ʙᴇᴀᴜᴛɪғᴜʟ ᴛɪᴍᴇ

9.5K 1.5K 119
                                    

"Misa," panggil Mark pada gadisnya yang sibuk mainin ponselnya Mark di mobil lelaki itu. Misa noleh menatap Mark dengan tatapan bertanya.

"Ayo kencan."

Misa otomatis matiin ponselnya Mark terus dia ngeliatin lelaki itu lagi, terdengar tertarik dengan kalimat yang baru aja di ucapin sama lelaki itu.

"Kencan? Emangnya kamu nga ke kantor lagi?"

Mark menggeleng, dia usap pipi si manis sambil tersenyum, "aku udah nyelesaiin pekerjaanku lebih awal, buat kamu. Ayo habisin waktu bareng."

Misa ngangguk semangat, apalagi waktu denger lelaki itu menyelesaikan pekerjaannya lebih awal cuma buat dia, "karna aku tau kamu pasti capek udah ngebut kerjain tugasmu, kita di apartemen kamu aja, ya?"

Mark berhentiin mobilnya waktu traffic lights berubah menjadi merah. Dia liatin Misa lagi sambil senyum, kenapa sih Misa bikin jatuh cinta terus.

"Ayo nonton film horror, should we?"

Misa ngangguk lagi, bahkan kali ini lebih bersemangat. Sangat setuju dengan usul lelaki itu, "tapi beliin aku snack dulu ya. Biar nontonnya enak!"

Mark ngangguk, kembali menjalankan mobilnya ketika traffic lights berubah menjadi hijau dan berhenti di sebuah swalayan di kota mereka.

"Yuk, beli snack. Aku kasi tau Mas Doy dulu kalo kamu aku pulanginnya malam."

Keduanya turun dari mobil setelah Mark menelpon Doyoung dan mendapat persetujuan untuk memulangkan gadis itu pada malam hari.

Misa udah masukin banyak snack ke dalam keranjang yang dibawa oleh Mark. Kalo Mark sih cuma ngikutin dan ngeiyain semua yang Misa mau, namanya juga bucin.

"Mark, aku mau snack itu, boleh ya?"

Misa nunjuk snack yang besar banget di depan mereka, Mark kelihatan berpikir keras. Misa kan punya amandel, dia ngga bakal bikin gadisnya sakit cuma karena makan snack itu kan?

"Nanti sakit sayang, ini kan udah banyak."

Misa menggoyangkan tubuhnya merajuk, "satu lagi yang itu"

"No, baby. Nanti sakit."

"Jatah cium kamu aku kurangin kalo gitu," Misa majuin bibirnya merajuk. Dia kan pengen banget makan snack itu.

"Yaudah satu lagi, habis ini kita pulang."

Yes, kalo diancem soal jatah ciuman, Mark pasti ngga bakal nolak.

Misa langsung ngambil snack itu dan naruh di keranjang yang dibawa oleh Mark. Dia peluk lengen Mark terus nyenderin kepalanya di bahu lelaki itu, "makasih, hehe."

Mark senyum, dia kecup kening Misa sayang, "apapun buat kamu."




🌻🌻🌻





"Mau nonton apa nih?" Mark udah mencetin remot tvnya sambil milih film mana yang akan mereka tonton bersama.

Misa udah ganti baju pake hoodienya Mark, dia daritadi nyiumin bau lelaki itu lewat hoodie kebesaran yang sedang ia pakai itu

"Apa aja, yang penting waktu nonton aku dipeluk." Misa ngomong polos banget. Gak tau kalo Mark nahan diri buat ngga makan Misa siang ini juga.

"Ini aja ya," Mark mulai salah satu film horror thailand yang dari setting tempatnya aja udah keliatan menakutkan.

"Ini aja ya," Mark mulai salah satu film horror thailand yang dari setting tempatnya aja udah keliatan menakutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark udah balik bersender di sofanya, dia tarik Misa biar masuk kedalam pelukannya. Sesekali dia usap rambut gadisnya sayang.

Misa sih sekarang lagi fokus makan snack yang mereka beli tadi. Tapi walaupun begitu, Misa juga nyimak film yang mereka tonton.

Tangannya juga ngga lupa buat nyuapin Mark snack yang dia makan. Kalo Misa takut, dia bakal sembunyiin kepalanya di lehernya Mark. Sedangkan lelaki itu bakal nutup matanya pake satu tangan, satunya lagi kan dia pake buat meluk Misa.

Mark seneng, kalo beberapa tahun yang lalu mereka nontonnya di bioskop, kali ini di apartemennya. Kalo dulu Misa cuma sesekali bersembunyi di lehernya, sekarang Misa jadi keterusan.

Mark selalu berharap bisa ngejagain dan ngebahagiain Misa dimanapun dan kapanpun itu. Dia bakal nyerahin hidupnya kalo itu memang tentang Misa, gadis yang ia cintai.

Satu kecupan mendarat di kening Misa, sekali lagi, kalo dulu Mark cuma berani di rambut gadisnya, sekarang Mark cukup berani untuk melakukannya di sekitar wajah si manis.

"Mark," panggil Misa, dia noleh ke Mark yang emang daritadi ngga berhenti liatin dia.

"Mark," panggil Misa, dia noleh ke Mark yang emang daritadi ngga berhenti liatin dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nonton, jangan liatin aku aja."

"Kamu cantik."

"Aku ngga mau bilang kamu ganteng, ih!" Misa gigit jarinya Mark yang ia pegang daritadi.

"Aku ngga butuh pengakuanmu kok, hehe."

"Nonton atau aku pulang?"

"Ayo nonton"

Dan kepala lelaki itu kembali mengarah ke tvnya. Misa senyum, dia usap dagu Mark yang mulai dipenuhi bulu halus itu,

"Mark, kamu ganteng. Aku suka."

Paper Plane [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang