membosankan. Namun semua itu berubah ketika aku secara tidak sengaja tertabrak truk yang sedang melaju begitu kencang tepat di hari uj...