"Baltazhar, siap melayani anda putri." Matanyapun berangsur angsur kembali normal, tidak lagi berkilat menyala. Biru, iris matanya bewarna biru.Aku semakin mengeratkan cengkraman tangan pada gaunku melihat kedatangannya yang secara tiba tiba, "Bagaimana kau berada disini?" Ulangku lagi, sangat tidak mungkin untuk memasuki kastil ini tanpa terlihat oleh para prajurit milik Alarick, "Dan juga bagaimana caranya kau mengetahui keberadaanku?"
Bibirnya membentuk seringaian kearahku yang menurutku cukup mengerikan, "Bagaimana jika saya mengatakan bahwa saya tidak pernah pergi selama ini, putri." Ucapnya membuatku semakin bergidik ngeri.
Apa maksutnya ini? apa berati selama ini ia selalu berada disisiku? mengikutiku?
"Tak perlu terlalu terkejut begitu." Suaranya dalam dan terkesan dingin tak berperasaan, "Kita adalah sekutu disini."
Tapi aku tidak ingin bersekutu dengan seorang penyihir! Aku hanya ingin kehidupanku berjalan normal disini walau meksipun ia pernah menolongku pada saat dimenara, "Kau adalah seorang penyihir bukan?" Tanyaku penasaran, dilihat dari cara berpakaiannya yang mengenakkan jubah panjang bertudung membuat Baltazhar tampak salah satu dari mereka.
Tanpaku duga ia mengangguk, dan semakin membuatku yakin bahwa aku tidak boleh berurusan dengannya lebih jauh lagi. "Wow i-itu keren!" Ucapku berusaha terlihat meyakinkan. Jika satu adalah penyihir milik Skrates, maka apa dia kemungkinan besar terikat dengan Alarick?
"Ehm, jadi siapa tuanmu?" Tanyaku sedikit ragu.
"Tidak ada."
Keringat dingin mulai membasahi punggungku, jangan takut Dementieva! Meski penyihir tanpa tuan jauh lebih mengerikan daripada yang memiliki ikatan. aku harus segera pergi dari sini, Alarm tanda bahaya telah berdenging di dalam kepalaku.
Tanpa membutuhkan waktu untuk berfikir lagi, aku segera berlari kencang dari tempatku. Berharap jika ia akan dengan senang hati melepaskanku begitu saja.
Namun seorang penyihir akan dapat selalu mendapatkan keinginan yang ia haruskan dan tentunya Baltazhar itu jauh lebih cepat dariku.
Zret!
Aku merasakan sengatan kecil ketika kulit kami bersentuhan, seakan menyadarinya juga Baltazhar justru semakin mengeratkan cekalan tanganya pada lenganku. "lepas!"
"Sangat mudah membaca pergerakan anda rupanya."
"Aku tidak memiliki urusan apapun dengan para penyihir!"
"Tentu anda memilikinya." Sengatan semakin terasa di sekitar kulitku, "jika anda ingin, saya dapat menyembuhkan luka di wajah anda."
Apa dia sedang menyogokku? Maaf saja aku tidak akan jatuh ke dalam perangkapnya.
"Katakan secara jelas, apa yang kau inginkan dariku?!" Ucapku kesal bercampur takut, ugh apa seseorang tidak ada yang berniat menyelamatkanku?
"Terikat dengan anda." Suaranya yang dalam membuat tubuhku meremang. Apa dia baru saja mengatakan ingin terikat denganku? "Putri Dementieva mungkin ini terlalu membuat anda terkejut namun, saya adalah penyihir yang terikat dengan anda."
"Sekeras apapun anda berusaha mengelaknya, hal tersebut tetap tidak akan pernah bisah berubah." Lanjutnya lagi dengan suara yang lebih dalam.
"A-aku tidak d-dapat percaya dengan begitu saja, apa kau memiliki bukti? Karena setauku yang terakhir kali terikat dengan seorang penyihir adala-"
"Yang mulia raja Clarendon I." Ucapnya memotong perkataanku, "Apa sengatan listrik yang terasa di kulit anda tidaklah cukup menjadi bukti bahwa kita terikat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Choice's
Fantasy'Only one can take the emperor heart' Aku hanyalah seorang mahasiswi tingkat akhir biasa, keseharianku benar benar membosankan. Namun semua itu berubah ketika aku secara tidak sengaja tertabrak truk yang sedang melaju begitu kencang tepat di hari uj...