4. Queen Of Darkness

1.2K 134 69
                                    

"Saya ini Ratu Segala Tega."

Mungkin Andara salah mengiakan tawaran Kin, tetapi tawaran itu tidak akan datang dua kali

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Mungkin Andara salah mengiakan tawaran Kin, tetapi tawaran itu tidak akan datang dua kali. Jadi, setelah tertegun beberapa saat, Andara akhirnya mengangguk. "Benar, ya?" tanyanya ke Kin.

Kin mengangguk yakin, membuat sebuah ide dari kepala Andara keluar lagi. Dia mengangkat ponselnya ke arah mereka berdua, mengajak Kin swafoto. Tanpa menolak, Kin bersedia menampilkan berbagai macam ekspresi yang seragam dengannya. Ada ekspresi mencibir, mengerucutkan bibir seperti bebek juga menjulurkan lidah. Andara sampai tergelak melihat hasilnya. "Kin, muka lo mirip kodok Zuma!"

"Weits! Jangan panggil Kin lagi dong."

"Jadi?"

"Beb, gitu."

"Tokai!" Andara terkekeh. Meski mengumpat, dia menyetujui ide gila Kin. "Iya, Bebi. Iya."

Cowok itu seperti bergidik geli mendengar panggilan Andara kepadanya. Padahal dirinya sendiri yang memberi ide.

Hujan mulai mereda, tetapi tawa mereka berdua masih menggema, mengalahkan hujan. Kin dan Andara sibuk bercerita apa saja, mulai dari ternyata sama-sama suka bermain biliar dan boling sampai dengan musisi juga DJ favorit.

"ZoukOut tahun ini dateng nggak lo?" Sebagai salah satu pencinta pesta, Andara tidak melewatkan acara pesta pantai terbesar di Asia selama dua tahun terakhir.

"Bareng?" tawar Kin. Lokasi ZoukOut yang berada di Pulau Sentosa, Singapura bisa dikunjungi dengan memakan waktu sekitar satu jam dari tempat tinggalnya.

"Boleh, boleh. Beliin tiketnya juga nggak papa," ujar Andara yang dibalas dorongan di kepalanya oleh Kin. Andara tertawa senang membayangkan betapa meriahnya pesta dengan tambahan personil baru. Dia sampai lupa kalau hujan sudah berhenti. "Eh, udah reda. Gue kuliah dulu. Thanks, ya, Beb."

Dia melambai ke Kin setelah turun dari mobil, juga tersenyum berseri-seri mengiringi kepergian cowok itu. Dengan pengajuan Kin tapi setidaknya dia tidak perlu repot-repot memikirkan cari pengganti Buana. Ada Kin, teman baiknya yang bersedia menjalankan skenario.

Kin baik banget, deh! Andara bersenandung senang menuju kelas. Sebelum langkah Andara menjauh, sebuah tangan sudah menariknya ke ujung koridor.

"Sengaja ngehindar?" Buana sudah menjulang di samping. Cowok berkemeja kotak-kotak dengan kaus polos di dalamnya itu terlihat memperhatikan sekitar sebelum membawa Andara ke tepi.

Andara melepaskan cekalan Buana sebisanya. "Maaf. Siapa, ya?" tanyanya angkuh.

Buana tersenyum kecil yang lebih mirip cibiran. Kepalanya terangguk-angguk. Gengsi cowok itu terlihat sekali dari caranya menjawab reaksi Andara. "Yakin nggak kenal? Padahal dulu sering bilang cinta."

Bola mata Andara berotasi. Bukan hanya nama hewan berkaki empat yang ingin disebutkannya saat ini, seluruh hewan melata, hewan tidak bertulang belakang dan hewan berkaki banyak pun ingin sekali dilontarkan ke depan muka cowok itu. Akan tetapi, meladeni Buana hanya menghabiskan energi saja. Andara memilih mengabaikan Buana dan pergi, tetapi ini bukan parkiran mal, Buana dengan mudah mengejarnya lagi. Cowok itu bahkan menarik lengannya dengan kasar.

PEMBALASAN ANDARA [Moving]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum